Review & Sinopsis : When The Camellia Blooms

When the Camellia Blooms

Saat kali pertama mendengar Kang Ha Neul akan melakukan project comeback-nya melalui drama “When the Camellia Blooms”, saya tidak punya ekspetasi tinggi. Saya pikir, drama ini hanya akan jadi semacam project “pemanasan” buat si pemeran Wang Wook dalam Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo, sekembalinya ia dari wajib militer.

Sebelumnya saya memang sudah cukup menyukai aktor watak yang satu ini. Meski belum jadi aktor kelas A, namun kemampuan aktingnya boleh dibilang jempolan. Ia pernah memainkan berbagai karakter, mulai dari siswa sekolah, pekerja kantoran, polisi, pembunuh yang amnesia, hingga pangeran tampan yang cintanya bertepuk sebelah tangan, dengan ciamik.

When the Camellia Blooms adalah drama comeback Kang Ha Neul setelah kembali dari wajib militer. Sebagai salah satu bucin Kang Ha Neul, saya tentu cukup excited menyambut drama ini. Tapi ya itu tadi, nggak berharap banyak deh. Bisa lihat dia berakting saja sudah cukup memuaskan. Namun saat mengetahui bahwa leading actrees When the Camellia Blooms adalah Gong Hyo Jin, saya mulai penasaran.

Gong Hyo Jin boleh dibilang aktris yang sangat selektif memilih peran. Ditambah lagi, nama dan kemampuan aktingnya bisa dibilang semacam jaminan drama sukses. Nyaris nggak ada drama Gong Hyo Jin yang gagal. Semua drama yang menampilkan Gong Hyo Jin sebagai pemeran utama hampir selalu menyedot perhatian dan mendapat rating tinggi.

When the Camellia Blooms

When the Camellia Blooms menawarkan tema yang berbeda dari kebanyakan drama korea. Drama ini tidak menampilkan gemerlap hidup di Seoul seperti yang sering kita saksikan di drama lain. Tidak ada pula percintaan rumit dan penuh intrik antara chaebol dan orang miskin.

Sebaliknya, When the Camellia Blooms menyajikan kehidupan orang-orang sederhana di kota kecil dengan segala permasalahan hidupnya. Semua terlihat lebih realistis dan relate dengan kebanyakan orang. Ada tetangga yang nyinyir, ada tokoh masyarakat yang sombong tapi genit, istri yang perfeksionis, ibu mertua yang sok ngatur dan sebagainya. Semua karakter yang muncul dalam drama ini adalah karakter yang sangat mungkin ada di kehidupan kita.

Pun begitu, meski setting dan karakter yang hadir terlihat “terlalu biasa”, drama ini sukses menyelipkan pesan sosial dan moral dengan baik.

When the Camellia Blooms sebenarnya bisa dikategorikan dalam genre komedi romantis. Namun karena ada balutan kisah pembunuhan yang rumit, rasanya layak juga bila drama ini dimasukan dalam genre thriller.

Sinopsis When the Camellia Blooms 

Scene pembuka When the Camellia Blooms dibuka dengan adegan seorang polisi muda (Kang Ha Neul) yang datang ke lokasi penemuan mayat. Seorang senior berusaha mencegah polisi muda itu untuk melihat mayat yang ditemukan. Mayat yang diambil dari danau Ongsan itu adalah mayat perempuan dengan gelang ditangannya.

When the Camellia Blooms

Drama ini lalu flash back dan memulai penuturannya dari kedatangan seorang perempuan cantik ke Kampung Ongsan. Di kampung kecil seperti Ongsan, dimana penduduknya hidup dengan sederhana dengan cara berpakaian sederhana pula, kehadiran sosok perempuan cantik bernama Dongbaek (berarti Camellia dalam bahasa Korea) yang semampai bak model dan berpakaian necis selayaknya orang kota, tentu langsung menyedot perhatian.

When the Camellia Blooms

Pria-pria Ongsan memandang Dongbaek (Gong Hyo Jin) dengan kekaguman dan imajinasi liar, sementara perempuan Ongsan melihatnya dengan tatapan iri, dan waswas. Bukan hanya kecantikan Dongbaek yang membuatnya jadi pusat perhatian, tapi juga status Dongbaek sebagai ibu tunggal dan pilihannya untuk membuka sebuah bar ditengah kompleks penjual makanan kepiting rendam dan kue beras, tak luput dari sorotan.

