Cara Asyik Mengajarkan Literasi Keuangan pada Anak

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Hayo ngaku… Siapa yang waktu masih kecil dulu suka sebal kalau disuruh belanja ke warung oleh ibu? Eh, sebal atau malah semangat ya? 

Kalau saya, jujur aja, kadang sebal. Apalagi kalau daftar barang yang harus dibeli banyak. Kan bingung mengingatnya. 

Tapi ada juga nih, teman saya yang semangat banget kalau disuruh ibunya belanja ke warung. Karena dia bisa sekalian beli permen dan jajanan lain dari uang kembalian. 

Waktu kecil dulu, saya pikir ibu menyuruh saya belanja ke warung karena kebetulan beliau malas aja berangkat sendiri ke warung, atau mungkin lagi sibuk. Namun setelah besar begini, saya sadar, rupanya dibalik perintah belanja ke warung itu ada misi khusus. 

Yaitu, mengajarkan literasi keuangan pada anaknya. 

Di masa itu, ketika ilmu parenting belum seheboh sekarang, dan kampanye mengenai literasi keuangan belum segencar ini, para orang tua sudah punya cara tersendiri untuk mengajarkan literasi keuangan. Cara yang sederhana, tidak dilabeli istilah canggih, tapi mudah dipraktikan. 

Contohnya adalah dengan menyuruh anak belanja ke warung. Terkesan seperti perintah sederhana. Tapi saat belanja ke warung, mau tak mau anak akan belajar berhitung, belajar mengenali mata uang, dan belajar bertransaksi. 

Kali ini saya merangkum beberapa contoh pendidikan literasi keuangan yang dipraktikan oleh orang tua kita, dan bisa kita tiru untuk mengajarkan literasi keuangan pada anak-anak kita. 

Yuk disimak.... 

Sebelumnya disclaimer ya, poin-poin yang akan disebutkan nanti didasarkan pada pengalaman masa kecil saya pribadi. Boleh jadi tidak semua orang mengalami hal yang sama. Walau saya percaya, sebagian dari kalian, terutama generasi 90-an, bakal relate dengan hal ini 

1. Mengajak anak belanja ke pasar

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Sekitar tahun 80-90an, mengajak anak belanja ke pasar adalah pemandangan biasa, sangat umum. Banyak ibu-ibu mengajak anak mereka ikut belanja ke pasar. 

Saya sendiri hampir setiap minggu diajak ibu belanja ke pasar tradisional. Meski nggak bisa banyak membantu, selama di pasar anak-anak secara tidak langsung belajar dan memperhatikan bagaimana cara bertransaksi. Termasuk tips dan trik tawar menawar. 

Setelah besar, saya baru sadar bahwa keterampilan menawar adalah life skill yang sangat berguna dan wajib dimiliki untuk bertahan hidup di era modern. 

2. Belanja ke warung 

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Setelah membekali anak dengan pengetahuan mengenai tawar menawar dan cara mengatur budget belanja. Tahap lanjutan yang biasanya dilakukan oleh orang tua kita adalah menyuruh anak-anak belanja ke warung sendiri. 

Dengan cara ini, orang tua membiarkan anaknya mengalami langsung bagaimana cara bertransaksi. Sebagai anak perempuan tertua, saya hampir setiap hari dimintai tolong oleh ibu untuk belanja ke warung tetangga. Beli bumbu dapur lah, beli gula, beli minyak goreng, dan sebagainya. 

Awalnya malas, tapi lama-kelamaan saya terbiasa dan suka ke warung. Saya suka memperhatikan ibu pemilik warung yang terampil menghitung uang, mengambil uang kembalian dari laci meja kasirnya dan menyerahkan kepada pembeli. Kelihatannya kok enak ya jadi penjual. 

Kalau dulu, saya hanya bisa melampiaskan keinginan jadi pemilik warung itu dengan bemain peran bersama teman-teman dengan modal uang dari daun. Beda dengan sekarang, anak-anak kita dapat dengan mudah merasakan pengalaman sebagai pemilik warung atau kasir melalui game. 

Salah satunya game Cashier Simulator yang lagi rajin dimainkan anak saya. Cashier Simulator, adalah salah satu game online yang bisa diakses melalui situs mortgage calculator

mortgage calculator

Dalam permainan ini kita bisa bermain peran sebagai kasir minimarket. Kita akan menghitung belanjaan pembeli dan memasukannya ke mesin kasir, lalu menghitung uang pembayaran dan memberi kembalian. 

Yang bikin seru, uang yang tersedia adalah uang dalam bentuk pecahan uang kertas dan logam, sehingga mau tidak mau kita juga harus menghitung secara teliti berapa uang yang diberi pembeli, dan berapa uang yang harus kita kembalikan. Permainan ini juga ada simulasi untuk pembayaran dengan kartu kredit lho. Seru deh. 

