Lactacyd Baby : Sahabat Kulit Sensitif


Gatal itu, sungguh bikin emosi jiwa membara. Bikin tidur nggak nyenyak, makan tak tenang, beraktivitas pun ogah-ogahan. Dan kalau yang gatal anak bayi atau balita? Minta ampuuun “gemes”-nya. Ya namanya anak-anak ya. Terasa nggak nyaman sedikit, langsung rewel. Digaruk salah, dibedakin salah, dikipasin salah juga, mau dikasih minyak kayu putih juga kurang tepat. Iya kalau gatalnya karena digigit serangga, gatalnya terasa sebentar lalu bisa hilang. Tapi kalau biang keringat? Gatalnya rada awet. Dan bentol merahnya itu lho, menyebar ke seantero badan. Bikin ke-kece-an berkurang. 

Begitulah masalah kulit Narend. Sebenarnya bukan masalah baru, karena sejak lahir kulitnya memang tergolong sensitif. Paling nggak bisa deh keringatan sedikit, kulitnya langsung gatal dan kemerahan, terutama di bagian leher, punggung, paha, dahi dan sekitar perut. Awalnya dulu, saya beri bedak di bagian yang gatal. Yah, cara lama sesuai anjuran orang-orang tua dulu. Maksud hati sih baik, supaya kulitnya tidak lembab karena keringat dan tidak gatal lagi. Tapi ternyata cara saya salah. Bedak sama sekali tidak membantu meringankan biang keringat Narend. 

Salah satu bidan yang membantu kelahiran Narend lantas menyarankan Lactacyd Baby untuk mengatasi biang keringat. “Kulit bayi memang masih sensitif, Bu. Tidak semua bayi cocok dengan sabun bayi biasa. Dipakaikan Lactayd Baby saja,” begitu kurang lebih saran dia waktu itu. Sekitar tiga tahun lalu. 


Nothing to lose, saya coba sajalah. Jujur saja, waktu itu saya agak bingung, karena setahu saya lactayd kan sabun pembersih bagian kewanitaan ya. Ah, tapi masa bidannya salah. Jadi saya coba carilah di apotik terlengkap di kampung sini. Eh, ternyata ada lho, Lactayd Liquid Baby, sabun perawatan kulit bayi dengan pH 3-4. Di bagian keterangan tertulis kegunaannya untuk merawat kulit yang terkena ruam popok. Saat itu, saya beli ukuran terkecil, 60 ml. Harganya relatif terjangkau sekitar Rp 24.000, kalau nggak salah. Sekarang jarang beli sendiri sih, lebih sering nitip ke suami. Minta beliin yang rada besar sekalian. Hihihi. 

Cara pemakaiannya juga tercantum :

  1. Untuk memandikan bayi, encerkan 3-4 sendok penuh dalam wadah mandi. Mandikan bayi seperti biasa. Gosok dengan lembut. Bilas dengan seksama. 
  2. Untuk membersihkan wajah dan perawatan kulit, gunakan seperti memakai sabun cair. 
  3. Untuk merawat kulit kepala, gunakan seperti memakai shampoo. Jangan lupa, kocok dulu sebelum digunakan. 

Saya biasa menggunakan cara kedua, menurut saya lebih praktis dan hemat. Memang tidak berbusa banyak seperti kebanyakan sabun mandi lainnya. Mulanya terasa sedikit aneh, karena tidak ada busa. Maklumlah mindset saya masih rada kuno. Kurang afdhol rasanya kalau pakai sabun tanpa busa. Tapi menurut beberapa referensi dari dokter dan internet, yah harap maklum karena saya ibu kekinian yang terbiasa mengandalkan internet untuk mencari informasi, banyak tidaknya busa tidak berbanding lurus dengan tingkat kebersihan. Kulit kita, dan terutama kulit bayi atau balita membutuhkan pembersih dengan derajat keasaman(pH) yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Kalau mau tahu ulasan lebih banyak seputar biang keringat dan kesehatan kulit anak silahkan cek ke Facebook Fanpage Lactayd Baby disini.

Ternyata benar juga, kurang dari dua minggu pemakaian hasilnya mulai kelihatan. Kulit Narend tidak lagi kemerahan. Dibagian lipatan seperti leher malah bagian kemerahannya malah terlihat mengering. Dan beberapa hari setelahnya jadi mulus lagi. Wah terbantu sekali deh oleh Lactayd Baby. 

Tapi, biarpun sudah ada Lactayd, saya juga nggak mau lengah. Narend itu tergolong anak yang mudah berkeringat, bahkan meski cuma main wayang yang notabene nggak memerlukan tenaga terlalu banyak tetap saja dia berkeringat. Makanya saya jadi lebih rajin mengganti bajunya bisa sudah berkeringat. Cucian numpuk nggak apa-apa deh, daripada Narend diganggu biang keringat lagi. 

Pernah sih beberapa kali, saat perjalanan keluar kota, saya mencoba sabun lainnya buat Narend. Big mistake! Karena saya tidak memperhitungkan perjalanan yang penuh debu, dan keringat itu harusnya justru mendapat perawatan ekstra. Dan biang keringat itu muncul lagi, Narend rewel dan saya pun pusing sendiri. Jadi saran saya, jangan lupa bawa Lactayd Baby saat bepergian ya. kemasan dengan tutup flip cukup aman kok buat dibawa traveling. Apalagi ada kemasan kecil yang praktis dibawa bepergian. Ditambah lagi, Lactacyd Baby juga bisa berfungsi sebagai shampoo jadi praktis. Nggak perlu bawa banyak perlengkapan mandi. Bahkan saya sendiri kadang juga suka ikut pakai buat membersihkan muka. Wah, kulit jadi terasa lembut dan lembab, pantas aja tiap habis mandi Narend kelihatan nyaman begitu. Selamat ber-Lactacyd ria!

1 komentar

  1. Klo dah rekomended gini, dah gak usah takut efek samping buat kulit bayi

    BalasHapus