Berbagai persepsi negatif membayangi Dongbaek. Ya bisa dipikir sendirilah, gimana sih cara orang kebanyakan melihat seorang ibu tunggal yang membuka bar,dan menyediakan minuman alkohol. Pasti...ya begitu itulah kan ya.

Makanya jangan heran kalau banyak pria Ongsan yang berkunjung ke bar Dongbaek lantas banyak yang coba-coba menggodanya. Dan jangan heran pula, kalau perempuan Ongsan kelihatan selalu sinis dan terkesan mengucilkan Dongbaek.

When the Camellia Blooms

Untungnya tidak semua orang Ongsan sepicik itu, Deok Soon (Goo Do Shim) perempuan tua pemilik warung kepiting rendam yang juga cukup berpengaruh di Kampung Ongsan, bersimpati pada Dongbaek. Boleh dibilang Deok Soon adalah satu-satunya teman Dongbaek di Ongsan. Bahkan anak Dongbaek, Kang Pil Gu (Kim Kang Hoon) pun sering menumpang makan di warung Deok Soon.

When the Camellia Blooms

Deok Soon sendiri adalah seorang ibu tunggal. Ia membesarkan keempat anak lelakinya sendirian setelah suaminya meninggal dalam sebuah kebakaran. Bahkan anak bungsu Deok Soon, Hwang Yong Shik (Kang Ha Neul) terlahir tanpa sempat mengenal ayahnya.

Hwang Yong Shik, adalah pemuda dengan rasa keadilan tinggi. Ia polos, naif tetapi juga tak mampu mengontrol diri bila melihat kejahatan di depan mata. Karena sikapnya itu, ia bahkan pernah menggagalkan perampokan bank dengan tangan kosong.

When the Camellia Blooms

Rasa keadilannya itu pula yang lantas mengantarkannya jadi polisi. Ia bahkan sempat dipromosikan sebagai polisi di Seoul. Meski akhirnya ditempatkan kembali ke Ongsan, lantaran terpancing emosi memukul seorang kriminal dihadapan wartawan. Astaga...

Sekembalinya Yong Shik ke kampung halamannya, Ongsan, ia berpapasan dengan Dongbaek di toko buku dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Seketika, dia langsung jadi budak cinta Dongbaek.
When the Camellia Blooms

When the Camellia Blooms

Melihat kesungguhan dan kegigihan Yong Shik dalam menyatakan perasaannya, Dongbaek akhirnya luluh. Ia pun memberanikan diri membuka hati dan meninggalkan trauma cintanya di masa lalu.

Di saat bersamaan, mantan kekasih Dongbaek yang juga ayah biologis Pil Gu, Kang Jong Ryul mulai kembali ke kehidupan Dongbaek. Pria yang telah jadi atlet baseball terkenal itu sudah menikah dengan seorang selebgram bernama Jesicca (Ji Yi Su) dan mempunyai seorang putri. Ia bahkan ikut tampil di The Return of Supermen bersama putrinya itu.

When the Camellia Blooms

Walau telah lama berpisah dengan Dongbaek, sebenarnya Kang Jong Ryul (Kim Ji Seok) tak pernah berhenti mencintainya. Bahkan tiap kali mabuk, ia selalu bercerita dan menangisi kepergian Dongbaek.

Saat Kang Jong Ryul mengetahui bahwa Dongbaek ternyata pergi saat mengandung anaknya, ia pun berusaha mengambil hati Dongbaek lagi. Ia bahkan bersiap untuk bercerai dengan istri selebgramnya. Mengetahui usaha Kang Jong Ryul untuk kembali pada Dongbaek, Yong Shik pun panas hati. Secara terang-terangan, keduanya bersaing meraih cinta Dong Baek.

Di sisi lain, induk semang Dongbaek, No Gyu Tae (Oh Jung Se) yang sudah lama naksir Dongbaek mulai cari masalah. Pria yang kerap merasa insecure dengan kemapanan istrinya yang seorang pengacara itu, berusaha merecoki hubungan Yong Shik dan Dongbaek.

When the Camellia Blooms

Hong Ja Young (Yeom Hye Ran) adalah istri No Gyu Tae. Ia seorang pengacara dan berasal dari keluarga terpandang di Ongsan. Sebagai istri, ia pun jeli juga melihat tingkah suaminya yang genit. Wanita mapan yang selalu dirongrong ibu mertuanya ini mulai menyelidiki kemungkinan Dongbaek berselingkuh dengan suaminya.