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Kalau mau pengalaman jual beli yang lebih nyata, kalian bisa juga coba game The Casagrandes Mercado Mayhem. Di game ini, kita akan bertindak sebagai pemilik toko. Nggak cuma mengitung belanjaan, kita juga harus membantu pembeli memilih dan mengambil barang yang dia butuhkan sesuai daftar belanjaan. 
cara-belajar-literasi-keuangan-anak

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

3. Mengelola uang jajan 

Siapa dulu yang dikasih uang jajan seminggu sekali? Berarati kita sama. 

Sejak kelas 3 SD, ibu memberi saya uang jajan seminggu sekali. Kata ibu, uang itu harus cukup untuk jajan selama seminggu, karena ibu nggak akan memberi tambahan lagi. 

Alhasil, saya harus cermat mengatur dana yang saya punya dengan membuat anggaran sederhana. Berapa dana yang akan dipakai untuk transportasi, berapa uang yang akan dipakai buat jajan. Kalau ada sisa, uangnya bisa dimasukan ke tabungan. Hal yang sama, kini juga saya terapkan ke Narend, anak saya, yang sudah berumur 10 tahun. 

4. Membuat catatan keuangan sederhana 

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Setelah mendapat kuasa untuk mengelola uang jajan, tahap berikutnya adalah membuat catatan keuangan yang rapi. Nggak perlu rumit, cukup catatan sederhana yang memudahkan kita untuk memantau pengeluaran dan pemasukan selama seminggu. Nggak cuma itu, catatan ini juga bisa jadi bahan evaluasi pembelajaran, mana pengeluaran karena kebutuhan dan mana yang keinginan. 

5. Mengenal kegiatan menghasilkan uang 

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Bukan eksploitasi anak, tapi sejak dini anak memang harus dikenalkan bahwa uang tidak datang dengan sendirinya. Untuk mendapat uang, seseorang harus bekerja dulu. 

Misal nih, teman saya dulu ada yang mencari uang saku tambahan dengan mencuci motor atau mobil bapaknya. Ada juga yang mencari uang tambahan dengan menyapu halaman. 

Kalau saya, dulu pernah mencari uang saku tambahan dengan menyewakan buku komik. Karena suka membaca, koleksi buku komik saya dulu lumayan banyak. Atas saran ibu, buku komik itu saya sewakan ke teman-teman Rp 100 per buku per hari. Hasilnya lumayan, bisa untuk mengambah koleksi komik lagi. 

Sayangnya “bisnis kecil” saya itu nggak bertahan lama karena dilarang oleh guru. Bisnis saya dianggap mengganggu kosentrasi belajar murid lain. 

Nah, kalau sekarang, kita bisa mengenalkan kegiatan menghasilkan uang ke anak tanpa perlu khawatir diomeli guru. Coba saja buka mortgage calculator. Di situs ini kita bisa menemukan ratusan game financial online yang bisa dimainkan secara gratis, tanpa harus mendaftar atau mengunduh aplikasi. 

Berikut ini beberapa game di mortgage calculator yang recommended buat mengajarkan anak mengenai literasi keuangan: 

Real Estate Tycoon 

Permainan jual beli rumah yang super simple. Pemain hanya perlu memantau kapan harus membeli property dan menjualnya kembali agar mendapat keutungan. Kelihatannya mudah bukan? Tapi kalau dimainkan seru banget lho. 

game-real-estate

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Coffee Shop 

Punya anak yang bercita-cita jadi pemilik coffee shop? Ajak dia mencoba permainan Coffee Shop ini dulu. Menurut saya, game ini punya tingkat kesulitan lumayan dibanding game lain. Sebagai pemiliki coffee shop, kita harus mengatur belanja stock, menetapkan harga sambil memantau perilaku customer. Evaluasi bisnisnya dilakukan per hari. Jadi berasa punya bisnis beneran. Asyik juga nih. 

coffee-shop-game

Chocolate Shop

Kalau mau game bisnis yang lebih simple, coba mainkan chocolate shop. Di game ini, kita hanya perlu melayani pelanggan, mengantarkan pesanan coklat para pembeli dan mengumpulkan uang. Game chocolate shop punya beberapa level kesulitan. Makin tinggi levelnya, makin seru 

chocolate-shop-game

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Idle Pet Business 

Di permainan ini kita berperan sebagai pemilik pet shop. Uniknya, kita bisa meningkatkan pendapatan dengan menambah popularitas hewan peliharaan di sosial media. 

idle-pet-business-game

cara-belajar-literasi-keuangan-anak

Itu tadi beberapa praktik baik sederhana dan rekomendasi game online yang bisa kita pilih untuk mengajarkan literasi keuangan pada anak. 

Pendidikan literasi keuangan bukan sekadar pengenalan uang, tapi juga termasuk konsep pengelolaan uang yang bijak dan benar. Itu sebabnya, pengenalan pada literasi keuangan perlu ditanamkan sejak dini, agar anak terbiasa mengelola keuangan dengan baik. Tentu saja dengan cara-cara yang mudah dipahami anak sesuai jenjang usianya. 

Semoga jadi tambah tahu ya

Tidak ada komentar