Tiap cast menunjukan karakter yang kuat, akting mengesankan yang makin menguatkan jalan cerita yang memang menarik. Kerennya combo!
Judulnya singkat, Anna. Drama ini tayang 6 episode di aplikasi video streaming Coupang Play.
Awalnya drama Anna disiapkan 8 episode, tapi pihak rumah produksi memutuskan untuk memampatkan alurnya jadi 6 episode.
Pun begitu, karena besarnya antusias penonton terhadap ’Anna’, rencananya Agustus nanti akan dirilis lagi 2 extended episode yang mempertajam kisah tokoh-tokohnya.
Saya sendiri sengaja nonton Anna setelah dramanya usai. Maksudnya emang mau binge watch biar nggak diburu penasaran tiap minggunya. Tiap episode berdurasi sekitar 1 jam lebih. Lumayan lama, tapi benar-benar bikin hati porak poranda.
Deg-degan sekaligus penasaran dengan kelanjutan kisah Anna.
Drama Anna yang disutradarai Lee Joo Young ini memberi ruang eksplorasi yang luas buat para aktornya. Saya sih ngerasanya begitu.
Jujur, sepertinya baru kali ini saya puas banget lihat akting Bae Suzy.
Walau ada banyak hole dalam plot-nya, entah kenapa hal itu sama sekali nggak mengganggu saya sebagai penonton. Malah beberapa hal yang tak terjelaskan dalam drama adaptasi novel Chinjeolhan Yibangin (Intimate Stranger) karya Jung Han-A ini sepertinya ‘sengaja’ dibuat untuk menambah kesan misteri yang muram.
Kita langsung ke sinopsis dulu ya. Seperti biasa, review drama korea di blog ini bakal bertabur spoiler. Buat yang anti spoiler bisa lanjut baca artikel lain deh.
Sinopsis
Lee Yu Mi (Bae Suzy), gadis pintar dan cantik yang berasal dari keluarga sangat sederhana.
Ayahnya, Lee Sang Ho (Choi Yong Jin) membuka usaha jahit jas di kios kecil di sudut pasar, dibantu oleh istrinya yang bisu tuli, Yoon Hong Ju (Kim Jung Young).
Walau sederhana, keluarga ini sebenarnya cukup harmonis dan saling menyayangi. Orang tua Yu-Mi dengan segala keterbatasannya selalu mengupayakan memberi yang terbaik untuk masa depan anaknya.
Tapi di dunia tak adil yang materialistis ini, modal kemampuan saja nggak cukup untuk membuat seseorang dihargai. Apalagi sampai menjamin masa depan cerah.
Alih-alih menghargai kompetensi, dalam sistem sosial ini, seseorang akan lebih dihargai karena koneksi. Dan apalagi yang bisa dipakai untuk membangun koneksi, kalau bukan uang?
Sayangnya keluarga Yu-Mi tidak memiliki itu. Maka, mau tak mau Yu-Mi harus berkali-kali menelan kekecewaan karena terlahir di keluarga yang sederhana.
Beranjak dewasa, Yu-Mi yang cantik dan pintar terlibat affair dengan guru sekolahnya.
Awalnya semua berjalan aman. Meski harus pacaran sembunyi-sembunyi, Yu-Mi menikmati kehidupan sekolahnya yang menyenangkan. Ia populer di kalangan murid-murid, dan jadi kebanggaan sekolah karena mendapat peringkat terbaik di sekolahnya.
Semua berakhir, saat affair-nya diketahui pihak sekolah. Bukannya pasang badan menyelamatkan Yu-Mi, sang pacar malah melimpahkan kesalahan padanya.
Sekolah yang nggak mau nama baiknya tercoreng, memaksa Yu-Mi pindah sekolah. Sementara sang guru hanya diberi peringatan.
Bagi Yu-Mi, ini tidak adil. Tapi dia nggak punya pilihan lain.
Dengan diam-diam, Yu-Mi terpaksa pindah ke SMA di Seoul. Ia berharap bisa lanjut berkuliah di Universitas di Seoul.
Sayang, rasa trauma atas skandal itu masih menghantui dirinya.
Prestasi belajarnya tak lagi sebaik dulu. Bahkan ia gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi.
Di sinilah kebohongan kecilnya dimulai.
Tak ingin mengecewakan orang tuanya, Yu-Mi mengaku lulus ujian masuk universitas.
Ibu kostnya yang kebetulan berada didekatnya saat Yu-Mi menyampaikan kabar itu via telepon ke orang tuanya, ikut menyelamati.
Kepalang tanggung, Yu Mi pun mau tak mau ikut berlagak sebagai mahasiswa baru di depan ibu kostnya itu.