Pada saat bersamaan, No Gyu Tae yang ditolak mentah-mentah oleh Dongbaek mulai dekat dengan karyawan Dongbaek di bar Camellia, bernama Hyang Mi (Son Dam Bi). Tapi Hyang Mi bukan perempuan polos seperti Dongbaek. Gadis ini cukup licik dan pandai memanfaatkan kelemahan orang demi kepentingannya sendiri. Ia juga mengetahui rahasia beberapa orang seperti Kang Jong Ryul serta Jessica dan mencoba memeras keduanya.

When the Camellia Blooms

Terlepas dari rumitnya kisah percintaan Dongbaek, Kampung Ongsan mulai geger. Si Pengusil yang sempat melancarkan aksi teror pembunuhan 6 tahun lalu, beraksi kembali. Setiap kali selesai membunuh ia meninggalkan catatan singkat bertuliskan, “Jangan usil!”

Teror Si Pengusil ini juga juga mengincar Dongbaek. Beberapa kali pesan jangan usil, terlihat di bar Camellia, ditujukan kepada Dongbaek. Teror ini jelas bikin Yong Shik meradang dan pusing. Bukan hanya rasa keadilannya yang terusik karena melihat pelaku kejahatan menebar teror, tetapi juga karena teror si penjahat kali ini mengincar kekasihnya.

Masalah Dongbaek pun tak berhenti sampai di situ, ditengah berbagai persoalan itu, ibu kandung Dongbaek yang meninggalkannya di panti asuhan datang lagi. Perempuan tua itu kembali ke anaknya dalam keadaan demensia. Meski sakit hati dengan ibu yang membuangnya, Dongbaek tetap saja tak sampai hati menelantarkan ibunya. Perempuan itu pun akhirnya tinggal bersama Dongbaek dan bekerja di bar Camellia.

When the Camellia Blooms

Namun kedatangan ibu Dongbaek yang diperankan Lee Jung Eun, juga menyeret masalah pelik lainnya dalam kehidupan Dongbaek.

Kritik budaya patriarki 

When the Camellia Blooms memang bukan sekadar drama percintaan biasa. Drama ini mengangkat perjuangan perempuan, khususnya para ibu tunggal di sebuah masyarakat yang sangat patriarki. 

Tidak mudah hidup sebagai perempuan di tengah masyarakat patriarki yang memiliki tuntutan super tinggi, dan bahkan berkesan tidak realistis pada wanita. Perempuan-perempuan dalam drama ini hadir dengan berbagai permasalahan pelik yang kadang datang bukan karena perbuatan mereka sendiri.

Sebut sajalah seperti yang dialami ibu Dongbaek yang ternyata menjadi korban kekerasan suaminya sendiri. Ayah Dongbaek yang pemabuk dan ringan tangan suatu saat mengamuk dan melukai kepala Dongbaek yang masih bayi. Murka melihat anaknya terluka, ibu Dongbaek memilih melarikan diri. Lalu dengan berbagai keterbatasannya, ia berusaha keras membesarkan Dongbaek.

Tapi nasib baik tak pernah berpihak padanya. Hingga pada akhirnya ia harus membuat keputusan sulit antara membawa anaknya dan mati kelaparan bersama, atau menitipkan anaknya di panti asuhan untuk memastikan anaknya tetap bisa makan. Setelah tahu kenyataan begini, apa kita masih bisa menyalahkan ibunya?

Lalu adapula ibu Yong Shik, yang sempat mati-matian menentang hubungan Yong Shik dan Dongbaek sehingga persahabatannya dengan Dongbaek pun memburuk. Ibu Yong Shik harus membesarkan Yong Shik dalam keadaan janda. Ia tidak hanya berjuang membiayai anak-anaknya tetapi juga harus tutup telinga dari cibiran orang-orang yang memandang ibu tunggal dengan sebelah mata.

Penulis When the Camellia Blooms layak diacungi jempol atas keahliannya merangkai berbagai persoalan pelik ini dalam sebuah balutan apik yang runut. Pada akhirnya, saya sebagai penonton tidak bisa menyalahkan siapapun atas kerumitan hidup Dongbaek. Setiap orang berusaha membuat pilihan terbaik dalam situasi yang rumit.

Seperti pilihan yang dilakukan Jessica, istri Kang Jong Ryul. Meski awalnya terlihat seperti istri menyebalkan yang hanya bernafsu menghabiskan uang dan mengeruk popularitas dengan mendompleng nama suami, ia sesungguhnya hanya perempuan yang haus perhatian.

