Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Biarpun pemerintah memalui Kementerian Kesehatan mengaku sudah gencar mensosialisasikan inisiasi menyusui dini (IMD) ke masyarakat, nyatanya tidak semua ibu-ibu bahkan tidak semua rumah sakit bersalin dan bidan yang "ngeh" betul tentang IMD.

Buktinya, masih ada saja rumah sakit bersalin dan bidan yang tidak melakukan hal ini saat membantu persalinan. Alasannya banyak, ada yang berdalih IMD hanya bisa dilakukan kalau ibu melahirkan secara normal. Ada yang beralasan kondisi ibu setelah persalinan masih lemah jadi harus langsung istirahat. Banyak lagi lah alasan lain. Ujung-ujungnya gampang ditebak, bayi merah langsung dicekoki susu foprmula. Kejadian macam begini bukannya baru satu atau dua kali saya temui. Malah sudah berkali-kali dan dibanyak rumah sakit. Baik rumah sakit besar yang sudah cukup punya nama, maupun di rumah sakit bersalin kecil di kota kecil.

Maka tentu tidak ada ruginya kalau (lagi-lagi) saya merasa wajib membagi ilmu yang saya dapat dari grup Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) tentang IMD, silahkan disimak ya......

Apa itu IMD?
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses kontak kulit antara ibu dengan bayi yang dilakukan SEGERA setelah bayi lahir dan harus dilakukan minimum selama 1 jam. IMD adalah hak ibu dan bayi. Maka itu, orangtua perlu mencari informasi tepat mengenai IMD dan rumah sakit yang mendukung IMD setelah proses melahirkan. IMD  dilindungi undang-undang yakni UU No. 36/2009 tentang kesehatan.

 PASAL 128 UU NO 36/2009
ASI EKSKLUSIF :
1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
2) Selama pemberian Air Susu Ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus
3) Penyediaan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di-adakan ditempat kerja dan tempat sarana umum


Bagaimana Tata Laksana IMD ?
  1. Kerjasama semua tenaga kesehatan yang terlibat dalam proses kelahiran. Maka dari itu penting untuk mengkomunikasikan keinginan ibu untuk melakukan IMD kepada  bidan, dokter kandungan dan dokter anak selama masa kehamilan. Penting juga untuk mencari fasilitas kesehatan (rumah sakit atau klinik) yang pro-ASI dan menerapkan IMD dan rawat gabung dengan benar.
  2. Ibu dan bayi dalam kondisi stabil,  tidak ada kondisi gawat darurat, seperti: bayi sulit bernapas atau ibu mengalami pendarahan hebat.
  3. Dapat dilakukan pada kelahiran normal dan cesarian (selama ibu tidak dibius total dalam operasi)
  4. Minimal dilakukan selama 1 jam
  5. Dilakukan segera setelah bayi lahir. Bayi dibersihkan badannya dengan handuk, kecuali bagian tangannya dan kemudian langsung diletakkan di dada ibu
  6. Agar efektif, IMD harus diikuti dengan rawat gabung . IMD tanpa Rawat Gabung sama saja tidak IMD. 

Apa  Saja Manfaat IMD?
  1. Ibu dan bayi segera dapat mendapatkan manfaat bonding dan kontak kulit pertama segera setelah proses melahirkan. Kontak kulit ibu dan bayi bermanfaat antara lain untuk menurunkan resiko kematian bayi akibat kedinginan, mengurangi stres pada bayi, dan membuat detak jantung bayi lebih optimal
  2. Bayi memperoleh kolostrum, karena sentuhan bayi merangsang hormon oksitosin yang memancing keluarnya kolostrum atau ASI pertama yang sangat kaya antibodi yang sangat bermanfaat bagi bayi.
  3. Bayi yang memperoleh kesempatan untuk IMD dengan benar memiliki peluang lebih besar untuk sukses menyusui

Apa Saja yang Terjadi dalam Proses IMD?
Segera setelah persalinan, baik normal maupun caesar, bayi dikeringkan (kecuali kedua tangannya) dan diletakkan tengkurap, skin to skin di atas dada ibunya minimal selama 1 jam. Dalam suatu penelitian, telah ditemukan bahwa ternyata bayi akan melakukan gerakan-gerakan yang sangat khas, yang kemudian membantu meningkatkan hormon oksitosin ibu sehingga merangsang kontraksi rahim, melancarkan refleks aliran ASI dan memperkuat interaksi ibu dan bayi. Berikut ini adalah gambaran apa saja yang terjadi dalam proses IMD dari menit ke menit (setiap bayi mungkin mengalami proses atau tahapan yang berbeda):
  1. menit ke-6, bayi mulai membuka mata
  2. menit ke-11, mulai memijat payudara ibu
  3. menit ke-12, memasukkan tangan ke mulut
  4. menit ke-21, mulai mencari-cari putting pada payudara ibu
  5. menit ke-25, meletakkan tangan yang sudah dibasahi diatas payudara ibu; putting menjadi menonjol
  6. menit ke-27, mengeluarkan lidah dan mulai menjilati puting
  7. menit ke-50 hingga 80, mulai menyusu sendiri
Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak 1 jam; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, ibu dibantu dengan mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu kulit melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, dan diberi vitamin K.

