Ngulik Bisnis Kaktus Hias Mini Menggemaskan ala KaktusQuLucu

bisnis-kaktus-hias-kaktusqulucu

Bayangkan….
 

Kita yang penat bekerja. Menatap laptop seharian, mendampingi anak PJJ (pembelajaran jarak jauh) sejak pagi, lanjut ke zoom meeting. Masih harus menyelesaikan artikel yang sudah mepet deadline. 

Penat. Sungguh melelahkan. 

Dalam keadaan begitu, menyeruput segelas kopi susu hangat sambil memandang tanaman hijau terasa seperti menemukan oase di tengah padang pasir. Halah lebay amat sih, Wid. 

Eh tapi serius deh. Sepertinya sejak dulu, ijo-ijoan (maksudnya tanaman) selalu berhasil menenangkan mata saya yang penat setelah belajar. 

Kebetulan, Ibu suka memelihara tanaman hias. Jadi kalau lagi suntuk kebanyakan belajar, saya tinggal duduk santai di teras rumah sambil memandang halaman. Ada banyak tanaman, yang saya bahkan nggak tahu namanya, tumbuh subur di sana. 

Ibu memang suka memelihara tanaman hias. Beliau telaten merawat tanaman setiap hari. Ujung tanaman dipotong rapi, diberi vitamin tanaman, atau sekadar dibersihkan dari rumput liar. 

Sementara saya, paling-paling hanya kebagian tugas nyiram tanaman. Itupun sambil main air dengan adik-adik. 

Beda dengan ibu, tangan saya ini seperti membawa “malapetaka” buat tanaman. Tiap kali sengaja menanam, pasti tumbuhannya mati. Kalaupun berhasil selamat, ya nggak mau berbunga, apalagi berbuah. 

Aneh? Ya saya juga bingung kenapa begitu. 

Mungkin saya aja yang kurang telaten merawat tanaman. Padahal saya suka lho lihat tanaman hijau. Rasanya bikin adem hati. Ya nggak sih? 

Saat pandemi begini, kebutuhan untuk bikin adem hati berkali lipat dari situasi normal. Dan entah kenapa, kehadiran tanaman hijau, walau dia nggak bisa merespon keluh kesah kita, terasa menyejukan hati. 

Mungkin itu alasannya, sejak pandemi datang, banyak orang “melarikan diri” ke hobi tanaman. Melihat tanaman bisa bikin segar. 

Sayang, nggak semua orang “berjodoh” mengurus tanaman. Entah memang kurang telaten, kurang ilmu atau kurang waktu. 

Nah, buat orang-orang yang setipe dengan saya begini, memelihara tanaman yang “tahan banting”, seperti kaktus, adalah opsi utama. Kelihatannya itu pulalah pengalaman yang dirasakan oleh owner KaktusQuLucu, Kartina Ika Sari. 

bisnis-kaktus-hias-kaktusqulucu

KaktusQuLucu, Kaktus Hias yang Menggemaskan 

Saya mengenal Mbak Ika beberapa tahun lalu di sebuah event di Yogya. Setahu saya, Mbak Ika lebih banyak beraktivitas di dunia digital marketing. 

Lho ada apa nih kok tetiba ada bisnis kaktus hias mini? 

“Awalnya (memulai bisnis kaktus hias) sekitar Juli 2020, karena gabut dan kelebihan energi. Hehehe. Karena pandemi, saya jarang meeting offline. Jadi iseng deh, mengisi halaman dengan tanaman,” tutur dia, saat berbincang melalui aplikasi chat, awal Agustus 2021 lalu. 

Ternyata hai… ternyata, Mbak Ika ini satu tipe dengan saya. Kami kurang telaten merawat tanaman yang harus disiram setiap hari. 

“Saya juga geli kalau ketemu cacing atau ulat saat merawat tanaman. Makanya saya pilih pelihara kaktus dan sukulen saja.” 

Rupanya, sambung Mbak Ika, kaktus dan sukulen yang ditanam menggunakan media tanam sekam bakar dan pasir malang jarang disambangi ulet atau cacing. Kombinasi media tanam itu bikin cacing nggak betah tinggal lama di sana. 

Selain memiliki penampilan cantik, kaktus dan sukulen juga punya banyak manfaat kesehatan. Antara lain, membantu membersihkan udara dengan menyerap partikel negatif di udara sehingga udara terasa lebih bersih. Cocok banget buat dipelihara di masa pandemi. 