When the Camellia Blooms

Ayah Jessica yang keras, selalu merendahkan ia dan ibunya. Disisi lain, ia juga tertekan dengan perlakukan ibunya yang berusaha keras mengontrol dirinya. Sulit rasanya bagi Jesica untuk berpikir normal dan waras. Dalam situasi begitu, saya jadi bisa paham mengapa Jesicca jadi kelihatan sangat menyebalkan.

Begitupula dengan Hyang Mi, hidup perempuan muda ini boleh dibilang hidup tokoh yang paling tragis diantara tokoh-tokoh When the Camellia Blooms. Hyang Mi tumbuh ditengah kehidupan malam karena ibunya bekerja di bar. Ia sangat miskin hingga harus sering kelaparan.

Di masa dewasanya, ia menghabiskan seluruh uang yang ia dapat untuk membiayai adiknya yang tinggal di luar negeri. Ia nyaris tidak punya apa-apa. Malah ia harus mengakhiri hidup dengan cara tragis pula, dibunuh Si Pengusil yang sebenarnya bermaksud membunuh Dongbaek.

Secara keseluruhan, nyaris tidak ada cela dari drama ini. Tidak ada tokoh yang sia-sia. Semua memiliki peran penting dalam drama ini. Ditambah lagi akting para pemain yang luar biasa bagus.

Meski begitu, saya mau angkat topi setinggi-tingginya untuk Kim Kang Hoon, pemeran Kang Pil Gu. Pemain cilik ini berakting super apik, sampai bikin kita berderai air mata.

When the Camellia Blooms

Bayangin deh, perannya itu anak umur 8 tahun yang bingung bagaimana harus menempatkan diri dan bersikap ditengah kerumitan keluarganya. Anak 8 tahun yang mencoba dewasa sendirian, karena tidak mau membebani ibunya. Wah mengingat kisahnya saja, saya jadi sedih sendiri. Sumpaaah keren banget.

Maaf untuk review drama kali ini, saya nggak sanggup terlalu banyak spoiler. Nonton sendiri saja deh. Total ada 40 episode, dengan durasi tiap tayang 30 menit. Banyak banget pelajaran yang bisa kita petik dari drama ini. Salah satunya adalah tidak ada kebaikan yang sia-sia, setiap kebaikan sekecil apapun akan berbuah manis diakhirnya.

Semoga jadi tambah tahu ya.

39 komentar

  1. Aku mandeg di episode 10! Sebenarnya aku seneng sama Dongbaek dan Hyong shik, tapi kepalaku pusing tiap akhir episode memikirkan pembunuhan itu, huhu aku nggak sukak nonton drama thriller!

    BalasHapus
  2. Keren review-nya, Mak. Jeli banget membaca semua peran penting, banyak pula. Saya baca sampe habis (tapi teteup sulit mengingat nama²nya seperti biasa hahaha).

    Keren dramanya. Bagaimana merangkai komedi romantis dengan thriller dengan apik pasti tak mudah. Penulis film ini kereen. Sutradara dan para pemainnya pun.

    BalasHapus
  3. Racuuunn Drakoorrr ini mah :)))
    Aku sebenernya pengin nonton, tapi kuatir ngga bisa stop haahahah
    soalnya pas lihat SKY CASTLE juga marathon gitu

    BalasHapus
  4. 40 episode? banyak juga ya

    Duh Dongbaek kok banyak betul masalahnya ya. Jadi penasaran bagaimana maslah demi masalah itu terurai dan terselesaikan.

    BalasHapus
  5. Sepertinya saya belum pernah nonton film-film Kang Ha Neul. Jadi penasaran. Nyari ah.

    BalasHapus
  6. Kebayang ya jadi Dongbaek. Kalau di Indonesia udah jadi sasaran empuk tuh, hahaha. Penasaran sama kelanjutan kisahnya. 1 episode 30 menit itu pasti ga kerasa banget ya.

