Terlalu Sayang Gadget, Lupa Sayang Mata Sendiri

atasi-mata-kering

Tak perlu diragukan lagi, saat ini, mungkin sekitar 90% penduduk dunia punya ‘hubungan spesial’ dengan gadget. Entah itu smartphone, tablet, atau laptop. Hidup rasanya hampa kalau sehari saja nggak pegang gadget. Benar nggak nih? 

Mulai dari bangun tidur, sampai sebelum tidur lagi, mata nyaris selalu terpaku pada layar gadget. Entah apa yang ditengok. Tapi, pernah nggak sih kalian sadar, saking sayangnya sama gadget, kita jadi lupa sayang sama mata sendiri? 

Mata Sepet, Perih, Lelah: Gejala yang Sering Diremehkan 

Hal ini saya sadari beberapa minggu terakhir. Untuk kesekian kalinya, mata saya ‘rewel’. Rasanya gatal, berpasir, serasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam mata. Kalau sudah begini, gejala lanjutannya adalah mata mulai kemerahan, dan berair sendiri. 

Lalu dengan sok taunya, saya mengucek mata berharap kotoran yang mungkin masuk bakal keluar sendiri. Hasilnya nihil. Yang ada malah malah makin gatal. 
Nggak cuma saya, Narend, anak saya yang berusia 12 tahun, belakangan juga sering mengalami gejala serupa. Ah, ada apa ini? 

komplikasi-mata-kering

komplikasi-mata-kering

Takut ada apa-apa, kami konsultasi ke dokter mata. Menurut dokter, gejala yang kami alami disebut konjungtivitis. 

Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata). Selain mata merah, konjungtivitis dapat disertai rasa gatal pada mata dan mata berair.(www.alodokter.com) 

Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor. Bisa karena alergi, infeksi virus, bakteri atau juga komplikasi akibat mata kering (dry eyes) yang terabaikan. 

“Melihat kondisinya, ini bukan alergi, Bu,” jelas dokter. 

Lebih lanjut, dokter pun memberi beberapa saran penanganan, seperti mengompres mata dengan air hangat untuk meredakan gatal. Melindungi mata saat beraktivitas di luar rumah. Dan yang terakhir, harus lebih aware dengan gejala mata kering, karena hal itu juga bisa memicu komplikasi gangguan pada mata. Salah satunya adalah konjungtivitis, seperti yang kami berdua alami. 

Nah ini nih, yang menurut dokter sering luput dari perhatian orang-orang lantaran gejalanya yang minor. 

Apa sih gejala mata kering? 

Coba perhatikan, apakah mata kalian sering terasa sepet, perih dan lelah, terutama setelah membaca dalam waktu lama atau mantengin gadget. Itu bukan hal SePeLe lho. Itu adalah gejala mata kering! 

Jauh sebelum mengalami konjungtivitis, gejala mata kering ini sudah bolak-balik saya rasakan. Tapi, namanya juga emak-emak bebal, mana peduli. Tetap saja hajar binge-watch drakor sampai jam 1 pagi. Lanjut scroll tiktok atau ngepoin drama-drama selebgram yang seru. Alhasil, makin protes lah mata saya. 

Tapi ternyata bukan cuma saya, menurut data JEC Eye Hospitals and Clinics, sekitar 27,5 sampai 30,6 persen orang Indonesia mengalami mata kering. Angka ini boleh jadi lebih tinggi lagi, mengingat screen time rata-rata orang Indonesia mencapai 8 jam per hari, lebih lama dari rata-rata global yaitu 6,5 jam. 

Gadget: Teman Setia yang Diam-diam Menguras Air Mata 

Mungkin kalian bertanya-tanya, apa hubungannya screen time dengan mata kering? Mengutip laman jec.co.id, kebiasaan menatap layar gadget dalam waktu lama merupakan salah satu penyebab utama mata kering. 