Kebohongan kecil itu kian membesar, salah satu senior yang tinggal di tempat kost yang sama dengan Yu-Mi ternyata mahasiswa di universitas yang diakui Yu-Mi.
Sang senior Han Ji Won (Park Ye-Young) yang bersimpati dengan Yu-Mi mengajaknya untuk terlibat dalam berbagai kegiatan kampus.
Yu-Mi pun terlibat makin jauh, dan mulai menjalani kehidupan gandanya, sebagai mahasiswa baru dan siswa yang berusaha masuk perguruan tinggi.
Tiga kali Yumi gagal dalam ujian universitas. Walau begitu, ia kelihatan makin nyaman menjalani kehidupan kampus sebagai mahasiswa gadungan.
Kepada Ji Won dan para senior di klub kampus, Yu-Mi mengaku bahwa orang tuanya merupakan pebisnis Korea yang tinggal di Amerika.
Luwes dan cantik, membuat Yu-Mi disukai banyak senior laki-laki. Salah satunya Kang Jae Ho (Heo Hyeong Gyu). Mahasiswa dari keluarga kaya yang tergila-gila dengan Yu-Mi.
Kisah cinta keduanya nyaris saja berakhir bahagia, kalau saja Ibu Jae Ho tidak menyelidiki latar belakang Yu-Mi dan akhirnya mengetahui kebohongan Yu-Mi.
Yu-Mi yang waktu itu sudah bersiap untuk mengikuti Jae Ho ke Amerika mengikuti pertukaran pelajar pun terusir.
Dia tak bisa kembali ke klub kampus dan rumahnya karena sudah terlanjur pamit akan pergi ke Amerika. Daripada menahan malu, ia memilih untuk berjuang sendiri.
Yu-Mi terpaksa bertahan dengan tinggal di goshiwon dan bekerja serabutan.
Tahun berlalu, tapi kehidupan Yu-Mi belum juga membaik. Hingga akhirnya Yu-Mi mendapat pekerjaan sebagai asisten di Marais Home& Living.
Pemilik Marais, Mr Lee (Oh Man Seok) adalah seniman dan pengusaha kaya. Selain memiliki bisnis furniture dan galeri seni, ia juga berbisnis di bidang real estate.
Di Marais, Yu-Mi bekerja sebagai asisten pribadi anak Mr Lee, bernama Lee Hyun Jo (Jung Eun Chae). Seorang gadis kaya yang manja dan sepertinya hidup tanpa beban.
Walau setiap hari ia hanya bersenang-senang menghabiskan harta orang tua tanpa bekerja, keberuntungan tampaknya selalu berpihak pada Hyun Jo yang memiliki nama asing Anna.
Di mata Yu-Mi, hidup ini tak adil. Tanpa usaha keras Anna alias Hyun Jo dengan mudah bersekolah di sekolah seni Yale. Walau tesisnya juga dibuatin orang lain, toh dia bisa lulus juga.
Dengan gelar bergengsi dan latar belakang keluarga kaya, Anna juga dengan mudah menikah dengan lelaki kaya. Hidup sungguh tak adil.
Di puncak kekesalannya, Yu-Mi kabur. Ia mencuri uang dalam mesin kas Marais, paspor amerika milik Anna dan surat kelulusan dari Yale.
Yu-Mi berusaha menjalani hidup baru. Melalui koneksi dari Ji Won, identitas dan latar belakang pendidikan Lee Anna, ia mendapat pekerjaan sebagai pengajar di akademi seni bergengsi di Seoul.
Yu-Mi yang telah berganti nama menjadi Anna sebenarnya cukup cerdas dan kompeten menjadi pengajar. Prestasi kerjanya di akademi sangat bagus.
Ia berhasil mengantar siswa-siswanya masuk ke universitas terkenal di luar negeri. Pemilik akademi pun makin terkesan dengan Anna.
Dari sini, pintu kesempatan lain kian terbuka lebar. Berbekal koneksi pemilik akademi, Anna kini mulai masuk ke kalangan jetset dan berkelas. Ia ditawari pekerjaan sebagai professor untuk jurusan seni.
Lingkungan pergaulan kelas atasnya pun makin luas. Bahkan kini, tak sulit lagi baginya mendapatkan calon suami yang sepadan.
Tanpa diminta, seorang professor menawarkan diri untuk jadi mak comblang antara Anna dengan seorang pengusaha perusahaan IT yang sukses.
Pria itu bernama Choi Ji Hoon (Kim Joon Han).
Ji Hoon lelaki yang tampan, simpati dan ambisius. Ia merintis usaha IT-nya dari nol hingga akhirnya sukses jadi perusahaan kelas atas.
