Hwaduuuh pup Narend bermasalah lagi...Dan sebagai ibu yang kepo gilakkk, saya membabi buta lah browsing-browsing cari info soal perihal gangguan pencernaannya si Narend. Luar biasanya google, begitu klik berbagai info soal penceranaan dan gangguan pencernaan pada bayi dan anak langsung muncul. Sampai informasi yang nggak terlalu saya butuhin pun ada. Dipikir-pikir, kalau saya nggak terlalu butuh bukan berarti info nya ngga penting kan?
Makanya di postingan yang ini saya sharing aja dah soal serba-serbi warna pup alias BAB pada bayi. Infonya saya dapet dari AIMI.
Ternyata nih, BAB bayi dengan ASI Eksklusif normalnya berwarna kuning cerah dan cemerlang. Pup, atau yang istilah canggihnya disebut Feses ini biasanya disebut dengan golden
feces. Warna kuning muncul dari proses pencernaan lemak yang dibantu
oleh cairan empedu. Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan
beberapa waktu di dalam kandung empedu
sampai saatnya dikeluarkan. Bila di dalam usus terdapat lemak yang
berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi (mengecilkan
ukurannya) untuk memeras cairannya keluar. Cairan empedu ini akan
memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.
Agak beda ya dengan warna
feses bayi yang minum susu formula atau ASI tapi dicampur dengan susu
formula. Warnanya akan cenderung kuning lebih gelap atau kuning tua, agak cokelat,
cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan.
Dalam kondisi tertentu, feses bayi juga bisa punya warna lain lho. Ada yang berwarna hijau. Nah, Narend pernah ni begini. Dulu sih emang rada bingung kok bisa gitu. Menurut orang-orang tua, itu karena ibunya rajin makan sayur jadi pup bayi warna hijau. Hehehehe rada nggak nyambung? Yah namanya juga orang tua, kadang suka disambung-sambungin.
Kalau feses bayi berwarna hijau, ini masih bisa dikategorikan normal. Tapi, itu juga nggak boleh berlangsung lama. Kalau terus-terusan, itu artinya ada yang salah pada cara ibu memberi ASI. Sehingga yang diasup bayi hanya foremiknya, sedangkan asupan hindmilknya belum. Kasus begini biasanya terjadi kalau produksi ASI sangat berlimpah, atau bisa juga bayi terlalu cepat berpindah payudara saat menyusu. Kalau hanya mendapat foremilk
yang mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi
perubahan pada proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi
berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu
banyak (sering kentut), sehingga bayi merasa tak nyaman (kolik).
Pup bayi juga bisa berwarna merah.Warna
merah bisa karena ada tetesan darah yang
menyertai. Tekstur fesesnya pun bisa cair ataupun menggumpal.
Kalau ada kejadian begini sebaiknya memang konsultasikan ke dokter. Jadi dokter bisa mengobservasi dari mana asal warna merah itu. Bisa disebabkan darah dari tubuh si bayi sendiri atau dari
ibunya. Misalnya dari puting ibu yang luka. Dengan begitu, lebih mudah mengobatinya. . Darah ini sangat jarang berasal dari
disentri amuba atau basiler, karena makanan bayi, karena belum banyak
ragamnya dan belum makan makanan yang kotor. Kalau penyakitnya serius,
biasanya bayi juga punya keluhan lain, seperti perutnya membuncit atau
menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.
Warna pup bayi yang putih keabu-abuan ternyata juga bisa terjadi. Saya sih masih agak sulit membayangkannya . Tapi menurut info dari AIMI, kalau feses bayi yang baru lahir berwarna kuning pucat atau putih keabu-abuan
maka ibu harus waspada. Mau teksturnya encer atau padat, kalau feses bayi berwarna seperti ini, ibu harus segera mengkonsultasikan ke dokter. Warna putih
menunjukkan gangguan yang paling riskan. Bisa disebabkan gangguan pada
hati atau penyumbatan saluran empedu.
Kata guru biologi saya jaman sekolah dulu, feses emang bisa sih jadi salah satu indikator ada tidaknya gangguan pada tubuh kita. Semoga berguna...
Tidak ada komentar