Review & Sinopsis : Mad for Each Other

sinopsis-mad-for-each-other

Mad for Each Other
, satu lagi drama yang bercerita tentang kesehatan mental. Dalam 13 episode dengan durasi tayang per episode sekitar 30 menit, drama ini berhasil menampilkan banyak cerita dan menyelesaikannya tanpa terkesan tanggung. 

Saya suka drama ini mulai dari episode pertama. Sejak awal, drama garapan sutradara Lee Tae Gon ini nggak bertele-tele. Langsung ke inti persoalan. 

Dari episode awal, penonton sudah diberi gambaran jelas betapa “gila”-nya dua tokoh utama dalam Mad for Each Other. Dan betapa kacaunya situasi saat keduanya bertemu. Seru. 

Mad for Each Other dibintangi dua aktor utama yang nggak perlu diragukan lagi kemampuan aktingnya. Ada Jung Woo sebagai Noh Hwi Oh dan Oh Yeon Seo sebagai Lee Min Kyung. 

Kita langsung ke sinopsis aja ya 

Sinopsis 

Hari hujan adalah hari sial buat Noh Hwi Oh, (Jung Woo). Hari ini, ia harus memenuhi jadwal konsultasi ke psikater. Tapi kesialan datang beruntun menghampiri. 

review-mad-for-each-other

Kesialan yang memancing kemarahan dan kemarahan memancing kesialan lain. Begitu terus, kesialan datang bertubi-tubi, sampai-sampai Hwi Oh yang memang punya kendala mengendalikan amarah makin terpancing emosi. Meledak! 

Tingkah Noh Hwi Oh yang nggak keruan itu memancing kecurigaan Lee Min Kyung (Oh Yeon Seo). Perempuan cantik berpenampilan nyentrik seperti orang gila yang kebetulan dalam perjalanan searah dengan Hwi Oh itu ketakutan. Dia takut bakal disakiti Hwi Oh, si orang aneh. 

review-mad-for-each-other

Maka dalam perjalanan ke klinik psikiater itu, keduanya pun terlibat “pertengkaran” seru. Saling salah paham dan berlanjut jadi saling benci. 

Tapi kenapa Hwi Oh dan Min Kyung ke psikiater? 

Noh Hwi Oh yang berprofesi sebagai detektif polisi di Unit Kejahatan Kekerasan Kantor Polisi Gangnam sedang “diistirahatkan” dari pekerjaan. Ia dalam penyelidikan internal kepolisian karena sejumlah tuduhan palsu yang dialamatkan padanya. 

Mulai dari tuduhan menggunakan jasa prostitusi hingga melukai anggota polisi. Akibat tuduhan ini, tunangannya membatalkan pernikahan mereka dan pergi meninggalkan Hwi Oh. Kesialan beruntun tersebut membuat Hwi Oh didiagnosis mengalami gangguan kepahitan pasca trauma (PTED). 

Sementara Min Kyung, merupakan korban kekerasan yang dilakukan mantan pacarnya. Mantan kekasih Min Kyung adalah pria beristri. Saat Min Kyung mengetahui bahwa kekasihnya sudah memiliki istri, ia meminta putus. 

Tapi alih-alih meminta maaf karena sudah berbohong, lelaki itu malah marah-marah dan menolak putus. Ia juga mengancam bakal menyebar video pribadi mereka kalau Min Kyung nekat minta putus. 

Saat Min Kyung bersikeras, sang mantan justru memukuli hingga babak belur. Nggak cukup sampai disitu, setelah Min Kyung mengadukan kasus ke polisi, ia malah terus diteror oleh sang mantan dan keluarganya. 

Makanya, Min Kyung didiagnosa mengalami gangguan delusi dan gangguan pasca trauma (PTSD). Min Kyung jadi mudah curiga, gampang khawatir. 

Jangankan mempercayai orang lain, mempercayai dirinya sendiri saja sulit. Dia jadi bolak balik mengecek gas di rumah, takut kalau ada gas bocor. Mencurigai siapapun yang berjalan di belakangnya. Min Kyung selalu ketakutan. Dia pun berdandan aneh untuk menjauhkan orang-orang supaya nggak mendekatinya. 

Kesalah pahaman yang terjadi antara Hwi Oh dan Min Kyung yang terjadi di perjalanan menuju klinik psikiater berlanjut…. 

Siapa sangka keduanya ternyata bertetangga. Hwi Oh menempati apartemen 507, dan Min Kyung ada di 506. 

review-mad-for-each-other

Karena tinggal berdekatan, intensitas pertemuan antara Hwi Oh dan Min Kyung pun makin intens. Dan tanpa disadari jadi makin akrab dan mulai belajar saling memahami. 

Tentu saja seperti yang sudah bisa ditebak, hubungan Hwi Oh dan Min Kyung berkembang jadi saling cinta. Tapi perjuangannya nggak mudah karena trauma dan masa lalu masih jadi penghalang hubungan mereka. 

Dari Bikin Gila Jadi Tergila-gila 

Seperti hubungan Hwi Oh dan Min Kyung, drama ini juga awalnya bikin kita senewen sendiri. Apaan drama kok isinya orang ngomel dan berantem doang. Tapi lucu sih berantemnya. 

Tokoh Hwi Oh sedikit banyak mengingatkan saya pada Donal Bebek yang selalu sial. Setiap kali sial, Donal marah-marah. Makin dia marah, makin banyak kesialan yang datang. Tapi, menurut saya, justru itu menariknya karakter Hwi Oh. 

