Merdeka Finansial? Yuk Cermati Produk Keuangan Kita


Kata orang uang tidak bisa menjamin kebahagiaan. 

Tapi zaman sekarang, saya rasa mustahil lah kita bisa bahagia kalau tidak punya uang. Bagaimana bisa bahagia kalau perut dalam keadaan lapar, tidak memiliki dana berobat untuk anak atau orang tua yang sakit. Uang mungkin bukan jaminan kebahagiaan, tapi kalau tidak punya uang untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar, manalah mungkin kita bisa bahagia?

Singkatnya, di zaman serba materialistis begini, kita juga perlu realistis. Tidak mungkin hati ini bisa merasa ayem tentram kalau tidak merdeka secara finansial.

Sayangnya, saya termasuk orang yang terlambat menyadari hal itu. Saat muda dulu, saya berpikir jaminan hari depan hanya cukup dengan mengandalkan tabungan saja. Untuk referensi simpanan bank pun tidak banyak yang saya ketahui. Sungguh, saya sama sekali tidak terpikir untuk menyimpan dalam tabungan rencana, deposito apalagi kalau sampai memiliki asuransi dan berinvestasi. Sama sekali tidak!

Maklumlah, saya dulu tidak merasa punya banyak waktu untuk bertandang dari satu bank ke bank lain hanya untuk membandingkan produk keuangan. Rasanya kok merepotkan sekali.

Penyesalan itu baru saya rasakan sekarang, saat saya sadar jenis tabungan yang saya pilih dulu ternyata tidak cukup untuk menyaingi inflasi. Ditambah lagi setelah berkeluarga, saya harus makin jeli mengelola keuangan rumah tangga. Maunya punya rumah, punya mobil tapi dana keras tidak mencukupi, mau mengajukan kredit, kok malah pusing lagi memilih jenis kredit yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Asuransi? Ah, sampai sekarang saya masih pusing memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan tapi juga terpercaya. Makin banyak agen asuransi yang saya temui, makin bingung saya memilih. 

Untungnya kebingungan ini akhirnya mengantarkan saya kepada sebuah platform keuangan yang bisa membantu kita untuk memilih dan mencermati produk keuangan yang sesuai kebutuhan.

Yuk Kenalan dengan Cermati.com 

Iya, nama platform ini adalah cermati.com. Sebuah perusahaan startup teknologi keuangan yang mulai diluncurkan April 2015. Sesuai namanya, cermati.com memang menyediakan informasi dan akses data ke ribuan produk keuangan secara gratis. Jadi, kita bisa lebih mudah mengamati, menemukan, mencermati dan memilih produk keuangan terbaik yang sesuai dengan profil keuangan kita.

Sebagaimana dikutip dari laman resmi mereka, Cermati memang sengaja didirikan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam memahami produk-produk finansial yang tersedia. Pasalnya, seringkali informasi produk finansial sulit diakses dan sulit dipahami oleh orang awam. Nah dalam Cermati, produk-produk keuangan itu ditampilkan secara gamblang dan sederhana sehingga lebih mudah buat awam untuk membandingkan.

Melalui Cermati, kita juga bisa memperoleh edukasi finansial dasar secara gratis. Misalkan tentang jenis-jenis asuransi, tips memilih asuransi, cara kerja kartu kredit, keamanan kartu kredit dan sebagainya. Tidak hanya itu, Cermati bahkan juga menyediakan informasi mengenai daftar bengkel asuransi, promosi kartu kredit dan profil lembaga-lembaga keuangan terpercaya.

Bagaimana dengan Kredibilitas Cermati? 

Kalau soal ini rasanya nggak perlu diragukan lagi deh. Perusahaan ini didirikan oleh para ahli teknologi veteran yang sudah berpengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi global terkemuka seperti Google, LinkedIn, Microsoft dan Oracle. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengalaman total lebih dari 16 tahun dalam membangun perangkat lunak dan website yang sudah digunakan oleh lebih dari ratusan juta pengguna di seluruh dunia.

Selain itu, Cermati juga terdaftar di Bank Indonesia dan tercatat di OJK.

Mencermati produk keuangan melalui Cermati nggak susah kok.
Langkah pertama tentu kita perlu mendaftar terlebih dahulu. Masuk ke menu daftar, dan langsung isi data yang diminta, lalu klik daftar akun. Sesederhana itu.

Setelah itu kita bisa langsung memanfaatkan fasilitas dan kemudahan memilih produk finansial di Cermati.


Sejak pertama kali mengenal Cermati ini, saya langsung penasaran dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Kriteria rumah impian saya nggak ribet, yang jelas sih, harus tersedia pekarangan luas supaya bisa ditanami sayur dan bunga. Sebenarnya bakal lebih mudah dan murah kalau rumah bisa kita beli tunai, tapi mengumpulkan uang dalam jumlah besar untuk membeli rumah kan pasti membutuhkan waktu lama. Nanti keburu harga properti makin melambung tinggi dong.


