Lulur Banjar : Perawatan Kecantikan Alami Khas Tanah Borneo

perawatan-kecantikan-kalimantan

Dulu, saat kecil dan masih tinggal di Bontang, Kalimantan Timur, saya pernah melihat ibu tetangga memakai pupur putih saat beraktivitas di halaman rumahnya. Sebagai anak kecil, saya merasa ngeri melihatnya. 

Dalam hati, saya penasaran. Apa ya maksud si ibu pakai bedak putih cemang cemong gitu? Kan seram. 

Namanya juga anak kecil, tanpa basa basi langsung saja saya tanya ke ibu tetangga. “Tante pakai pupur kok cemang-cemong gitu? Kayak hantu.” 

Untung si ibu tetangga nggak marah. Sambil ketawa beliau menjelaskan bahwa yang dia pakai itu semacam bedak dingin yang dipakai supaya kulitnya nggak gosong terbakar sinar matahari. “Kalau rajin pakai pupur ini, tante nanti nggak cepat tua, nggak banyak keriput ama bintik-bintik,” katanya. 

Kata si ibu tetangga, pupur putih itu resep turun temurun orang Banjarmasin. Makanya, kata dia, jangan heran kalau kulit wanita Banjar itu rata-rata cerah, bersih dan halus. “Ini (pupur putih) rahasia cantiknya. Ada juga lho lulurnya. Mau coba?” tawar ibu tetangga. 

Lulur itu berbentuk bubuk berwarna hitam, agak beda dengan lulur kuning yang biasa dipakai oleh ibu saya. 

Puluhan tahun berlalu, saya sudah hampir lupa perbincangan dengan si ibu tetangga. 

Sampai sekitar setahun lalu, saya melihat postingan tentang Lulur Banjar di instagram. Klik gambar buat kepoin akunnya ya.

lulur-banjar

Lulurnya berwarna hitam, mirip seperti lulur khas Banjarmasin yang diperlihatkan ibu tetangga. Bedanya, lulur banjar yang ini punya tekstur basah dan pekat, bukan bubuk seperti yang saya lihat dulu. 

Karena penasaran, saya coba telusuri lagi postingan lainnya. Makin banyak review yang saya baca, rasanya kok jadi makin tertarik. Akhirnya saya putuskan untuk beli juga. 

Olala, ternyata nggak gampang lho beli lulur banjar yang satu ini. 

Lulur Banjar hanya bisa dipesan melalui sistem pre order. Si pembuat Lulur Banjar hanya memproduksi lulur dalam jumlah terbatas. Saat bahan-bahan sudah tersedia dan lulur siap diproduksi, baru dia akan membuka pemesanan. 

Waktu pemesanan juga dibatasi dan diumumkan lebih dulu melalui Instagram story. Misal, lulur banjar bisa dipesan tanggal sekian, mulai jam sekian melalui nomor WA admin. Untuk memesan kita hanya perlu mengisi dan mengirimkan barang yang kita mau sesuai format order. Tapi ini pun nggak selalu menjamin kesuksesan buat mendapat jatah lulur  sih. 

Pemesanan pertama, saya kirim format order selang 5 menit dari waktu pembukaan PO. Ternyata keesokan harinya saya dapat notif bahwa stok lulur sudah habis. Terpaksa gigit jari. 

Pemesanan kedua, saya kirim format pesanan via WA tepat di waktu pembukaan PO. Tapi di sore hari saya dapat notif bahwa barang yang saya inginkan sudah habis. Stok yang tersisa hanya pupur kokang. Ya terpaksa saya batalkan. Wong saya masih penasaran dengan lulur banjarnya kok. 

lulur-banjar

Akhirnya di usaha pemesanan ketiga barulah saya sukses mendapatkan barang yang saya inginkan. Lulur Banjar, Wadak Kasai dan Pupur Rambai. Tepat setelah mendapat konfirmasi bahwa barang yang saya inginkan tersedia, saya langsung transfer. Takutnya, kalau menunda-nunda transfer pesanan saya dibatalkan. Maklum, yang mengantri mau pesan Lulur Banjar memang membludak. 