Hanya dalam 13 episode, karakter kedua tokoh berkembang dengan mulus. Dari pasangan yang bikin gila jadi pasangan yang bikin tergila-gila. 

review-mad-for-each-other

Bahkan tanpa visual karakter yang memukau pun, chemistry yang ditunjukkan Hwi Oh dan Min Kyung sudah bisa bikin penonton baper. 

Perhatian Hwi Oh pada Min Kyung nggak ditunjukkan dengan cara-cara romantis. Nggak ada candle light dinner, nggak ada hadiah bunga. Malah, kita bisa merasakan hubungan keduanya makin dalam dari perbincangan sambil minum soju berdua. 

review-mad-for-each-other

Kita bisa melihat keduanya saling dukung dari adegan penangkapan ekshibisionis yang meresahkan lingkungan. Atau saat mereka latihan fisik dan belajar bela diri bersama. Sederhana tapi realistis. 

review-mad-for-each-other

Tidak banyak tokoh yang terlibat dalam drama ini, tapi semuanya memiliki porsi pas dan peran penting. Ya seperti yang saya bilang sebelumnya, drama ini nggak bertele-tele. 

Ada ibu-ibu dari Perkumpulan Wanita Apartement Hongjin yang suka ikut campur sekaligus sangat peduli tetangga. Sekilas ketiga ibu ini mengingatkan saya pada ibu-ibu tetangga di When The Camellia Blooms dan Crash Landing on You

sinopsis-mad-for-each-other

review-mad-for-each-other

Kelihatan rese, tapi kalau ada tetangga yang kesulitan, ibu-ibu ini maju di garda terdepan. Malah secara nggak langsung kedekatan Min Kyung dan Hwi Oh pun karena peran ibu-ibu Perkumpulan Wanita Apartemen Hongjin. 

Hal lain yang saya suka dari Mad for Each Other adalah cerita yang padat. Sejumlah kritik sosial dan hukum terselip dalam kisah para tokohnya. Disampaikan dengan cara yang halus tapi ringkas. 

Misalnya tentang isu non-biner yang ditampilkan melalui sosok Lee Sang Yeob (Ahn Woo Yeon). Pria ganteng ini sempat menimbulkan kesalah pahaman karena “hobi”-nya berdandan seperti wanita di malam hari. 

Di salah satu scene, Sang Yeob memberi penjelasan bahwa ia tak mendefinisikan dirinya sebagai pria atau wanita. Dia hanya manusia yang tak merasa perlu membatasi penampilan. Mau tampil seperti wanita atau pria nggak ada bedanya. 

review-mad-for-each-other

Awalnya memang bikin salah paham. Namun penegasan sekilas dari Hwi Oh yang meminta orang-orang untuk nggak sembarangan menghakimi hobi dan penampilan Sang Yeob tersebut, menurut saya, jadi “pelajaran” bagus buat kita sebagai penonton. Please jangan mudah menghakimi orang lain! 

Ada satu tokoh lagi yang cukup menarik perhatian. Yaitu Lee Su Hyun (diperankan oleh Su Hyun-AKMU), perempuan usia 20-an yang jadi pekerja paruh waktu dimana-mana. 

Kelihatan seperti tokoh kecil, namun Su Hyun tetap diberi kesempatan untuk menjelaskan perjuangan hidupnya. Dia harus membiayai hidup dan membayar pinjaman siswa dengan mengambil pekerjaan paruh waktu di banyak tempat. Sempat dicampakan kekasih sampai perjuangannya untuk mengikuti tes kepolisian. 

review-mad-for-each-other

Walau nampak sepele, kehadiran Su Hyun yang jadi pekerja paruh waktu di banyak tempat nantinya juga akan memiliki peran penting dalam cerita. Akting Su Hyun dalam drama ini nggak terlalu mengecewakan. Lumayan oke untuk ukuran aktor pendatang baru, dan bonusnya kita bisa mendengar suara merdu penyanyi ini disepertiga akhir drama. 

Yang lumayan mengesankan juga peran Ibu Hwi Oh dan Ibu Min Kyung yang ikut berjuang untuk anak mereka yang bermasalah. Dari penampilan mereka yang sepintas lalu, saya cukup mendapat penjelasan bahwa menyembuhkan trauma tidak hanya berat untuk korban, tetapi juga untuk keluarga mereka. 

Dengan caranya sendiri, Ibu Hwi Oh dan dan Ibu Min Kyung berusaha untuk memulihkan anaknya. Kadang caranya bikin masalah makin rumit. Tapi dalam drama ini ditampilkan cinta ibu tak lekang masa. Sebesar apapun anak mereka, di mata ibu mereka masih terlihat seperti bocah yang wajib dilindungi. 

sinopsis-mad-for-each-other

sinopsis-mad-for-each-other

Benar-benar deh, saya suka banget dengan cara drama ini menceritakan kisah tokoh-tokohnya tanpa bertele-tele. 

Kalau kalian sudah mulai jenuh dengan drama dengan episode panjang yang terlalu berbunga-bunga, kayaknya Mad for Each Other bisa jadi tontonan alternatif yang menghibur sekaligus memberi banyak pelajaran. 

Semoga jadi tambah tahu ya.

Tidak ada komentar