Sayang, saya tidak termasuk golongan ibu yang beruntung itu. Lantaran situasi sulit yang saya alami jelang persalinan, di hari-H, saya "terpaksa" melahirkan dengan operasi. Ini membuat saya kehilangan kesempatan buat langsung menyusui Narend.
Pun, setelah diijinkan menyusui, prosesnya lumayan sulit. ASI tidak bisa langsung keluar. Saya harus menahan perasaan dan menebalkan telinga mendengarkan kritikan bidan dan ibu karena tak kunjung berhasil menyusui.
Bahkan setelah saya akhirnya berhasil menyusui pun, ASI yang keluar hanya sedikit. Sungguh sangat tidak ideal. Detik itu, saya merasa mungkin saya memang nggak pantas jadi ibu.
Ibu saya, Omanya Narend, pun mulai bersiap membelikan susu formula. Katanya, takut Narend kelaparan karena susu ibunya nggak keluar. Kasihan Narend. Hati saya nelangsa sekali.
Rupanya, problem jumlah ASI sedikit di awal menyusui bukan hal aneh. Berbulan-bulan setelah pengalaman pertama saya menyusui, saya akhirnya tahu bahwa ini bukan derita saya seorang.
Sepertinya, ada jutaan ibu di luar sana yang juga mengalami hal serupa. Benar nggak tuh?
Aduh, kok lancang amat ya saya bilang ada jutaan ibu yang mengalami hal serupa. Tapi kesimpulan ini saya dapat setelah bergabung di grup FB AIMI lho. Di sana, banyak sekali ibu-ibu yang mengeluhkan pengalaman serupa dengan saya alami.
Bagi para ibu baru, seperti saya waktu itu, ASI sedikit di awal menyusui adalah isu utama. Pasalnya ini berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup buah hati yang sudah kami perjuangkan sedemikan rupa. Betul kan?
Makanya, saya rasa pembahasan mengenai Laktogenesis yang saya dapat dari grup AIMI penting sekali untuk dibagikan.
Saya harap informasi ini bisa membuat para ibu yang tengah galau di luar sana jadi lebih tercerahkan. Nggak minder, sedih apalagi sampai frustasi kalau produksi ASI-nya belum sebanyak yang diharapkan.
Mudah-mudahan berguna ya.
Laktogenesis atau tahapan produksi ASI terdiri dari 3 tahap
Laktogenesis Tahap I
Produksi ASI dalam fase
ini tidak berawal dari prinsip supply dan demand. Selama masa kehamilan
dan 2 hari pertama setelah kelahiran, produksi ASI masih dikontrol
oleh hormon.
Saat ibu melahirkan dan plasenta lepas dari rahim, kadar
hormon progesteron menurun. Hal ini memicu peningkatan hormon prolaktin
yang bekerja untuk memproduksi ASI.
Jadi, sebetulnya kolostrum
dihasilkan otomatis oleh tubuh ibu, tanpa terpengaruh oleh
demand alias kebutuhan bayi. Itu semua karena ada kontrol hormon. Fase ini lah yang disebut, Laktogenesis Tahap 1.
Karena itu wahai para ibu, tak perlu khawatir kalau produksi ASI di fase awal menyusui hanya keluar sedikit. Itu hal yang bisa dibilang cukup normal. Karena hormon akan secara otomatis mengatur keluarnya kolostrum dalam jumlah yang dibutuhkan bayi di hari-hari awal kehidupannya.
Jumlah kolostrum yang keluar memang hanya sedikit, tapi itu cukup membuat perut bayi kita kenyang. Toh perutnya juga tidak besar. Iya kan?
Laktogenesis Tahap II
Setelah melalui beberapa masa pasca melahirkan, level hormon progesteron terus menurun. Sebaliknya, kadar hormon prolaktin terus meningkat. Kondisi ini yang memicu ASI keluar lebih banyak . Produksi ASI meningkat, ini yang disebut sebagai fase Laktogenesis Tahap 2.
Laktogenesis tahap kedua mulai terjadi pada 30-40 jam setelah
melahirkan. Atau sekitar hari ke-3 dan ke-4 pasca persalinan. Kadang, ini membuat ibu baru seperti saya kebingungan. Setelah minim produksi ASI di hari pertama dan kedua, tetiba di hari ketiga payudara mulai membengkak. Fase ini disebut-sebut sebagai fase kritis dalam produksi ASI.
Kenapa bisa begitu?
Begini, di dalam payudara kita terdapat "penerima prolaktin". "Penerima prolaktin" ini beredar dan merangsang kerja prolaktin untuk memproduksi ASI. Kalau ibu tidak merespon dengan menyusui bayi sesering mungkin, proses kerja ini tidak akan optimal. Sehingga tubuh bakal merespon dengan menurunkan kembali kadar prolaktin.
Jika hormon prolaktin menurun, payudara secara perlahan kan berhenti menghasilkan ASI matang, yaitu ASI yang keluar setelah kolostrum. Dan pada gilirannya akan menghambat proses menyusui. Laktogenesis tahap 2 ini biasanya berlangsung hingga hari ke-8 pasca persalinan.
Pada fase ini, produksi ASI masih dikontrol oleh hormon, namun ibu juga dapat merangsag peningkatan produksi ASI dengan menyusi sesering mungkin.
Laktogenesis Tahap III
Laktogenesis tahap 3 biasanya dimulai di hari ke-9 atau minggu kedua pasca persalinan. Tahapannya berlangsung lama hingga bayi disapih. Pada fase ini, produksi ASI mulai sepenuhnya mengandalkan pola supply dan demand. Semakin sering bayi menyusu, maka produksi ASI akan terus meningkat.
Semoga jadi tambah tahu dan makin semangat menyusui ya.
Tidak ada komentar