Memangnya seistimewa apa sih Lulur Banjar ini? 

Rahasia Kecantikan Warisan Leluhur 

Sang pemilik dan peracik Lulur Banjar, Annisa Fitriani mengatakan bahwa resep Lulur Banjar yang ia produksi saat ini merupakan resep kecantikan turun temurun dari orang tuanya. 

“Saya diperkenalkan lulur khas banjar ini oleh Ibu. Waktu masih SMP, saya sangat aktif dengan berbagai kegiatan sekolah. Setiap hari keluar rumah untuk latihan marching band, rapat OSIS dan kegiatan ini itu. Lalu ibu saya komplain, anak gadis kok kulitnya dekil, hitam legam begitu,” kata Annisa dalam perbincangan melalui WA. 

Sang ibu, lantas mewajibkan Annisa untuk menggunakan lulur setiap kali mandi sore. “Nah, sebelum mandi wajib bekasai,” begitu kata sang ibu. 

Awalnya Nisa mengaku enggan memakai lulur itu. Selain warnanya hitam, bau sangrai pula. “Tapi ibu terus memaksa, akhirnya saya jadi terbiasa memakai lulur cingkaruk itu setiap hari.” 

Kegiatan bekasai alias luluran akhirnya jadi kegiatan rutin setiap hari. Sampai selepas lulus SMA dan mengikuti suami keluar negeri, Annisa kembali ke Indonesia. Saat itu dia tertarik untuk mengembangkan resep lulur khas Banjar ini. 

Annisa pun mulai menggali lebih dalam berbagai tradisi kecantikan leluhur. Mulai dari memilih rimpang-rimpang dan dedaunan yang dipakai, lalu meramu bahan-bahan tersebut menjadi produk siap pakai. 

Proses menemukan formula yang tepat untuk Lulur Banjar, bukan proses yang instan. Annisa mengatakan proses pengembangan produk dilakukannya sambil menjalankan bisnis lulur. “Sekitar tahun 2016 saya mulai jualan Lulur Cingkaruk. Waktu itu saya masih pakai resep asli belum ada tambahan rimpang. Bentuknya juga masih bubuk,” jelas dia. 

Sambil berjualan, Annisa juga meminta masukan dari teman dan pelanggannya tentang tekstur lulur yang disuka, tentang aroma produk yang disukai dan sebagainya. Sampai di akhir 2018, Annisa akhirnya menemukan formulasi yang tepat buat produknya. 

Annisa lantas mengubah nama produknya menjadi Lulur Banjar. Kemasan produk dibenahi dan mulai diberi label brand.

Lulur Banjar racikan Annisa memanfaatkan 100% bahan alami yang merupakan komoditas lokal Kalimantan. 

perawatan-kecantikan-kalimantan

Bahan utamanya adalah beras ketan yang disangrai. Bahan lain, ada Daun Dilam yang banyak tumbuh di Kalimantan. Daun ini punya aroma wangi yang khas. Selain itu, Annisa juga menambahkan 6 jenis bunga segar dan limau purut yang baik untuk kulit. 

Yuk kita bahas dulu apa saja manfaat bahan-bahan Lulur Banjar ini. 


Beras Ketan 

perawatan-kecantikan-kalimantan

Beras Ketan sudah lama dimanfaatkan dalam sebagai bahan perawatan kulit wanita Asia. Dibanyak tradisi di Indonesia, beras ketan sering diolah menjadi masker yang diyakini berkhasiat mencerahkan kulit dan menjaga elastisitas kulit. 

Beras Ketan rupanya mengandung antioksidan yang dapat merangsang produksi kolagen. Selain itu, beras ketan juga mengandung vitamin C, B6, B2, B1 dan vitamin E. 

Daun Dilam 

Beberapa daerah juga menyebutnya daun nilam. Berbentuk bulat oval dan menyerupai jantung, bagian atas daun terdapat bulu-bulu yang terasa agak kasar. Daun Dilam banyak tumbuh di Indonesia. Minyak atsiri yang terkandung pada Daun Dilam memliki wangi yang khas dan berkhasiat menghilangkan bau badan. 

