Tinggal di negara tropis membuat kita jadi sangat terbiasa dengan kehadiran nyamuk di sekitar lingkungan tinggal. Makhluk kecil penghisap darah itu, mencari makan dan berkembang biak di sekitar kita. Ya di area pekarangan, di kamar mandi, di dapur, bahkan juga di balik tumpukan baju yang tergantung di dalam kamar.
Nyamuk memang mengganggu, tapi saking terbiasa dengan nyamuk kadang kita lupa bahwa makhluk ini juga bisa sangat berbahaya. Di tubuhnya yang mungil itu, ia juga kerap membawa sejumlah virus yang berpotensi menyebabkan kematian pada manusia. Yup, saya membicarakan nyamuk Aedes Aegypti, si nyamuk pembawa virus dengue, penyebab demam berdarah. Ternyata bukan cuma virus dengue, Aedes Aegypti juga kadang membawa virus lainnya seperti virus demam kuning (yellow fever), Chikungunya dan virus Zika.
Setiap tahun, selalu saja ada berita kematian yang disebabkan oleh Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Bayangkan, setiap tahun lho!
Sekitar sepekan lalu, kurir yang biasa mengantar paket ke rumah juga absen kerja, karena anaknya menderita DBD dan harus menginap di rumah sakit. Beberapa hari kemudian, seorang rekan juga berkabar bahwa anaknya sedang menjalani rawat inap karena penyakit yang sama.
Duuh, hati ini makin was was. Meski perhatian orang-orang saat ini sedang terfokus pada COVID19, tetap saja kita nggak bisa mengabaikan DBD, kan? Apalagi di musim penghujan seperti ini, dimana nyamuk sedang banyak-banyaknya.
Penanganan lebih dini
Penting buat kita mengetahui gejala dan tanda awal DBD. Kalau DBD kita ketahui lebih cepat, penanganannya bisa lebih mudah serta potensi untuk sembuh jelas lebih besar. Jadi apa sih gejala awal DBD?
- Demam tinggi secara mendadak yang tidak disertai batuk atau bersin. Demam akibat virus Dengue bisa berlangsung antara 2-7 hari.
- Nyeri pada otot dan sendi.
- Sakit kepala disertai sakit di bagian belakang mata.
- Mual dan muntah, biasanya berlangsung selama 2-4 hari.
- Muncul bintik-bintik merah di kulit.
- Pada kasus lanjut yang lebih berat, DBD juga bisa disertai dengan pendarahan dari hidung atau gusi.
Jadi, kita harus bagaimana dong supaya keluarga dan lingkungan terlindungi dari penyebaran DBD?
Cara termudah dan paling efektif, tentu saja dengan melakukan pencegahan. Yaitu usir nyamuknya, dan berantas jentiknya. Yuk kita mulai lakukan hal-hal berikut supaya lingkungan rumah kita terbebas dari nyamuk Aedes Aegypti.
1. Bersihkan rumah
Langkah ini bisa kita mulai dengan menyingkirkan tumpukan baju yang menggantung di kamar. Bersihkan kolong meja, kolong tempat tidur dan area dibelakang lemari yang biasanya jadi tempat nyamuk bersembunyi. Jangan lupa ganti tirai secara rutin. Hindari pula kebiasaan menumpuk barang karena bisa jadi tempat sembunyi nyamuk.
2. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M
Upaya pemberantasan sarang nyamuk yang dianjurkan pemerintah ini meliputi; menguras bak mandi dan tempat penampungan air, jangan lupa pula untuk menyikat dinding tempat penampungan air. Menutup tempat penyimpanan air termasuk juga menutup lubang-lubang di tanah yang bisa menimbulkan genangan air. Mengubur barang bekas yang bisa menampung air, akan lebih baik kalau kita bisa mendaur ulang barang bekas ini agar jadi lebih berguna dan nggak jadi sarang nyamuk.
3. Bersihkan tanaman-tanaman liar di perkarangan secara rutin
Sela-sela tanaman juga bisa jadi tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk bersembunyi, karena itu rapikan tanaman di pekarangan secara rutin. Malah bakal lebih baik lagi kalau kita menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, serai wangi, dan sebagainya.