“Kaktus juga bisa meningkatkan mood dan konsentrasi lho. Jadi bagus nih buat kita yang kerjanya membutuhkan kreativitas. Pas deh buat ditaruh di meja kerja atau sudut ruang dekorasi,” timpal Mbak Ika. 

Saya sebenarnya sudah lama ngepoin produk-produk kaktus hias yang dipajang Mbak Ika di akun Instagram @kaktusqulucu. Sumpah! Gemas banget lho. 

bisnis-kaktus-hias-kaktusqulucu

Kaktus-kaktus di KaktusQuLucu benar-benar selucu namanya. Bukan hanya bentuk kaktusnya, tetapi juga karena pot gerabah yang dipakai memiliki bentuk yang nggak biasa. 

Maksudnya nggak biasa tuh, pot yang dipakai bukan sekadar pot terakota polos. Ada yang dilukis, dihias dengan quote inspiratif. Ada juga yang berbentuk seperti hewan dan orang. Unik. 

Kok bisa sih Mbak Ika kepikiran menanam kaktus di pot lucu begitu? 

“Ide awalnya lagi-lagi karena iseng. Kayaknya kok lucu ya kalau kaktusnya ditanam di pot yang cakep. Kan jadi bikin tambah semangat menanam. Nah, saat itu saya sempat posting di status, ternyata responnya bagus. Malah ada yang mau langsung beli. Padahal waktu itu belum jualan.” 

Peluang Bisnis Kaktus Hias 

Melihat ada peluang bisnis kaktus hias, Mbak Ika pun makin tekun mempelajari seluk beluk kaktus. 

Mulai dari memilih media tanam yang tepat, memilih supplier pot gerabah yang unik dan berkualitas, hingga mempelajari cara merawat kaktus supaya tidak cepat mati. 

“Sebenarnya kaktus itu tanaman yang mudah dipelihara, nggak perlu rajin disiram. Tapi kalau media tanam dan tempat penyimpanannya kurang pas, bisa cepat mati juga.” 

bisnis-kaktus-hias-kaktusqulucu

Itu sebabnya KaktusQuLucu menyediakan produk dalam bentuk ready to use. Pembeli nggak usah pusing lagi memikirkan pakai media tanam apa, atau pakai pot bagaimana. Kaktus sudah disiapkan lengkap dengan media tanam, pot gerabah dan kemasan cantik. 

Pokoknya begitu barangnya datang, kaktus bisa langsung dipajang di meja kerja atau sudut ruang lain. Makanya, KaktusQuLucu ini cocok banget buat dijadikan gift, parcel, hantaran atau souvenir. 

“Kami memang sengaja mengambil positioning produk kaktus untuk gift. Jadi isinya sudah lengkap dengan media tanam dan pot. Saya harap dengan ini, akan lebih banyak orang yang suka merawat kaktus,” timpal Mbak Ika. 

bisnis-kaktus-hias-kaktusqulucu

Melalui promosi yang 70% dilakukan secara online, KaktusQuLucu berhasil menjangkau pelanggan dari berbagai daerah. Salah satu yang terjauh adalah pesanan dari Bontang Kalimantan Timur. 

Kalau melihat perkembangan trend, Mbak Ika optimis bisnis kaktus hias masih akan terus berkembang. 

Dari modal awal Rp 700 ribu, sekarang rata-rata penjualan per bulan KaktusQuLucu adalah 100 pot. Omsetnya sekitar Rp 10 juta. Angka ini bisa bertambah 2 kali lipat bila sedang ikut event seperti pameran. 

Tantangan Bisnis Kaktus Hias 

Menurut Mbak Ika, berbisnis tanaman hidup punya tantangan tersendiri. 

Apalagi pembeli yang dilayani berasal dari daerah jauh, sehingga produk harus dikirim menggunakan jasa ekspedisi. 

“Karena yang dijual adalah tanaman hidup dan barang pecah belah, saya harus selalu siap kalau tanamannya mati atau pot pecah selama proses pengiriman.” 