Bagaimana Prosedur IMD di Kamar Operasi pasca operasi Cesarian?
  1. IMD di ruang operasi tak jauh berbeda dengan saat di ruang bersalin. Hanya saja keadaan ruang operasi dengan suhu udara yang dingin tentu memerlukan pendampingan lebih intensif dari  dokter atau bidan saat bayi saat dilakukan IMD. Terutama upaya menjaga kehangatan suhu tubuh bayi selama dalam dekapan ibu agar terhindar dari hipotermia.
  2. Segera setelah bayi lahir harus dipastikan dengan pemeriksaan dokter  Anak atau dokter Anasthesi terlebih dulu bahwa kondisi bayi sehat.  Posisi pembatas area operasi diatur sedemikian rupa agar ada ruang untuk bayi dan ibu melakukan IMD.
  3. Kemudian kepala bayi ditutup dengan selimut hangat atau diberi topi khusus bayi dan ganti selimut bayi. Selanjutnya posisi bayi  tengkurap di dada ibu  agar kontak kulit dengan kulit. Kehangatan suhu tubuh ibu menjadi inkubator terbaik bagi bayi. Tubuh ibu secara alamiah akan menghasilkan panas yang menghangatkan bayi dalam dekapannya.
  4. Bidan atau dokter mendampingi dan membantu  ibu menjaga posisi bayi agar aman. Beri kesempatan ibu untuk memandang bayinya dan mendekap selama operasi berjalan. Biarkan bayi mencari sendiri puting payudara ibu dan menghisapnya.

Apa itu Rawat Gabung?
Kondisi dimana ibu dan bayi dirawat dalam ruang yang sama selama 24 jam, sehingga bayi tidak diletakkan dalam ruang bayi yang terpisah dari ibu.

Apakah Manfaat Rawat Gabung?
  1. Mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui. Dengan rawat gabung ibu dapat memberi ASI sedini mungkin, juga lebih mudah memberikan ASI. Adanya kontak terus menerus antara ibu dan bayinya memungkinkan ibu segera mengenali tanda-tanda bayinya ingin minum sehingga ibu/bayi dapat menyusui/menyusu on demand. Ibu yang melakukan rawat gabung menghasilkan ASI yang lebih banyak, lebih dini, menyusui lebih lama, dan lebih besar kemungkinannya menyusui eksklusif dibandingkan ibu yang tidak melakukan rawat gabung.
  2. Memungkinkan proses bonding Rawat gabung akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya. Makin banyak waktu ibu bersama bayinya, makin cepat mereka saling mengenal. Ibu siap memberikan respon setiap saat. Rawat gabung juga menurunkan hormon stres pada ibu dan bayi.
  3. Menurunkan infeksi Adanya kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibunya memungkinkan bayi terpapar pada bakteri-bakteri normal pada kulit ibu, yang dapat melindungi bayi terhadap kuman-kuman berbahaya.
  4. Keuntungan untuk bayi Bayi yang dirawat gabung akan lebih jarang menangis, lebih mudah ditenangkan, lebih banyak tidur. Mereka minum lebih banyak dan berat badannya lebih cepat naik. Bayi juga lebih hangat karena berada dalam kontak terus menerus dengan kulit ibunya.
  5. Melatih keterampilan ibu merawat bayinya sendiri Tindakan perawatan bayi yang dilakukan di dekat ibunya akan membantu ibu untuk melatih ketrampilan merawat bayinya sendiri, sehingga pada saat pulang ibu sudah tidak canggung lagi merawat bayinya. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu.
Nah, jadi jelas kan bahwa IMD sebaiknya memang diberikan. Kalaupun nggak semua orang paham tentang hal ini, maka jadi tugas kitalah, orang-orang yang melek info ini, untuk membantu pemerintah mensosialisasikan tentang IMD dan ASI eksklusif. Kalau ingin penjelasan lebih lengkap mungkin bisa juga cek dari link sumber yang tercantum disini ya.

Sumber:
http://aimi-asi.org/jangan-pisahkan-aku-dari-mama/
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/05/17/operasi-sectio-caesarea-tetap-bisa-inisiasi-menyusu-dini-457886.html
http://health.kompas.com/read/2010/05/25/21560385/IMD.Hak.Orangtua.dan.Bayi
http://health.kompas.com/read/2009/06/21/11344574/Setelah.Bayi.Lahir.Segera.Lakukan.IMD
http://health.kompas.com/read/2010/05/18/05585840/Menyusui.Dini.Awal.Berharga
http://www.ayahasi.org/2011/11/inisiasi-menyusu-dini.html
http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=201176111237
http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=2011624154549

Tidak ada komentar