Keriuhan, kesibukan dan penat karena perayaan Idul Fitri 1438 H rasanya belum benar-benar saya lepaskan, sekarang saya sudah harus sibuk lagi dengan persiapan memasuki masuk sekolah. Yep, tahun ini Narend rencananya bakal mulai sekolah. Haduuh, jam sibuknya jadi makin panjang deh. Seperti kerja lembur tapi marathon.
Begitulah, sepertinya perayaan Lebaran saja nggak cukup untuk membuat kita sibuk mengatur ini itu, dan belanja ini itu. Sekarang sudah harus siap-siap sibuk lagi, menyisihkan dana lagi buat belanja berbagai kebutuhan sekolah. Yang sudah jadi orangtua pasti paham deh. Tahun ajaran baru berarti pengeluaran bertambah. Bukan cuma untuk biaya sekolah seperti uang gedung, SPP atau seragam sekolah saja. Tapi juga printilan lain seperti alat tulis, tas, sepatu, kaos kaki bahkan mungkin hingga kotak makan siang dan botol minum.
Baca juga cerita Sekolah Impian, Dimanakah Kau?
Dan hebatnya, di tahun ini perayaan Lebaran nyaris bersamaan waktunya dengan tahun ajaran baru anak-anak sekolah. Mungkin ini memang bukan kebetulan. Tapi buat kita, para orangtua, dua momentum yang datang nyaris bebarengan ini lumayan bikin mumet.
Rasanya belum lama saat saya harus menghitung-hitung uang buat bekal persiapan mudik, uang bensin, uang belanja baju baru, uang lebaran buat keponakan-keponakan di kampung, biaya buat rekreasi, belum lagi dana darurat yang biasanya sih malah habis terpakai buat urusan yang nggak terlalu “darurat” juga, semisal jajan di warung langganan di kampung atau buat belanja oleh-oleh.
Nah, sekarang saya sudah harus putar otak lagi buat mengatur anggaran buat kebutuhan sekolah Narend. Serius! Kali ini saya harus lebih cermat dan lebih cerdik berhemat buat nggak kebobolan. Makanya anggarannya kudu dirancang rapi dan saya juga harus lebih disiplin dengan anggaran yang saya buat sendiri. Demi keberlangsungan dan kesehatan neraca ekonomi keluarga. Ada beberapa trik yang saya pakai supaya situasi dan kondisi perekonomian di rumah tetap sehat. Begini langkah berhemat versi saya,
1. Membuat list kebutuhan dengan skala prioritas.
Urusan uang sekolah, uang gedung, SPP dan seragam sudah tentu masuk dalam prioritas utama. Top list! Dilanjutkan dengan perlengkapan sekolah sekunder semacam buku, alat tulis, tas dan sebagainya.
2. Selanjutnya menyiapkan dana sesuai dengan kebutuhan berdasar skala prioritas tadi.
3. Disiplin dengan budget yang telah dianggarkan. Ini penting!
4. Cari alternatif cara belanja yang lebih hemat.
Oke lah, untuk uang sekolah atau apapun yang berkaitan dengan pembayaran ke pihak sekolah, memang tidak bisa ditawar. Eh, kecuali kalau ada mekanisme supaya bisa dapat keringanan biaya ya. Tapi untuk kebutuhan sekunder seperti buku, alat tulis dan tas, kita bisa upayakan dengan mencari alternatif lain yang bisa menekan budget.