Untuk meminimalisir resiko itu, KaktusQuLucu selalu jujur menginformasikan produk yang akan dikirim ke pelanggan. Misal ada cacat seperti bekas serangga, atau keunikan genetik memiliki warna yang berbeda dengan foto katalog. 

bisnis-kaktus-hias-kaktusqulucu

Sudah jadi prosedur baku di KaktusQuLucu, sebelum produk dikirim, customer akan dikirimkan foto atau video tentang kondisi barang. Meliputi kondisi tanaman dan pot gerabah.

“Bagaimanapun kondisinya akan diberitahukan dulu ke konsumen. Kalau mereka oke, baru barang kita kirim. Karena yang namanya produk hidup kan memang tidak selalu mulus. Begitupun dengan pot gerabah yang dibuat handmade. Kadang ada perbedaan ukuran atau warna tak sesuai. Saya berupaya mengirimkan yang terbaik ke konsumen. Alhamdulillah, banyak yang bisa mengerti,” jelas dia. 

Menurut Mbak Ika, ia sempat beberapa kali mengalami kerugian barang rusak karena handle nggak tepat dari ekspedisi. Produk seperti pot ternyata tak bisa diasuransikan. Alhasil, ia harus menanggung rugi saat terjadi kerusakan seperti pot pecah dalam pengiriman. 

Untuk mengantisipasi kerusakan begitu, KaktusQuLucu mengupayakan pengemasan sebaik mungkin, seperti : 
  • Sebelum dibungkus, akar tanaman dicuci bersih dan diangin-angin sampai kering supaya nggak berjamur. 
  • Setelah akar kering, dibungkus dengan tissue tebal, lalu dilapis koran. Setelah itu baru dimasukkan ke dus. 
  • Untuk menghindari cairan selama perjalanan, dus tanaman diisolasi rapat. Disarankan, kalau mau ditanam sebaiknya tanaman dianginkan dulu guna menghilangkan kelembaban. 
  • Untuk pengemasan pot dilakukan berlapis. Dibungkus plastik, kertas koran, lalu bubble wrap. Supaya lebih aman kotak pengiriman juga dipadatkan dengan kertas koran. 
“Sebenarnya kalau mau lebih aman dikemas pakai packing kayu. Tapi ongkosnya besar, makanya itu hanya kami lakukan untuk pemesanan diatas 10 pot.” 

Layanan Ekspedisi Seperti Apa yang Dibutuhkan Saat Pandemi ?

Di masa pandemi, kebutuhan pada layanan jasa ekspedisi meningkat tajam. Wajar. Mengingat kebanyakan aktivitas bisnis saat ini dilakukan secara online. 

Seperti yang dilakukan Mbak Ika dan bisnis KaktusQuLucu-nya. Lebih dari separuh total transaksi bisnis KaktusQuLucu dilakukan dengan mengandalkan jasa ekspedisi. 

Kebutuhan terhadap jasa ekspedisi jadi hal krusial, dalam bisnis di masa pandemi. 

Bagi jasa ekspedisi, hal ini bisa dilihat sebagai peluang sekaligus tantangan. Dianggap peluang, karena pengguna layanan ekspedisi meningkat berkali lipat dibanding masa sebelum pandemi. 

Namun juga bisa diartikan sebagai tantangan, karena pengguna jasa layanan ekspedisi kini juga menuntut performa layanan yang lebih baik. 

ekspedisi-masa-pandemi-tiki

Selain jaminan atas keselamatan paket dan biaya kirim yang terjangkau, faktor ketaatan protokol kesehatan juga jadi pertimbangan utama para pengguna jasa layanan ekspedisi. 

Sebagai pembeli online, saya pun akan sangat mengapresiasi jasa ekspedisi yang menangani paket dengan taat prokes. 

Aman dan Nyaman Belanja Online Menggunakan TIKI 

Saya jadi ingat, sekitar pertengahan Juli 2021 silam, saat mengikuti Zoom Class bersama TIKI bertema “Aman dan Nyaman Berbelanja Online”, Marketing Communication Manager TIKI, Rudi Cahyadi sempat menceritakan tahapan protokol kesehatan yang diterapkan TIKI di masa pandemi. 

“Protokol kesehatan yang ketat tak hanya kami syaratkan untuk kurir, tapi juga untuk semua staf dan paket yang ada di gudang operasional. Mulai dari pengecekan suhu tubuh kurir dan karyawan, hingga sterilisasi paket, semua dilakukan berulang kali untuk meminimalisir penularan virus,” jelas dia. 