Temu Giring 

perawatan-kecantikan-kalimantan

Temu giring memiliki nama latin Curcuma Heyneana. Memiliki kandungan flavonoida, saponin dan kurkumin yang merupakan antioksidan. Temu giring banyak tumbuh di Indonesia dan kerap dimanfaatkan sebagai bahan jamu. 

Rimpang yang satu ini memiliki banyak khasiat untuk kulit, diantaranya membuat kulit lebih lembut dan halus serta membantu pemulihan jaringan kulit yang mengelupas, seperti bekas luka. 

Limau Purut 

perawatan-kecantikan-kalimantan

Selain enak dibuat sambal, Limau Purut ternyata juga punya banyak manfaat buat kesehatan kulit lho. Diantaranya mampu mecegah jerawat dan memudarkan bekas jerawat. Selain itu, limau purut juga bersifat antibakteri sehingga bisa membantu proses penyembuhan luka di kulit. 

Selain memproduksi Lulur Banjar, Annisa juga membuat beberapa produk perawatan kulit lainnya khas Banjar, seperti Wadak Kasai, Pupur Rambai, Pupur Kokang hingga jamu beuntal. Sama seperti Lulur Banjar, produk-produk ini pun menggunakan 100% bahan alami segar tiap produksinya. 

Yuk kita gali lagi bahan alami apa yang dipakai. 

Daun Rambai 

Tanaman Rambai (Baccaurea racemosar) tumbuh subur di hutan Kalimantan Timur. Tanaman ini sebenarnya juga tersebar di beberapa daerah lain seperti Thailand, Malaysia, Sumatera, Jawa, hingga Maluku. 

Daun Rambai punya bentuk memanjang, bagian atas daun berwarna hijau mengkilap sementara bagian bawahnya kecoklatan. Daun Rambai diyakini berkhasiat menghilangkan flek hitam pada kulit karena itu Daun Rambai sering dimanfaatkan sebagai campuran bedak dingin. 

Daun Kokang 

Daun Kokang memiliki nama latin Lepisanthes Amoena. Daun ini banyak kita temukan di Kawasan Kalimantan Timur. Sejumlah penelitian menyebutkan Daun Kokang yang sudah sering dimanfaatkan sebagai bahan perawatan kecantikan tradisional ini memiliki manfaat tabir surya alami. Selain itu Daun Kokang juga bersifat antibakteri. 

perawatan-kecantikan-kalimantan

perawatan-kecantikan-kalimantan


Menjaga Keberlangsungan Komoditas Lokal 

Memproduksi produk perawatan kecantikan dengan 100% bahan alami merupakan tantangan tersendiri. Menurut Annisa bahan alami yang ia pakai tak selalu tersedia setiap saat. “Bahan-bahan seperti rimpang dan daun-daunan tumbuh musiman. Inilah alasannya, mengapa produk Lulur Banjar nggak selalu ready dan hanya bisa diperoleh dengan sistem PO (pre order),” jelasnya. 

Untuk menjaga kualitas produk, Annisa nggak mau asal pilih. Setiap bahan yang akan digunakan dipilih secara mendetail dan diperhatikan mulai dari ujung batang sampai daun. 

Untuk bahan temu giring pun hanya dipilih rimpang yang segar. Tak ada rimpang temu giring yang berusia lebih dari seminggu dari masa panen. Menurut Annisa, proses pemilihan bahan dilakukan maksimal seminggu sebelum produksi. 

Saat bahan-bahan tiba di rumah produksi langsung dikupas, dicuci, diolah dan dikemas saat itu juga. “Setelah itu barang langsung dikirim. Jadi kami nggak pernah menyimpan bahan produksi sampai lama.” 

Untuk menyiasati kecukupan bahan baku, Annisa bekerja sama dengan para petani lokal di 8 titik area di wilayahnya. Para petani ini akan memanen bahan baku pembuat Lulur Banjar, Wadak Kasai dan lainnya secara bergantian. 