Saya punya beberapa tips belanja kebutuhan sekolah yang mungkin bisa dicoba,
1. Membuat sendiri
Misalnya nih ya, tas sekolah bisa saya buat sendiri karena kebetulan suka menjahit, meskipun nggak ahli. Tapi peralatan dan bahan untuk membuat tas anak yang sederhana sepertinya tersedia di rumah. Jadi bisa deh kayaknya kalau coba bikin tas sendiri di rumah, apalagi ada banyak tutorial dan pola siap jahit bertebaran di dunia maya. Yang penting sih ada kemauan aja. Atau misalnya ibu-ibu dan bapak-bapak bisa menjahit atau kebetulan memiliki keluarga yang bisa menjahit bisa juga menjahitkan sendiri baju seragam kan? Lebih murah ketimbang harus mengupah penjahit atau beli jadi.Baca cerita saya di Bahagianya Menjahit Lagi
2. Beli grosiran.
Alat-alat tulis dan buku tulis kadangkala bisa jauh lebih murah kalau kita beli secara grosir. Jadi ketimbang membeli eceran yang harganya lebih mahal, kenapa nggak coba ajak orangtua lain buat ikut patungan membeli alat tulis. Atau kalau mau lebih hemat lagi, kita bisa sekalian manfaatkan ini dengan menyediakan jasa titip beli alat-alat tulis dan buku. Lumayan deh.3. Belanja online.
Buat saya, ini salah satu langkah penghematan. Begini pertimbangannya, kalau belanja dengan cara konvensional, harus datang ke toko. Saya nggak tahan dengan keramaiannya. Belum lagi antrean di kasir, pilihan barang yang kadang nggak terlalu variatif karena sudah terlanjur diborong pembeli lain.Baca cerita belanja online saya di Cerdik Belanja Baju Anak
Dan yang lebih parah, saya dan Narend suka nggak tahan dengan godaan display barang-barang disana. Misalnya nih, ada pensil biasa yang harganya Rp 5.000 dan pensil bermotif superman 10.000. Nah, saya dan Narend mungkin bakal tergoda buat beli pensil yang motif Superman itu, yang harganya lebih mahal. Eh, mungkin cuma Narend sih yang tergoda, saya hanya nggak tahan dengan rayuannya Narend.
Saya sih lebih suka belanja online. Bisa hemat waktu, hemat tenaga. Segala jenis pengeluarannya juga bisa langsung terpantau dan bisa dicari rekamnya. Bisa dilakukan tengah malam dan yang lebih penting saya juga bisa dapet cashback! Eh, kok bisa?
Ya belanjanya via shopback.co.id dong.
Apa sih ShopBack?
Buat yang belum paham, atau mungkin malah baru dengar, saya kasih tahu ya. ShopBack ini bukan e-commerce. ShopBack adalah platform yang bisa kasih kita cashback setiap kali belanja online di ratusan e-commerce yang tergabung dengan ShopBack.Jadi sederhananya gini deh, setiap kali kita belanja di e-commerce yang bekerjasama dengan ShopBack, misal Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Matahari Mall, Elevenia, eBay, Aliexpress, Agoda, Blibli, Groupon, Tiket.com, Zalora, Muslimarket, Honestbee, VIP Plaza, Gojek, dan lainnya, kita bisa mendapatkan cashback hingga 30% tiap kali transaksi. Uang Cashback-nya nanti bisa dicairkan dan langsung ditransfer ke rekening pribadi kita. Lumayan kan?
Lihat daftar e-commerce di sini
Pertanyaan selanjutnya, platform ini aman nggak sih? Beneran kasih cashback? Beneran kok! ShopBack aman, terpercaya. Buktinya, ada ratusan e-commerce lokal dan luar yang sudah tergabung, bekerjasama dengan ShopBack. Platform ini, bahkan sudah dapat banyak review positif dari media-media ternama di Indonesia seperti Detik, Kompas, Kaskus, dan lain-lain.
Alasan belanja online via ShopBack
Alasan utama belanja di ShopBack jelas supaya dapat cashback dong. Ini cara baru, cermat dan hemat belanja online di Indonesia. Ibu-ibu se-Indonesia harus tahu! Ya mungkin aja tiap kali transaksi jumlah cashbacknya nggak terlalu besar.Tapi sebagai ibu-ibu kekinian, coba deh hitung-hitung lagi. Berapa kali kita belanja online dalam sebulan? Lebih dari sekali? Atau malah bisa berpuluh-puluh kali? Atau kita juga manfaatin jasa transportasi berbasis online, seperti Grab, Uber atau Gojek? Nah, kalau kita melakukan transaksi via ShopBack, dan bisa dapet cashback tiap kali transaksi, coba deh hitung sendiri berapa banyak akumulasi cashback yang bisa kita terima? Lebih hemat kan?!