Saat menatap layar, frekuensi berkedip kita menurun drastis. Akibatnya, air mata yang seharusnya melumasi dan melindungi mata jadi cepat menguap. Inilah yang bikin mata jadi gampang sepet, perih, dan lelah. 

tetes-mata-untuk-mata-kering

Hal ini diperkuat oleh laporan studi Jacobo Garcia Queiruga dari Universitas Santiago de Compostela, Spanyol dan tim jurnal Internasional Ophtalmology, Januari 2023 yang meneliti korelasi antara paparan gadget dengan sindrom mata kering. Studi dilakukan terhadap mahasiswa yang mendapat pembelajaran online selama pandemi Covid-19. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan screen time berbanding lurus dengan gejala mata kering yang lebih parah. 

Mata Kering, Masalah Sepele yang Bisa Jadi Serius 

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, gejala mata kering yang kerap saya sepelekan, akhirnya berkembang jadi gangguan mata yang lebih serius dan mengganggu aktivitas. 

Tidak hanya konjungtivitis, gejala mata kering yang terlalu lama terabaikan dapat menyebabkan komplikasi lain seperti; infeksi mata, kerusakan kornea, ulkus kornea hingga gangguan penglihatan. 

Lalu bagaimana cara mengenali sindrom mata kering? Berikut beberapa gejala mata kering yang perlu diperhatikan : 
  • Mata terasa gatal dan perih
  • Mata sangat sakit ketika digunakan untuk membaca atau menggunakan lensa kontak
  • Mata berpasir atau seperti ada yang mengganjal
  • Mata nyeri seperti terbakar dan menyengat
  • Pandangan menjadi buram dan kurang jelas
  • Mata mudah lelah
  • Mata merah
  • Mata berair atau lebih banyak lendir di dalam maupun sekitar mata
  • Lebih sensitif terhadap cahaya 

Selain kebiasaan menatap gadget terlalu lama, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan mata kering yaitu : 
  • Lingkungan ber-AC atau berangin: Udara kering mempercepat penguapan air mata.
  • Usia: Produksi air mata menurun seiring bertambahnya usia.
  • Penyakit tertentu: Seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau gangguan tiroid.
  • Obat-obatan: Pil KB, antihistamin, obat hipertensi, dan lain-lain.
  • Penggunaan lensa kontak: Terlalu lama bisa mengganggu distribusi air mata.
  • Kurang vitamin A dan omega-3: Pola makan yang kurang sehat juga berpengaruh. 

Pengalaman Saya: Dari Menyepelekan, Jadi Lebih Peduli 

Jujur saja, mata kering itu nggak enak banget. Lebih seram lagi, kalau terjadi komplikasi seperti yang saya alami berupa gangguan mata yang lebih serius. Makanya saya kapok deh, nggak mau lagi menyepelekan mata kering. 

Saya juga mulai cari tahu lebih banyak soal kesehatan mata, baca artikel, konsultasi dokter, dan akhirnya belajar, ternyata banyak kebiasaan kecil yang bisa bantu mencegah mata kering, apalagi buat kita yang sehari-hari nggak bisa jauh dari gadget. 

Berikut beberapa tips yang secara rutin coba saya terapkan: 


Disclaimer dulu, beberapa tips ini baru saya coba terapkan sekitar seminggu terakhir. Sebagian ada yang sudah rutin dilakukan, sebagian lagi masih dalam usaha. Saya menginformasikan berdasar pengalaman pribadi, yang mungkin akan berbeda hasilnya bisa diterapkan oleh yang lain. 

1. Terapkan aturan 20-20-20 

Setiap 20 menit menatap layar gadget, saya usahakan berhenti sejenak, lalu mengalihkan pandangan ke sesuatu yang jaraknya sekitar 20 kaki atau 6 meter, selama 20 detik. Sejauh ini, kebiasaan ini lumayan bantu mengatasi ketegangan mata. 

2. Gunakan filter bluelight 

Sekarang, semua gadget saya aktifin mode night light. Ini penting banget buat mengurangi paparan cahaya biru yang bisa bikin mata cepat kering. Rencananya sih, nanti pengin pasang screen protector anti-blue light juga. Jujur saja, mode night light ini awalnya nggak terlalu nyaman di mata karena terasa lebih gelap, tapi ternyata setelah beradaptasi, kebiasaan kecil ini cukup efektif, mata jadi nggak cepat pegal.