Dengan trik ini, Annisa bisa menyiasati kecukupan bahan untuk produksi agar bisa berkelanjutan. “Bahan baku Lulur Banjar itu nggak bisa dipanen setiap bulan, jadi dari 8 daerah budidaya rimpang tersebut saya beli hasil panennya secara bergilir tiap bulan.” 

Dengan cara ini, proses produksi bisa berkelanjutan, lingkungan terjaga dan masyarakat petani pembudidaya juga jadi lebih sejahtera dengan adanya pembelian rutin. 

Review Lulur Banjar, Wadak Kasai dan Pupur 

Berhubung sampai hari ini saya sudah menghabiskan hampir 4 jar Lulur Banjar, rasanya nggak afdhol ya kalau kita nggak sekalian ulas produk dan performa Lulur Banjar. Jujur saja, walau pemakaian Lulur Banjar ini sedikit merepotkan tapi hasil yang kita dapat amat sangat memuaskan. Yakin deh, kalau sudah coba pasti terpukau. 

Yuk ah, kita langsung ulas produknya 

Lulur Banjar 

perawatan-kecantikan-kalimantan-lulur-banjar

Produk ini dikemas dalam jar plastik hitam, di bagian dalam ada inner lid dan di bagian dalamnya lagi produk lulur dibungkus dalam kemasan plastik vaccum. Pengemasan yang super berlapis ini dimaksudkan untuk menjaga kesegaran produk lulur yang terbuat dari 100% bahan alami. 

Kalau dibiarkan di suhu ruang, Lulur Banjar nggak bisa bertahan lama. Makanya penyimpanannya harus dimasukkan ke dalam kulkas. Saya biasanya masukan ke laci terdalam di kulkas supaya lebih awet, bisa bertahan antara 3-4 bulan. 

Tekstur lulur banjar seperti pasta padat berwarna hitam pekat. Wanginya khas, agak sulit dideskripsikan karena saya belum menemukan aroma lain yang bisa jadi referensi untuk menggambarkan aroma lulur ini. 

Oh iya, Lulur Banjar punya 2 varian. Ada Lulur Banjar original dan ekstra kembang. Varian ekstra kembang ini wanginya lebih menguar. Enak banget kayak wangi pengantin. 

Cara pakai Lulur Banjar sebenarnya mudah, cukup ditambahkan air atau air perasan jeruk nipis sampai berbentuk pasta kental. Setelah itu balurkan ke seluruh tubuh yang kering. Biasanya saya juga pakai di wajah, sebagai masker. 

Setelah lulurnya kering, gosok-gosok sambil disiram air. Kalau saya sih biasanya sambil menunggu lulur kering, bagian yang butuh “perawatan” ekstra seperti siku, lutut, tumit dan ketiak saya gosok-gosok dulu dengan memakai tambahan lulur. 

Setelah itu bilas seluruh tubuh untuk merontokan lulur sambil digosok-gosok. Residu Lulur Banjar tuh lumayan banyak. Tapi hasilnya di kulit mantap banget. Kulit jadi lembut, lebih cerah dan halus. Saya merasa ada efek instant brightening juga sih. Canggih kan, padahal bahannya 100% alami lho. 

Setelah pakai Lulur Banjar, sangat dianjurkan buat lanjut pakai Wadak Kasai ya 

Wadak Kasai 

lulur-banjar

Kemasannya mirip dengan kemasan Lulur Banjar, yang membedakan hanya tulisan di jar-nya. Sama seperti Lulur Banjar, Wadak Kasai juga dikemas dalam plastik vaccum. Penyimpanannya pun harus dalam kulkas supaya lebih awet. 

Tekstur Wadak Kasai lebih lembut dan halus daripada Lulur Banjar. Warnanya kuning karena dominan temu giring. Dan aromanya, menurut saya, mirip seperti bumbu kuning untuk masakan. Enak sih, bau rempah. 