Alasan kedua! Dengan belanja online via ShopBack kita juga bisa memanfaatkan beraneka promo, diskon, voucher yang setiap hari tersedia di ShopBack. Malah nih, kita bisa menggabungkan semua promo, voucher dan diskon tadi dengan kode kupon dari e-commerce, plus masih ditambah keuntungan dari cashback. Aiihh hemat banget kan?
Contoh ya, kita mau belanja tas sekolah untuk anak di Lazada. Nah, kebetulan lagi ada promo voucher Lazada nih. Jadi kalau kita belanja via ShopBack dengan menyertakan kode voucher kita bisa dapet potongan belanja plus cashback. Hemat kan? Ngomong-ngomong, voucher Lazada terlengkap hanya di ShopBack lho.
Setiap hari, ada banyak voucher yang bisa dimanfaatkan untuk menghemat uang belanja kita. Saya sendiri jadi tergoda nih buat belanja baju via ShopBack. Mumpung ada voucher Zalora, Voucher MatahariMall, dan voucher blanja.com. Eh, kan sedang dalam rangka penghematan ya?! Oke mari kita fokus untuk kebutuhan sekolah anak dulu! Nanti setelah cashbacknya cair, bisa dipakai lagi buat belanja baju ibunya. Hihihihi.
Alasan ketiga. Melalui ShopBack, kita bisa belanja berbagai produk maupun jasa. Mulai dari beli pulsa, beli gadget baru, beli tiket pesawat, tiket kereta, tiket nonton bioskop, pesan hotel, pesan Gojek, pesan Grab, UBER, voucher makan, pesan antar makanan, fashion, makeup, peralatan rumah tangga, kebutuhan ibu dan balita seperti popok dan susu, dan masih banyak lagi! Komplit!
Alasan keempat. Selain dari dapat diakses melalui browser desktop dan mobile, ShopBack sekarang juga sudah hadir dalam bentuk aplikasi mobile yang bisa diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Lebih praktis buat kita kalau mau belanja via ShopBack. Dan khusus untuk pengguna aplikasi mobile ShopBack bakal mendapatkan promo eksklusif lho.
Alasan kelima. Seperti yang saya singgung sebelumnya, selain dapat dimanfaatkan untuk berbelanja produk, ShopBack juga bisa dipakai untuk memesan transportasi online. Buat saya sih, ini menyenangkan banget. Karena melalui aplikasi ShopBack saja, saya bisa langsung membandingkan harga Gojek, UBER, dan Grab, sekaligus langsung melakukan pemesanan. Ada promo Gojek juga yang bisa kita manfaatkan. Yeeiiy. Eksklusif hanya di ShopBack (coming soon).
Kalau mau lebih jelas mengenal dan memahami cara kerja ShopBack bisa lihat penjelasannya di https://www.shopback.co.id/cara-kerja
Jadi bagaimana? Semoga bermanfaat ya tips berhemat ala ibusegalatau.com. Sekarang ibu-ibu se-Indonesia sudah lebih tau platform yang bikin kita makin hemat uang belanja. Daftar ShopBack deh, langsung klik di sini
Solusi Belanja Cermat dan Hemat? ShopBack-in Aja!
Hehehe, seperasaan.
BalasHapusApalagi anak pertamaku masuk SMP. Wes ta, pengeluaran jelas banyak bulan-bulan ini.
Jadi ibu memang harus cerdik kek gini. Tapi sayang, daku nggak bisa jahit euy..tas harus beli.
Iya y, ternyata printilannbuat sekolah itu banyak jg.. makanya seneng kalo belanja via shopback mbak. Bisa hemat banyak
Hapus