    BalasHapus
  7. Aku sudah nonton When Camellia Blooms ini dan memang suka dengan karakter Dongbaek ini. Awalnya aku mikir ini bakal garing dramanya tapi kok nonton malah penasaran sama kelanjutannya, jadinya ku tonton sampai habis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum nonton ampe kelar baru episode 1 terasa garing kayak kanebo jadi stop tapi liat review ini kek nya mau dilanjutkan lagi setelah kelar while you were sleeping, romance is the bonus book dan The heirs. ok

      Hapus
  8. OMG! 40 episode, angkat bendera putih hahaha, padahal ceritanya bagus ya.
    Tapi nggaks anggup saya ngabisin waktu selama itu, mending nonton film aja, biar langsung selesai :D

    Btw si babang polisinya ganteng amat!
    Dan saya juga ikutan iri ih sama ceweknya, mengapa coba dia langsing amat hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha aku pernah sekali nonton drakor 40 episode abis itu lelah. Seneng soalnya udah direview dan disimpulkan kek gini.
      Cerita di drama ini kyknya ya relate sama kehidupan org Korea atau Indonesia kebanyakan jg ya mbak

      Hapus
  9. Penasaran sama Kim Kang Hoon, pemeran Kang Pil Gu. Pemain cilik ini berakting super apik, sampai bikin kita berderai air mata.

    Wih bagaimana cara dia menerjemahkan perannya padahal masih kecil, ya?

    BalasHapus
  10. Aku perhatiin banyak drama korea yang menggambarkan dengan baik betapa perempuan maish menjadi korban patriarkhi namun masih kuat bertahan. Kayaknya aku mau nonton ini :)

    BalasHapus
  11. Pecinta Drakor mana suaranya....
    Sepertinya film ini penuh dengan permasalahan dengan setting yang diatur sedemikian rupa agar terlihat natural.
    Aku juga suka nonton Drakor, apalagi kalau judulnya romantis gitu.
    Kadang suka terbawa suasana sampai nangis.

    BalasHapus
  12. Ternyata panjang juga ya jumlah episodenya. Apa karena tayangnya hanya 30 menit? Etapi, saya belum pernah ding nonton drakor secara utuh. Jadi gak tau juga berapa lama drakor pada umumnya. Kalau baca ceritanya di sini kayaknya sih bagus

    BalasHapus
  13. Aku blm pernah nonton serial koreaaaa hahaha bukan kenapa2 tapi takut banget ketagihan :D bahaya nanti kalau kerjaannya nonton mulu hahaha baru berani nonton short film korea, itu pun yg horor2 doang :D

    BalasHapus
  14. Salah satu drama terbaik di 2019 menurutku. Gak nyesel udah ngebucin Yong Shik. Aku belum ngereview drama ini. Jadi semangat buat ngulik

    BalasHapus
  15. Hua, rumit juga ya kisah Dongbaek ini, pengen nonton tapi episodenya banyak juga huhu..aku malah bucin Kim Ji Seok, haha semangat banget nonton drama yang dia bintangi..

    BalasHapus
  16. Wah...aku belum sempat nonton Camellia Blooms, padahal ada Gong Hyo Jin, aku suka peran-perannya di drama korea, aktingnya bagus banget dan ngak heran jadi langganan banyak penghargaan. Dari reviewnya bagus ya mbak, makin panjang nih deretan drakor yang wajib di tonton, soalnya aku lagi suka drama weekend di KBS yang lagi ongoing, tipe-tipe drakor yang aku sukai yah itu, drama keluarga dan kerajaan ala Korea.

    BalasHapus
  17. Aku penggemar berat Gong Hyo Jin ini, Mbak. Semua drama n filmnya bagus. Dia pinter banget membangun chemistry dengan lawan mainnya. Dia juga selalu berhasil menyatu dengan karakter yg dia mainkan. Padahal kalo bicara kecantikan, dia ga begitu spesial sih. Tapi menurutku itulah keistimewaannya. Oh ya, sudah nonton filmnya yg "Door Lock, Mbak? Atau "Young Mother"? Dua film yg genrenya beda, dan karakternya juga jauh beda, tapi aktingnya apik.

    BalasHapus
  18. Aku belum nonton nih When Camellia Blooms baru nyelesein Chocolate :) kayanya bagus juga setelah baca reviewnya buat penyegaran nih sambil nunggu episode baru beautiful love wonderful life

    BalasHapus
  19. Aku udah coba nonton When the Camellia Blooms ini karena banyak yang bilang bagus, jadi coba nonton di Netflix. Pas nonton episode 1 aku gak sanggupppp, gak sanggup melanjutkannya karena kok aneh ceritanya untuk aku, hehehehe. Jadinya di skip deh drama ini

    BalasHapus
  20. Huaaa meleleh banget baca review-nya. Cerita cinta Yong Shik dan Dongbaek sungguh berliku. Pemainnya banyak namun punya karakter yang kuat. Gampang dihapal. Jadi pengen nonton nih Mbak.