3. Atur kecerahan dan kontras layar 

Sudah rahasia umum, emak-emak udzur kayak saya paling suka setel brightness tinggi biar jelas tulisannya. Tanpa saya sadari kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan mata. Sekarang brightness-nya sudah saya pasang menyesuaikan dengan pencahayaan ruangan, ternyata malah lebih nyaman.

4. Optimalkan kelembaban ruangan 

Udara yang terlalu kering ternyata memperparah mata kering. Kalau kalian terbiasa menghabiskan banyak waktu di ruangan ber-AC sebaiknya pasang humidifier. Tapi kalau saya sih, lebih pilih mematikan AC saja, biar sekalian hemat listrik. Hehehe. 

5. Membatasi screen time 

Ini sih harga mati ya. Biasanya saya sibuk ngomelin Narend buat membatasi screen time, sekarang saya juga mulai menerapkan disiplin serupa pada diri sendiri. Lumayan sih, jadi punya lebih banyak waktu menikmati dunia nyata. Walau belum terlalu maksimal juga penerapannya, karena masih banyak drakor on-going yang seru ditonton. 

6. Perbanyak konsumsi Omega-3 

Konsumsi omega-3 membantu menyeharkan mata dan meningkatkan kualitas air mata. Kalau mau cara praktis memang lebih enak minum suplemen yang tersedia di pasaran sih. Tapi karena baru mencoba, saya belum bisa merasakan manfaat signifikannya sekarang. 

7. Gunakan tetes mata 

Jujur, ini adalah cara termudah dan tercepat untuk mengatasi mata kering. Biasanya saya pakai #InstoDryEyes yang mengandung Hydroxypropyl methylcellulose, yang berfungsi sebagai pelumas dan meringankan gejala mata kering. Harganya murah, gampang ditemukan di apotek dan minimarket dan kemasannya praktis untuk dibawa kemana-mana. 

insto-dry-eyes

INSTO Dry Eyes: Solusi Praktis untuk Mata Kering 

#MataKeringJanganSepelein. Saya belajar dari pengalaman, mata kering itu bukan masalah sepele. Jangan tunggu sampai gejalanya makin parah atau mengganggu aktivitas. Mulai terapkan kebiasaan yang baik untuk merawat kesehatan mata. 

Kalau mulai merasa mata sepet, perih, atau lelah, segera isitirahatkan dan teteskan INSTO Dry Eyes untuk membantu melembapkan dan menjaga kesehatan mata. 

tetes-mata-kering

Sejauh ini, INSTO Dry Eyes masih jadi andalan saya untuk mengatasi mata kering. Kenapa? Karena tetes mata ini mengandung Hydroxypropyl methylcellulose yang bisa memberikan efek pelumas seperti air mata alami. Jadi, bukan cuma melembapkan, tapi juga membantu mengatasi iritasi dan rasa tidak nyaman akibat mata kering. 

Ukurannya yang mungil (7,5 ml) bikin gampang dibawa ke mana-mana. Saya biasanya teteskan sebelum mulai kerja, setelah lama di depan layar, setelah bepergian keluar rumah atau saat mata mulai terasa ‘protes’. 

Cara pakainya simpel. Cukup 1-2 tetes pada mata yang membutuhkan. Sebelum pakai, pastikan tangan dalam keadaan bersih ya. Hindari menyentuh ujung botol, supaya lebih higienis. Bisa diteteskan hingga 3 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter, jangan berlebihan. Lalu, jangan lupa tutup botol dengan rapat setelah dipakai. 

cara-pakai-tetes-mata

Konon, mata adalah jendela dunia. Karena itu, selalu jaga dan rawat kesehatan mata supaya kita bisa terus menikmati keindahan dunia, termasuk dunia digital. Sayang gadget itu boleh, tapi jangan sampai lupa untuk menyayangi mata sendiri. 

Semoga jadi tambah tahu...

Tidak ada komentar