Bisa nggak sih memulai bisnis di rumah hanya dengan bermodal printer seharga dibawah Rp 1 juta?
Pertanyaan ini asyik berkelebat di kepala saya, selama beberapa pekan terakhir.
Bukan tanpa alasan. Awalnya, saya berniat membeli printer untuk kebutuhan belajar Narend, anak saya.
Seperti yang dialami oleh semua anak usia sekolah di negeri ini, sejak pandemi melanda seluruh kegiatan belajar yang biasa dilakukan di sekolah otomatis pindah ke rumah.
Momentum ini sekalian saja dimanfaatkan untuk mulai menerapkan homeschooling. Dan sebagai konsekuensinya, kami harus aktif mencari materi belajar sendiri.
Untungnya ada banyak materi belajar yang bisa diunduh gratis. Mulai dari puzzle, permainan edukasi, worksheet, dan masih banyak lagi. Dulu, saya rutin menggunakan jasa print di tempat pengetikan. Tapi lama-lama kok jadi tekor ya?
Sebenarnya nggak cuma Narend yang butuh printer. Aktivitas saya sebagai blogger juga sering membutuhkan printer dan scanner untuk keperluan kerjasama dengan klien. Selain itu, saya juga butuh mencetak lembar work plan untuk memudahkan pengaturan jadwal kerja.
Saat itulah saya menyadari bahwa kami perlu punya printer sendiri.
Tentu saja saya nggak bisa langsung memutuskan. Perlu diskusi dulu dengan suami. Lalu, tahu nggak apa yang dia katakan saat saya bilang kami perlu beli printer?
“Bisa nggak kita sekalian berbisnis dengan modal printer?”
Eeeeeeh… kok bisnis?
Dalih suami saya cukup masuk akal. Di masa pandemi begini kita harus lebih aktif dan kreatif mengubah semua hal menjadi sesuatu yang lebih produktif dan menghasilkan cuan. Ini juga bagian dari proses adaptasi dengan situasi pandemi.
Duh, jujur saja saya semula nggak berpikir akan memulai bisnis dengan bermodal printer. Apalagi printer yang saya incar juga bukan printer kelas bisnis. Printer yang ingin saya beli adalah printer HP Deskjet Ink Advantage 2335.
Desain printernya cakep, berwarna ungu dengan ukuran yang lumayan compact. Printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 ini multifungsi, bisa untuk print, scan dan copy. Harganya juga nggak sampai Rp 1 juta. Sangat sesuai untuk kebutuhan rumahan.
Nah, kalau printer kelas bisnis kan harganya lumayan tuh. Range harganya mulai dari Rp 4 juta sampai lebih dari 10 juta. Apa iya saya harus menginvestasikan dana sebesar itu untuk membeli printer. Iya kalau untung dan bisnisnya bisa lanjut terus. Kalau nggak, gimana?
Walau ragu, tantangan suami buat berbisnis bermodal printer jadi melekat di kepala. Saya mulai putar otak, memikirkan bisnis sederhana skala rumahan yang bisa dilakukan bermodal printer seharga dibawah Rp 1 juta.
Lalu muncul lah beberapa ide bisnis ini.
1. Worksheet dan Mainan Edukasi (media belajar)
sumber image : www.mrprintable.com |
Ide bisnis ini muncul dari kebutuhan keluarga kami sendiri. Hampir setiap hari, kami mengerjakan worksheet dan melakukan permainan edukasi. Ada puzzle, membuat craft sambil membaca instruksi, dan masih banyak lagi.
Varian produk untuk bisnis ini cukup beragam. Ada banyak inspirasi mainan edukasi yang bisa kita dapat di internet.
Ingat! Jangan menjiplak ya. Karena tidak semua yang tersedia di internet bisa dipakai untuk kepentingan komersil.
Akan lebih baik kalau kita merancang produk kita sendiri dengan inspirasi yang kita dapat dari internet. Malah bisa dibuat customize dan dibuat dengan nuansa kearifan lokal. Misal permainan menebak pakaian adat atau rumah adat.
Kita juga bisa buat produk berdasarkan kategori umur. Misal untuk anak pre school, bisa menyediakan worksheet buat mewarnai, menyambungkan titik atau latihan menggambar ekspresi wajah.