    BalasHapus
  21. Aku baru nonton episode 1 aja drama ini. Gak tahu kenapa dulu berhenti. Kayaknya keburu nonton yang lain. Kudu mulai lagi nih kayaknya. Seru juga ya kayaknya.

    BalasHapus
  22. ribet banget ya. namanya Dongbaek, harusnya hidup baik2 ajah tapi kok sebegitu rumitnya. duh... sabar ya dongbaek... pak polisi menjagamu

    BalasHapus
  23. Belum nonton nih, duh penasaran jadinya ingin nonton juga hehe, noted deh.

    BalasHapus
  24. Kayaknya kok bakalan panjang ya konflik drama ini hehe..masalah satu selesai, masalah lain muncul hehe.
    Wah utk soal budaya patriarki kyknya mirip ya sama di Indonesia, yg namanya janda dipandang sebelah mata dan dicurigai melulu gtu. Huhuhu.

    BalasHapus
  25. Aku jarang nonton drakor. Eh tapi setelah nonton Crash Landing On You drakor bagus bagus juga ya. Jadi penasaran pengin nonton film When The Camelia Blooms setelah baca sinopsis ini

    BalasHapus
  26. Kompleks juga ya permasalahan yang diangkat di drama ini. Bisa ngebayangin gimana beratnya Dongbaek menghadapi kehidupannya. Dipandang sebelah mata oleh banyak orang, sekaligus banyak lelaki yang jatuh cinta padanya. Pening banget deh ya Dongbaek.

    BalasHapus
  27. Aku suka drama korea dengan kritik sosial seperti ini. Tapi aku udah lama ga nonton drakor. Ga ada waktu.lagi

    BalasHapus
  28. Mbak aku suka gayamu mereview..enggak spoiler tapi bikin ngiler buat nonton sendiri hihihi.
    Tema keberdayaan perempuan menarik nih, enggak banyak diangkat tema kayak gini...jadi penasaran sama cerita lengkapnya

    BalasHapus
  29. 40 episode dengan masa tayang 30 menit, sebenernya itu hal yang wajar ya, karena biasanya drakor juga tayang 16 - 20 episode dengan waktu tayang sekitar 45 - 60 menit.

    keknya saya bakal suka nih sama drakor ini, karena saya suka genre misteri pembunuhan.

    BalasHapus
  30. Tema patriarki selalu sensi untuk dibahas, karena meski menjadi lini kehidupan, tetap saja ada yang salah memahami arti patriarki. Dengan sewenang-wenang menghajar istri misalnya.
    Melihat dandanan pemainnya, tampak bahwa bukan fisik yang ditonjolkan, ya.
    Saya malas menonton film Korea karena terlalu mengandalkan fisik.

    BalasHapus
  31. Aku sebenarnya ga favorit nonton drama korea gitu, tapi setelah baca2 sinopsisnya jadi penasaran sama ceritanya, dan pengen nonton sampai habis.

    BalasHapus
  32. waduuh 40 episode tapi kok aku jadi penasaran ya. Sebenarnya aku suka sama gong yo jin tapi pas masih episode awal kok aku udah bosan ya mbak. Lha setelah baca reviewnya kok aku pengen lihat ya

    BalasHapus
  33. Kisah cinta di pedesaan sederhana tapi kadang bikin pusing.Semoga When Camilla Bloom endingnya sehepi drakor yang lain yak

    BalasHapus
  34. Wah, bakal nonton juga aku ini mah. Suka juga sama Kang Hae Nuel. Pertama liat ya di Scarlet Heart, cool dia mah.

    BalasHapus
  35. Baru kelar nonton Camellia ini dan belum bisa move on. Jadinya pengen baca-baca review orang. Sempet bosen di episod awal karena ga ada gregetnya, tapi makin kesini makin waaaaah...

    BalasHapus
  36. Bagus. Drama ini bagus beneran... pesannya dapet banget.. chemistry semua pemain dapet.. dan menurut ku ini salah satu drama yang penyelesaian masalah dan alur drama hingga ending nya rapi banget.. makin episode akhir makin banjir air mata :")

    BalasHapus
  37. suka sama pure love pak polisi muda. dan rumitnya kehidupan dongbaek bener-bener tergambar dengan baik oleh Hyojin. Uwuwww... meski ada semburat thriller. Salah satu drakor yang kuingat dalam waktu lama :D

    BalasHapus