Dari luar, kehidupan mewah ini memang kelihatan silau. Siapa yang tak iri dengan Anna sekarang?
Dia professor seni yang terkenal, memiliki suami kaya, tinggal di rumah mewah dan bergaul dengan kalangan atas.
Ini adalah kehidupan yang dulu diimpikan Yu-Mi, tapi bahagiakah dia setelah mendapat yang ia mau?
Nyatanya, kehidupan pernikahan Anna hambar. Ji Hoon adalah pria yang ambisius dan mampu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya.
Ji-Hoon lalu terjun ke politik. Ia masuk partai dan memenangkan simpati dan suara untuk maju sebagai kandidat walikota Seoul.
Sebagai istri, Anna mau tak mau terseret dalam arus politik. Dia dimanfaatkan oleh suaminya untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat. Strategi politik yang klise tapi ternyata selalu sukses.
Masalah hidup Yu-Mi makin pelik setelah Anna asli kembali ke Korea setelah bercerai dari suaminya.
Anna asli alias Hyun Joo yang hartanya mulai terkuras, kini jadi ancaman baru buat Yu-Mi.
Ia mengancam Yu-Mi yang mencuri identitasnya dan mulai memeras Yu-Mi.
Di saat yang bersamaan, sahabatnya, Ji Won mulai mengendus kebohongan Yu-Mi dan menelusuri latar belakangnya.
Lalu bagaimana Yu-Mi alias Anna mengakhiri semuanya?
Kritik Sosial dan Kebohongan Kecil yang Membesar
Sepanjang menonton Anna, saya selalu teringat pada Film Parasite.
Keduanya menyampaikan pesan senada tentang ketimpangan sistem sosial.
Orang-orang dari kalangan atas akan selalu ada di atas karena mereka memulai usaha dari garis start yang berbeda.
Sementara orang dari kalangan bawah, akan berkubang di lubang yang sama karena tak mendapat kesempatan.
Alih-alih fokus pada kebohongan Anna, saya malah merasa drama ini hanya berusaha memberi gambaran gamblang dan jujur soal realitas kehidupan.
Kayak lagi ngasih tau, "Nih lihat! Seperti inilah prasangka menggerakan kehidupan sosial. Penghormatan dan respek lebih mudah didapat bila seseorang punya harta dan kuasa."
Iya sih, pada tahapan tertentu, seseorang memang bisa dihargai atas kompetensinya. Tapi sayangnya nggak semua orang punya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan.
Kesempatan itu datang bersamaan dengan latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, koneksi dan uang.
Dan orang-orang seperti Anna yang akhirnya berbohong soal latar belakanganya, sebenarnya hanya berusaha mencari kesempatan untuk menunjukan potensinya. Terbukti, saat menjadi pengajar pun, ia sangat disegani karena kompetensinya. Padahal dia sama sekali bukan lulusan universitas.
Di drama ini, Bae Suzy makin menegaskan kualitasnya sebagai aktor kelas A. Saya suka banget dengan aktingnya di Anna. Gesture dan ekspresinya seperti menyampaikan pesan yang dalam.
Nggak cuma Suzy yang jempolan. Kim Joon Han, Jung Eun Chae dan Park Ye Young juga menampilkan kualitas akting yang seimbang, tak bercela. Bikin gregetan sepanjang nonton dramanya.
Alur cerita dan ambience yang dihadirkan sepanjang drama terjaga dan sangat mendukung suasana muram yang menggambarkan hati Anna. Ah nggak ngerti lagi gimana ngomongnya.
Dramanya memang pendek, hanya 6 episode, tapi saya tetap puas banget nontonnya.
Seperti yang sempat saya singgung diatas, sebenarnya memang ada beberapa celah dalam alur ceritanya.
Beberapa hal seperti kematian Hyun Jo tak dipaparkan gamblang dan mengundang tanya.
Misalnya saja, soal ending cerita yang tetiba menampilkan Yu-Mi yang kini tinggal sendirian di daerah terpencil Kanada. Bikin penonton bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi pada Yu-Mi setelah kematian suaminya?
Lalu, apa yang terjadi dengan Ji-Won saat berusaha melarikan diri dari kantor jaksa?
Ah, tapi itu cuma celah minor, yang nggak terlalu mengganggu keseluruhan cerita dan kenikmatan saya saat menonton. Toh, pesan utama tetap tersampaikan kok.
Ditambah lagi akting Suzy luar biasa. Kereeen banget.
Recommended? Yup, buat kalian yang suka cerita psychological thriller yang muram dan bikin agak mikir, drama Anna sangat recommended.
Semoga jadi tambah tahu.
Tidak ada komentar