4. Pastikan agar sirkulasi di ruangan lancar
Nyamuk sangat suka berada di lingkungan yang lembab dan panas. Oleh karena itu pastikan ruangan di rumah kita memiliki sirkulasi yang baik. Konon, nyamuk juga tidak suka dengan kipas angin karena ia terlalu lemah melawan hembusan yang dihasilkan kipas.
5. Pasang kasa nyamuk pada jendela & lubang ventilasi
Hal ini bisa mencegah nyamuk leluasa memasuki rumah kita.
6. Taburkan serbuk larvasida untuk membasmi jentik nyamuk di area yang sulit di kuras seperti selokan.
7. Gunakan semprotan nyamuk
Di rumah, saya biasa menyemprotkan Force Magic ke kamar atau ruangan lainnya untuk mengusir nyamuk-nyamuk nakal. Force Magic merupakan produk aerosol anti nyamuk 2 in 1 berbahan aktif syntethic pyrethroid (transfultrin dan permetrin) yang biasa ditemui di bunga chrysanthemum. Semprotan nyamuk ini tidak hanya mematikan nyamuk tapi juga menolak teman-teman nyamuk yang mau masuk rumah, karena mengandung eucalyptus oil.
Force Magic 2 in 1 Pop Art, #SemprotKebaikan
Awalnya sih, saya mulai pakai Force Magic karena rekomendasi adik. Kata dia, Force Magic tuh ampuh banget buat ngusir nyamuk. Dan dia bilang lagi, kalau disemprot dengan Force Magic, nyamuknya beneran tumbang dan nggak bangun lagi. Nggak seperti beberapa obat semprot lain, yang menurut adik saya, cuma bisa bikin nyamuk pingsan.“Kalau pakai obat nyamuk yang lain kan, nyamuknya cuma pingsan sebentar tuh, mana baunya nggak enak pula. Kalau kena Force Magic nggak gitu, nyamuknya langsung jatuh semua nanti tinggal di sapu,” begitu katanya.
Kebetulan rumah adik saya ini bersebelahan langsung dengan sawah dan kebun, jadi nyamuk di sana memang suka nggak kira-kira kalau datang. Suka rombongan gitu datangnya, beberapa kloter pula. Jadi, saya ngerti deh perjuangaan adik buat mengusir nyamuk-nyamuk ini.
Ternyata, Force Magic 2 in 1 memang bekerja efektif dengan menyerang saraf nyamuk sehingga sekali terkena semprotan, nyamuk nggak bisa bangun lagi. Canggih ya?!
Force Magic memiliki tekanan gas yang lebih tinggi dari produk semprot nyamuk lainnya. Hal ini membuat Force Magic jadi lebih efektif buat melumpuhkan dan membunuh nyamuk dan menjangkau area-area yang sulit dijangkau seperti di balik tirai, belakang lemari dan sebagainya.
Selain itu, Force Magic juga bisa mencegah nyamuk yang ada di luar buat masuk ke ruangan yang sudah di semprot.
Caranya, semprotkan Force Magic 2 in 1 di bagian luar pintu. Meski berbahaya buat nyamuk, Force Magic 2 in 1 tetap aman kok buat manusia. Baunya tidak menyengat sehingga tidak menganggu pernapasan.
Kalaupun terhirup, bahan aktif Force Magic relatif lebih mudah dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feces dan urine. Force Magic 2 in 1 juga menggunakan gas non CFC dan kemasan kaleng yang bisa di daur ulang sehingga lebih aman dengan lingkungan.
Sekarang, varian Force Magic 2 in 1 juga tambah banyak lho. Ada varian Pink, Green Apple, Lemon Fresh dan Orange Peel. Kalau saya di rumah biasa pakai yang Lemon Fresh, kemarin sempat beli di tokopedia dan dapet harga promo bundling. Lumayan banget bisa lebih hemat.
.jpg)
Tidak ada komentar