Resep mujarab buat Si Botak


Umur Narend sebentar lagi 31 bulan, tapi rambutnya masih tumbuh seadanya. Saya sering iri kalau lihat anak-anak lain sepantaran Narend punya rambut tebal hitam mempesona. Tapi mau gimana lagi, botaknya kayaknya sudah genetik, menurun dari saya. Hehehehe.

Maka inilah cerita tentang rambut saya. Kalau kelihatan sekarang rambut saya tumbuh subur, hitam dan panjang. Itu berbanding terbalik dengan keadaan jaman kecil dulu. Wiwied kecil terbiasa hidup dengan kepala botak, rambut seadanya sampai jelang masuk SD. Ihhh jadi bisa bayangkan ya perasaan mama saya dulu melihat anak perempuannya berambut minimalis. Pasti rasanya deg deg-an gimana gitu. Khawatir dia kalau saya terus botak sampai gede. Makanya mama saya dulu nggak pernah nyerah mencekoki saya dengan segala macam obat, tonik rambut dan ramuan tradisional demi menumbuhkan rambut anaknya ini.


Jadi, waktu mama lihat rambut Narend yang seadanya itu, dia ketawa aja. “Ah, Ibunya dulu juga sama kayak gitu. Hahahahahha…” Gitu tuh mama saya, anaknya bingung malah diketawain. Tapi untung beliau nggak pelit ilmu. Segala ramuan yang dicekoki ke saya dulu, sekarang diresepkan untuk cucunya. Maka seperti yang dulu dilakukan mama, sekarang saya pun melakukan hal yang sama untuk Narend.

1. Lidah buaya

Ini obat rambut sederhana dan gampang banget pakainya. Cukup oleskan lendir lidah buaya, yang ada dibagian dagingnya itu lohh, ke kepala dan diamkan beberapa menit. Untuk Narrend biasanya hanya saya pakaikan sekitar 15 sampai 30 menit sebelum dia mandi. Kalau lebih dari itu, biasanya dia suka risih.

2. Minyak Kemiri

Cara pakai minyak kemiri sih sama aja kayak Lidah Buaya, tapi biasanya si Narend cuma tahan pakai selama 15 menit. Kata dia kepalanya gatal. Resiko lain kalau pakai minyak kemiri adalah residu alias ampas kemirinya suka nempel kemana-mana. Maklum Narend kan nggak bisa diam, kadang sambil main kepalanya nempel di dinding, tiduran di bantal. Dan akhirnya semua jadi hitam-hitam berminyak..Huhh.

Harga minyak kemiri di pasaran lumayan mahal, menurut hitungan kantong saya. Makanya saya coba buat minyak kemiri sendiri. Gampang sebenarnya, tapi lumayan makan waktu. Pertama-tama biji kemiri dihaluskan. Saya pilih cara gampang, pakai blender. Waktu blender pakai sedikit air juga gapapa, soalnya kalau kering gitu minyaknya dah mulai keluar dan bikin kemiri halusnya agak lengket. Pisau blendernya berat kerjanya. Jadi kasih air sedikit supaya gak terlalu seret.

Setelah halus tinggal disangrai sampai hitam dan keluar minyak. Bagian ini nih yang butuh kesabaran. Kudu diaduk terus biar gosongnya rata. Hehehehe. Kalau sudah keluar minyak, sudah jadi tuh. Ampasnya yang hitam itu saya pakai juga, katanya manfaatnya lebih bagus kalau pakai sama ampas hitamnya itu.

3. Air Kacang Hijau

Ini sih kesukaan Narend. Caranya juga gampang, kacang hijau direbus sampai kulitnya pecah terus airnya diminum deh. Boleh ditambah gula sesuai selera. Kalau Narend nggak suka terlalu manis. Soal takaran kacang hijau dan airnya bisa dikira-kira sendiri lah. Saya sih biasanya segenggam kacang hijau, airnya tiga gelas belimbing gitu. Merebus kacang hijau sampai pecah gitu lumayan lama, jadi daripada kehabisan air ga papa deh kalau kebanyakan sedikit. Air kacang hijaunya diminum tiap hari.

4. Seledri.

Wah, kalau ini sih lebih sederhana lagi. Cukup remas-remas seledri lalu oleskan di kepala diamkan beberapa saat lalu cuci. Lakukan semua secara rutin.

Gitu deh resep penumbuh rambut ala Oma Narend. Semuanya masih saya terapkan ke Narend tiap hari secara selang seling. Misalnya hari ini pakai kemiri, besoknya pakai lidah buaya, lusa seledri. Cuma air kacang hijau aja yang benar-benar setiap hari.

2 komentar

  1. Wah, bahan-bahan itu udah kupakai semua jaman remaja mba. Sempet rontok rambutnya jadi tipis gitu. Tapi paling sering pakai lidah buaya, soale adeeem di kepala. Seneng sensasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak..itu resep turun temurun y.. sebenarnya masih penasaran pengen nyoba merang, tapi nggak tau nyarinya kemana..

      Hapus