[REVIEW] : Cetaphil Gentle Skin Care



Terus terang saya sebenarnya agak ragu menulis review ini. Bukan apa-apa, saya memang belum pernah setia, bertahan lama dengan satu produk skin care dan kosmetik. Sejauh ini sih belum ada yang benar-benar memuaskan saya. Kulit saya ini nggak gampang cocok ama skin care. Nggak tahu ya kalau pakai produk yang rada mahalan. Mungkin cocok, tapi dompet saya yang nggak cocok. Hahahaha *abaikan. 

So, kembali ke produk skin care. Karena karakter kulit saya yang sulit dipuaskan ini, maka saya cenderung bringas mencoba produk baru. Dan begitu ada kesempatan untuk mencoba produk Cetaphil, tanpa pikir panjang saya ambil saja. Meski sebenarnya saya belum terlalu familiar dengan brand itu. Kalau dilihat dari namanya, saya pikir itu merk obat atau sebangsanya. Saya juga memiliki ekspektasi terlalu besar. Karena beberapa kali saya mencoba skin care dari dokter kulit, ternyata tidak cukup memuaskan. Bahkan pada pemakaian pertama. 

Brand Cetaphil sendiri ternyata sudah punya sejarah yang cukup panjang. Mulai dikembangkan sejak tahun 1974, Cetaphil diklaim sebagai skin care pertama yang diformulasikan oleh dermatology. Dan berdasar sejumlah referensi artikel yang bertebaran di internet. Cetaphil ternyata banyak direkomendasikan dan sudah tersebar di puluhan Negara di dunia. Wah, kemana aja saya selama ini. Beberapa forum pun bahkan sudah kerap mendiskusikan produk Cetaphil sejak 2011 silam. 

Oke, mari kita singkat cerita Cetaphilexperience ini. Jadi sekitar 10 hari yang lalu, Cetaphil Gentle Skin Care itupun sampai ke rumah. Kesan pertama saat melihat kemasannya, menurut saya nggak ada bedanya lah dengan kebanyakan produk pembersih yang banyak di pasaran. Yang saya terima, kemasan 125 ml yang cukup travel friendly. Cukup kokoh lah, dan tutup flip itu memudahkan saat pemakaian. Nggak perlu repot puter tutupnya kan? 

Pada bagian kemasannya tertulis juga “Soap and fragrance free”. Pantes saja waktu saya cium nggak ada bau apa-apa. Selain itu, tertera juga cara pemakaiannya. Nah, ini yang nggak biasa. Ada dua pilihan cara penggunaan, yaitu dengan air atau tanpa air. 

Saya coba dulu cara pertama, dengan air. Agak kaget saya lihat teksturnya, karena cair, sangat cair nyaris seperti air. Saya coba sedikit dan langsung usapkan ke seluruh wajah. Nggak ada busa sama sekali, rupanya benar-benar soap free. Begitu pula saat dibilas, sama sekali nggak ada busa. Sensasi yang didapat setelah pemakaian, kulit berasa lembut dan lembab. Nggak ada sedikit pun rasa kaku atau kesat seperti memakai sabun pembersih. Cara kedua juga saya coba, cuma saya modifikasi sedikit. Alih-alih memakai handuk saya coba pakai kapas seperti memakai susu pembersih. Enak sih, tapi saya lebih suka cara pertama deh. Kalaupun memakai cara kedua, kapasnya saya basahi sedikit. 

Beberapa review di forum menyebut, produk ini juga cukup ampuh untuk membersihkan make up. Karena penasaran, saya coba juga tuh buat bersihin make up. Gambar pertama saya tes untuk membersihkan lipstick, hanya dengan setetes Cetaphil ternyata bisa bersih dengan sekali usap lho. Sementara pada gambar kedua, saya coba membersihkan eyeliner, ternyata juga bisa bersih dalam sekali usap. Wah makin kesengsem saya sama produk ini. 
Coba membersihkan lipstik, dengan setetes Cetaphil. Bisa bersih dalam sekali  usap


Saya coba juga untuk membersihkan eyeliner. Hasilnya juga oke banget.
Sayangnya, produk ini belum beredar hingga ke pelosok. Kayaknya saya harus turun gunung, dan melancong ke kota dulu kalau mau repurchase. Cetaphil bisa kita dapatkan di Guardian, Century, Watsons, Kemchiks atau kalau mau tahu lengkapnya langsung di cek di situs resminya aja di cetaphil.co.id. Untuk berlangganan mailing list bisa daftar disini. 

Lanjut ya, setelah pemakaian selama 10 hari, kulit saya memang terasa lebih lembab. Mengaplikasikan bedak atau make up lain juga lebih mudah dan awet lebih lama. Mudah-mudahan sih bisa cocok terus, soalnya produk pembersih saya yang lain sudah saya hibahkan ke adik. Sudah punya pembersih kece kok, sabun pembersih lain buat apa?

2 komentar

  1. aku cocok pake ini Mba.. apalagi kulitku kering, jadi kalau pake pembersih yang berbahan sabun bisa tambah kering..dan periiih banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aku juga, mana irit banget ya..mpe sekarang nggak habis2 hehehe padahal pakenya tiga kali sehari, kadang lebih

      Hapus