Cara pakai Wadak Kasai lebih ssederhana. Karena teksturnya halus jadi bisa langsung dibaurkan ke kulit. Setelah mengering, basuh kulit sambil digosok lembut. Saya juga pakai Wadak Kasai di wajah sebagai masker. 

Performa Wadak Kasai di kulit juga nggak kalah bagus dengan Lulur Banjar. Kulit berasa lembab, dan makin lembut. Wanginya pun awet. Setelah memakai lulur dan wadak kasai ini saya bisa skip pakai lotion karena kulit sudah terasa sangat lembab. Berasa jadi lebih cantik kulitnya 

Oh iya, dengan pemakaian rutin 2 sampai 3 kali seminggu, bekas gigitan nyamuk, bekas luka dan bintik-bintik hitam di kulit bisa memudar lho. Sejak pakai duo Lulur Banjar dan Wadak Kasai saya tuh nggak pernah khawatir dengan bekas gigitan nyamuk. Bonusnya lagi, bau badan juga berkurang banget. 

Pupur Rambai Padi dan Pupur Kokang 

Kadung jatuh cinta dengan Lulur Banjar dan Wadak Kasai, saya pun mencoba produk pupurnya. Ada 3 varian pupur, yaitu Pupur Rambai Padi, Pupur Kokang dan Pupur Kokang Ekstra

Kesemua produk pupur dikemas dalam kantong berlapis. Bentuk pupurnya bulat-bulat seperti pil. Kalau mau pakai, lumerkan dulu pupur dengan air secukupnya. Setelah itu oleskan di wajah atau bagian kulit lain yang diinginkan secara tipis-tipis. Biarkan sampai kering, lalu bisa dibilas. 

Saya sendiri kadang pakai pagi hari dan dipakai sambil beraktivitas. Menurut saya produk pupur ini sangat manjur buat mencegah jerawat. Kalaupun ada jerawat, bisa lebih cepat kering. 

Tapi saya nggak mengajurkan untuk pakai setiap hari juga sih, karena berdasarkan pengalaman, pemakaian yang terlalu sering bikin kulit kering. Kecuali kalau saat kulitnya sedang berjerawat, itupun kadang saya pakai seperti obat totol saja. 

Sungguh! Saya salut, super salut buat produk-produk Lulur Banjar ini. Jarang-jarang lho ada produk kecantikan berbahan 100% alami yang punya performa sebagus ini. 

Apalagi, resep lulur banjar ini merupakan resep warisan dan tradisi leluhur yang wajib dijaga kelestariannya.  


Apresiasi tinggi buat Lulur Banjar yang secara konsisten menggunakan bahan alami dari komoditas lokal dan ikut memberdayakan para petani daerah. Ramah lingkungan dan ramah sosial. Produk lokal seperti ini sudah selayaknya kita apresiasi tinggi. 

Kini produk Lulur Banjar sedang berupaya dalam pengurusan LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) untuk mendapatkan sertifikat halal. Semoga bisa cepat selesai ya. Jadi bisa lebih berkembang dan makin banyak produksinya. 

Semoga jadi tambah tahu

sumber foto : dok pribadi dan instagram @lulurbanjar

16 komentar

  1. Ih, Mbaaa, aku dari dulu tuh penasaran buangeett ama bedak dingin khas Banjarmasin itu.
    Soalnya, pas SMP aku punya sahabat yg asli Banjar tapi hijrah ke Sby
    Ketika main ke rumahnya, aku ketemu mama sahabatku yg putiihh bersih cantik.
    ya bedak dingin plus lulur inii rahasia beliau :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lulur banjar yg ni udah dimodifikasi dan hasilnya lebih mantul mbak. Aku langganan tuh. Di kulit tuh enaaaak bgt. Jd bersih, bau badan jg ilang kalo pakenya rutin

      Hapus
  2. Wah mantap nih produk UMKM kan ya? Kalo aku malah nggak tau kalo ada produk ini karena bahan-bahan luluran plus pupur dingin (bedak dingin) bisa langsung beli di pasar. Jadi lulur cingkaruk itu kalo di pasar ya memang berbentuk bubuk. Mungkin kalo yang bentuknya basah begitu biar praktis langsung digisik (Bahasa Banjar- artinya digosok) ke tubuh kita.