Malah, untuk memberikan layanan terbaik pada pelanggannya, TIKI juga meluncurkan beberapa layanan baru yang sangat mendukung kegiatan kirim paket di masa pandemi. 

Sekadar informasi aja nih, TIKI adalah jasa pengiriman yang sudah hadir sangat lama di Indonesia. TIKI pertama kali didirikan di Jakarta tahun 1970. Wah berarti sudah lebih dari 50 tahun ya. 

Kalau diibaratkan manusia, TIKI tuh sudah banyak makan asam garam. Sangat berpengalaman dibidang jasa ekspedisi dan logistik. 

Sampai sekarang, TIKI sudah punya jaringan operasional di 65 kota besar di Indonesia yang didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan dan lebih dari 3.700 gerai. 

Sebagai perusahaaan, TIKI sudah berhasil melalui berbagai tantangan zaman. Mulai dari masa pengiriman paket konvensional hingga kini, era bisnis online. Makanya saya nggak heran kalau TIKI dengan cepat beradaptasi dengan situasi dan tuntutan zaman sekarang. 

Langsung aja yuk kita ulik fitur layanan TIKI yang bikin kita tambah aman dan nyaman belanja online? 

1. TIKI Mobile Apps 

Duuh kemana aja sih saya, kok baru tahu kalau TIKI punya mobile apps

Di aplikasi ini, kita bisa dengan mudah mengecek ongkos kirim, bisa tracking paket, bisa melakukan booking online, bisa mencari tahu lokasi kantor TIKI terdekat, juga bisa melakukan pemesanan untuk layanan jemput online dan jemput antar. 

Untuk membuka seluruh layanan di TIKI mobile apps, kita harus melakukan registrasi dulu. 

Caranya cukup dengan mengisi data pada form registrasi. Setelah itu kita akan hanya tinggal melakukan verifikasi dengan mengklik tautan pada email verifikasi yang dikirim ke email yang kita pakai untuk mendaftar. 

Kalau sudah, secara otomatis kita akan tergabung dengan Sobat TIKI dan bisa mengumpulkan poin yang nanti bisa di-redeem dengan berbagai voucher. Asyik kan. 

ekpedisi-TIKI-online

Saya sudah pernah memanfaatkan aplikasi ini sebagai pembeli online. Waktu itu saya memesan pisau dapur dari Toko Mama Kepiting. 

Berhubung si mama kepiting sangat membatasi aktivitas keluar rumah, maka paket saya pun dikirimkan menggunakan jasa JEMPOL TIKI. Resinya langsung dikirim kepada saya, tak lama setelah barang dijemput. Dan saya sudah bisa langsung mengecek sampai dimana paket yang saya pesan. 

Kelihatannya sepele ya, tapi percayalah pembeli seperti saya pun butuh kepastian. Seperti, sudah sampai dimana nih paket? Atau kapan paket bisa saya terima, dan sebagainya. 

Kan enak tuh kalau kita bisa tracking paket sendiri, jadi nggak bolak balik tanya ke seller. 

Hanya berselang sehari, paket dari mama kepiting, saya terima dengan selamat. 

2. JEMPOL (Jemput Online) 

Layanan ini adalah salah satu bukti TIKI yang adaptatif dengan situasi dan responsif dengan kebutuhan pelanggan. 

Dengan layanan jemput online (JEMPOL), kita nggak perlu lagi keluar rumah untuk mengirim barang. Cukup melakukan pemesanan JEMPOL melalui TIKI mobile apps, lalu kurir akan datang menjemput paket. 

ekspedisi-TIKI-online

Enaknya lagi, layanan JEMPOL nggak memiliki batas minimal paket yang diantar. Mengirim satu pun, tetap dilayani. Hal ini tentu sangat membantu pengguna non seller seperti saya yang hanya sesekali mengirim paket. 

Ada kalanya saya perlu mengirimkan paket ke orang tua di kampung, atau teman di luar kota. Jumlah paket yang dikirim jelas tak banyak, paling hanya satu atau dua. 

Dengan memanfaatkan JEMPOL TIKI, saya kan jadi nggak perlu repot keluar rumah. Biaya jemputnya gratis pula. Pembayaran JEMPOL bisa dilakukan melalui transfer atau bayar melalui kurir dan ada diskon 5% untuk servis reguler. 