Sementara buat anak yang masuk usia sekolah, bisa membuat paper doll, paper craft, dan sebagainya.
2. Dekorasi Rumah
Wall décor minimalis berupa poster atau hand writing sedang banyak diminati.
Saya sendiri sejak lama berniat membeli wall décor seperti ini. Tapi urung beli karena terlalu pasaran.
Saya ingin printable wall décor yang lebih menggambarkan selera saya. Misal wall décor bergambar iklan jadul, atau ilustrasi karakter drama korea favorit saya. Kan jadinya lucu tuh. Bisa sekalian buat property foto juga.
Kalau mau bersusah payah sedikit membuat wall décor ini sebenarnya nggak terlalu susah. Desainnya bisa dikerjakan dengan Canva. Hasilnya dicetak di glossy paper, photo paper atau cardstock paper. Lalu tempel deh.
Kualitas hasil print yang bagus adalah syarat utama kalau kita mau mencoba bisnis ini. Makanya perlu printer yang mumpuni juga.
3. Materi dan media promosi UMKM
Sejak pandemi, banyak teman yang beralih profesi jadi pebisnis rumahan. Ada yang membuat keripik tempe, ada yang bisnis bakery. Yang bisnis bodycare dan menjual bibit tanaman juga ada.
Semuanya, ya saya bisa bilang semuanya, nyaris 90% memanfaatkan promosi daring untuk memasarkan dan mengenalkan bisnisnya. Apakah itu lantas berarti mereka nggak butuh media pemasaran offline?
“Ya masih perlu lah. Makanya aku mau bikin kartu nama nih. Sekalian juga kalau bisa bikin foldable katalog,” ungkap teman saya.
Eh, bisa jadi peluang bisnis juga nih. Gimana kalau saya membuat media promosi cetak buat teman-teman UMKM ini?
Media promosi ini sangat variatif. Bisa berbentuk kartu nama, label, sticker. Atau foldable katalog alias katalog yang bisa dilipat seperti usul teman saya tadi.
Teman saya yang berbisnis bibit tanaman mengatakan ia juga butuh kartu instruksi untuk diselipkan di produk jualannya.
Kartu instruksi ini berupa tips merawat tanaman atau cara membuat pupuk sendiri. Bisa jadi media edukasi juga kan.
Rekomendasi printer multifungsi
Hasil riset beberapa minggu, membuat saya cukup teryakinkan bahwa HP Deskjet Ink Advantage 2335 sudah lebih dari cukup untuk memulai bisnis ini. Modal utamanya ya printer HP Deskjet 2335 yang cukup mumpuni untuk kebutuhan skala rumah tangga hingga usaha menengah.
FYI, HP Deskjet Ink Advantage 2335 memiliki spesifikasi yang sama dengan seri 2336 dan 2337. Yang bikin beda hanya warnanya. 2335 berwarna ungu, 2336 berwarna putih dan 2337 berwarna hijau.
Printer ini merupakan printer multifungsi. Bisa untuk print, scan dan copy. Kecepatan cetak HP Deskjet In Advantage 2335 adalah 7,5 lembar per menit untuk cetak hitam. Sementara untuk cetak warna 5,5 lembar per menit.
Kualitas cetaknya juga bagus, jelas dan jernih. Boleh dibilang salah satu printer paling bagus untuk cetak foto di kelasnya. Resolusi untuk cetak hitam 1200 x 1200 dpi, sedangkan untuk cetak warna 4800 x 1200 dpi. Yang membuat printer ini mampu mencetak gambar yang serupa dengan gambar asli.
Kapasitas cetak printer ini mencapai 1000 lembar. Namun recommended monthly page volume antara 50 -100 lembar. Printer ini juga bisa dipakai buat mencetak di kertas duplex.
Dan yang terpenting, harga printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 tak lebih dari Rp 1 juta. Di situs resmi HP harganya dibanderol Rp 700.000. Tapi kalau beli di Era Supplies Indonesia (ESI) harganya Rp 658.000. Lebih murah.
Menurut kalian, ide bisnis mana nih yang sebaiknya saya pilih? Tolong kasih pendapat di kolom komen ya.
Tidak ada komentar