    BalasHapus
  3. Sungguh istimewa lulur Banjar ini ya mbak, sampai harus antri dapatnya. Kalau dilihat khasiatnya memang pantas sih jadi rebutan.

    BalasHapus
  4. wah lulur banjar ada varian ekstrak kembang yang bisa bikin kayak wangi pengantin. Habis luluran jadi kerasa pengantin baru dong.

    Jadi penasaran nih mau kepoin IG nya. Kira-kira setelah pemesana ke berapa saya bakal dapat produknya ya. Semoga aja pemesanan pertama langsung dapat

    BalasHapus
  5. Bahan-bahan kecantikan orang jaman dulu itu memang semuanya alami racikan dari alam ya, Mba. Jadi hasilnya tuh juga luar biasa. Saya remaja dulu juga diajarkan pakai bedak dingin, apalgi pas Papa tinggal di Samarinda, mama juga suka pakai bedak dingin ini.

    BalasHapus
  6. wah jadi penasaran. Keren banget ya sampai ikut PO aja susah.
    Aku sepertinya juga pernah pakai bedak dingin yang bulet2 gitu. Tapi sudah duluuuu banget, lupa beli di mana/pas tinggal di mana. Yang pasti bukan bedak dr banjar. Seingatku juga pernah lihat ibu2 petani, pas di sawah pada pakai bedak dingin (tapi ini juga lupa di mana lokasinya...hedeeeh, kok serba lupa siih )

    BalasHapus
  7. Manfaatnya bagus banget ya, wajar butuh perjuangan buat belinya... Jadi ingin coba juga...

    BalasHapus
  8. Wah, aku senang luluran jadi pengen coba deh lulur Banjar ini..keren ya owner-nya melestarikan warisan nenek moyang dan mengemasnya dengan modern..

    BalasHapus
  9. Aku waktu kecil kan di Kalimantan Timur juga, nah para wanita Banjar emang suka pake, dan bau wanginya khas banget

    Ternyata banyak ya, komponen eh ingredients yang jarang kita lihat

    BalasHapus
  10. Membayangkan bentuk lulur Banjar ini yang berwarna hitam dan bentuk pasta, saya jadi ingat lulur Makassar juga, mirip sih warnanya tapi tidak tahu bahannya apakah sama atau tidak. Semoga makin banyak produk dalam negeri yang dipakai oleh rakyat Indonesia agar makin berjaya produk tersebut.

    BalasHapus
  11. Sepupuku ada yang dapat orang Banjar. Kalau ke Surabaya, semuanyaaa dapet masker bedak dingin itu... Aku pikir, "Kenapa dikasih oleh-oleh begini siih..?"
    Ternyata pas nyobain, mashaAllah~
    Enaaakk banget.

    Sensasinya dingin dan hasilnya beneran bikin kulit mulusss..
    Sekarang jadi rindu sama produk khas Borneo. Ini mantap banget pasti...lulur Banjar yang terbuat dari bahan alami.

    BalasHapus
  12. Aku kayaknya dulu pernah dikasih bedak dingin juga dari Banjarmasin, cuman lupa mereknya apa. Langsung aku kasih ibuku. Produk yang ini bikin penasaran pengen coba.

    BalasHapus
  13. Jadi penasaran kan mau coba juga lulurnya
    Soalnya selama pandemi salah satu me time adalah luluran tanpa hambatan

    BalasHapus
  14. MasyaAllah banyak banget manfaatnya ya Mba, dari alam itu sungguh luar biasa kalau diterapkan. Lulur Banjar ini salah satunya.

    BalasHapus
  15. Aku tau banget ini bedak dingin waktu masih di Nganjuk sering banget pakai dan orang Borneo ternyata udah pakai ini secara turun temurun dan jadi tradisi ya

    BalasHapus