Jadi, satu-satunya solusi tentu saja dengan KPR.

Ada dua jenis KPR yang tersedia di Cermati, yaitu :

  • KPR Rumah Bersubsidi, untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Pada KPR Rumah Bersubsidi ini, pemohon bisa memilih jenis subsidi yang diinginkan. Bisa subsidi berupa keringanan kredit atau subsidi untuk penambahan bangunan atau perbaikan rumah. Oh iya, berhubung dalam kredit ini pemohon mendapat subsidi dari pemerintah, maka ada tambahan persyaratan dan ketentuan sesuai kebijakan pemerintah. 
  • KPR Rumah Non-Subsidi, jenis KPR ini diperuntukan bagi seluruh kalangan masyarakat. Ketentuan dan persyaratan KPR ditetapkan oleh Bank, termasuk besar jumlah kredit dan suku bunga pinjaman. 

Lantas apa sih untungnya mengajukan KPR secara online? 

  1. Proses pengajuan cepat 
  2. Suku bunga KPR kompetitif 
  3. Syarat pengajuan lebih ringan ketimbang mengajukan KPR secara langsung 
  4. Menghemat waktu pengajuan, karena bisa dilakukan dimana saja, kapan saja. 
  5. Dapat dengan mudah membandingkan produk KPR sesuai kebutuhan dan kemampuan kita. 


Lalu, apa saja langkah –langkah pengajuan KPR?

Memilih rumah. Ya pasti dong, kalau mau beli rumah langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih rumah yang kita inginkan. Informasi mengenai lokasi rumah yang tersedia untuk KPR ini bisa kita peroleh melalui bank atau mencari informasinya di internet, developer dan sebagainya. 

Mengumpulkan informasi rumah. Kalau sudah punya target rumah, kita bisa lanjutkan dengan mengumpulkan informasi seputar rumah tersebut, seperti harga rumah, besaran uang muka, besar cicilan. Lalu jangan lupa untuk memastikan rancang desain dan denah bangunan sesuai keinginan kita. Cek juga lokasi dan fasilitas yang tersedia. Nah, kalau kita mengajukan KPR melalui Cermati segala informasi terkait dengan besar cicilan, proses kredit dan syarat pengajuan KPR, kita bisa langsung lihat semuanya di Cermati

Membayar tanda jadi. Ini menjadi semacam bukti pemesanan rumah atau kavling. Oh iya, kebijakan tiap developer terkait tanda jadi ini bisa berbeda-beda. Bayar uang muka KPR Langkah selanjutnya adalah membayar uang muka KPR. Beberapa pengembang perumahan memiliki kebijakan bahawa uang tanda jadi sudah merupakan bagian dari uang muka. Kalau memang begitu kebijakannya, maka kita tinggal membayar sisanya saja. Tetapi kalau tidak berarti kita perlu membayar uang muka. Oh iya, uang muka ini bakal dikembalikan kalau pengajuan KPR Rumah kita ditolak oleh Bank.

Ajukan KPR ke Bank. Untuk pengajuan ini, biasanya Bank mensyaratkan sejumlah dokumen, diantaranya; fotokopi rekening koran, slip gaji 3 bulan terakhir, menjadi pegawai tetap minimal 2 tahun, fotokopi KTP, KK, dan surat nikah. Proses pengajuannya sendiri biasanya memakan waktu sekitar 1 bulan. Hal ini dikarenakan Bank perlu melakukan proses survei dan melakukan pengecekan BI untuk mengetahui catatan kredit kita.

Menurut saya, aplikasi Cermati sangat memudahkan kita untuk memilih KPR ini. Saat masuk ke menu Kredit Pemilikan Rumah, kita sudah bisa langsung memilih kategori properti yang diinginkan. Ada rumah, apartemen, ruko dan take over.

Setelah itu, kita juga bisa langsung memilah kredit berdasarkan harga properti incaran, tenor kredit, status properti dan luas bangunan.

Cukup dengan klik tombol simulasi dan isi kolom-kolom yang tersedia sesuai kebutuhan kita. Nanti Cermati akan secara otomatis menyortir KPR yang sesuai. Kalau sudah sampai situ kita bisa langsung membandingkan dan memilih KPR. Kalau sudah memilih, klik tombol “Ajukan Sekarang” dan kita bakal langsung diarahkan untuk mengisi form dan melengkapi data yang dibutuhkan. Semudah itu. Jadi berasa lebih merdeka kan?

Semoga jadi tambah tahu ya.

Tulisan ini diikut sertakan dalam “Cerita Merdeka Finansialku Bersama Cermati”

1 komentar

  1. Iya betul tidak munafik ya, bahwa hidup butuh uang.terbantu nih dengan Cermati, semua produk keuangan Ada.

    BalasHapus