Sayang seribu sayang, layanan JEMPOL saat ini belum bisa dilakukan di tempat saya tinggal, Sukoharjo. Kalau untuk wilayah Kota Solo sih sudah bisa. 

Mengutip dari pemberitaan SOLOPOS, layanan JEMPOL di wilayah Solo Raya saat ini masih dalam tahap pengembangan supaya wilayah jemputannya bisa lebih luas. Yah kita tunggu saja. 

3. Putar (Jemput Antar) 

Layanan Putar akan sangat cocok buat kalian yang butuh mengirim barang secara cepat. Kurir akan menjemput paket dari pengirim dan langsung melakukan pengiriman ke alamat penerima. 

Dengan layanan ini paket bisa dikirimkan ke penerima dalam waktu kurang dari 3 jam. Dan berlaku tarif flat. Sayangnya, wilayah layanan pengiriman Putar baru mencakup Jakarta dan sekitarnya. Semoga bisa cepat dinikmati juga di daerah lain. 

ekspedisi-TIKI-online

4. Drive Thru 

Kirim paket dan dokumen tanpa harus repot turun dari kendaraan? Ya pakai TIKI Drive Thru. Tiki adalah pelopor layanan ini. Layanannya  buka 24 jam. 

Saat ini ada 4 TIKI Drive Thru. Tiga lokasi di Jakarta yaitu TIKI Pemuda, TIKI Duren Tiga dan TIKI TB Simatupang. TIKI Drive Thru lain berlokasi di TIKI Pekanbaru. 

ekspedisi-TIKI-online


5. Serlok (Seller Online Booking) 

Layanan yang rilis pertengahan 2020 ini ditujukan untuk UMKM/pebisnis online yang belum berbadan hukum dan memiliki range pengiriman 1 – 200 paket per hari. 

Dengan bergabung di Serlok, penjual akan mendapat potensi diskon pengiriman 18%, free pick up harian dan pembayaran ongkir bisa dilakukan H+2 melalui virtual account

Untuk syarat detail cara bergabung Serlok langsung cek di website TIKI. Oh iya buat pebisnis tanaman hias, TIKI juga punya promo diskon Rp 50.000 biaya pengiriman lho. Detail informasinya bisa langsung menghubungi contact center TIKI 1500125. 

ekspedisi-TIKI-online

Akhir kata, meski pandemi membuat kita merasakan banyak ketidak leluasaan, berusahalah untuk tetap jeli melihat peluang. 

Seperti Mbak Ika yang awalnya merawat kaktus untuk mengisi waktu luang, namun justru berhasil memanfaatkan peluang berbisnis kaktus hias. Jadi coba lihat lagi di sekeliling kita, apakah ada peluang yang bisa kita manfaatkan untuk menambah cuan? Hehehe. 

Nah supaya lebih cuan lagi, pilihlah pendukung berupa jasa ekspedisi yang terpercaya, memiliki banyak layanan menarik dan memberi diskon, seperti TIKI. Jadi lebih aman dan nyaman saat belanja atau jualan online.

Semoga jadi tambah tahu ya.

sumber foto : IG @kaktusqulucu dan tiki.id dengan modifikasi oleh ibusegalatau.com

26 komentar

  1. Aku hobi tanam-tanam, tapi malah belum pernah pelihara kaktus / sukulen. Padahal cakep banget kalau dijadiin pajangan atau background foto, yaa..

    Omong-omong, makasih udah jadi pelanggan di Toko Mama Kepiting, yaa.. 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hooh gemas ya. kalau mau beli kaktusnya barengan yuk..

      Hapus
  2. jadi bisa bisnis kaktus dengan tenang dan nyaman karena kirimnya bisa melalui tiki ya, semuanya aman . aku juga mengandalkan tiki buat kirim-kirim barang

    BalasHapus
  3. Waah baru tau kalau ada TIKI mobile apps, jadi mau cobain deh. Selama ini jadi pelanggan TIKI pas jualan baju, agak sedikit repot ya harus datang ke gerai TIKi. Alhamdulillah dapat info baru untuk coba aplikasinya. enak nih ada layanan jemput online. sip aah mau dicoba

    BalasHapus
  4. Mbaaa,
    akupun demen banget kepoin akun-nya mba Ika, demi lihat kaktus lucu lucuuuu ini.
    Super gumushhh!
    Dan mba Ika kayak ngertiin banget bahwa konsumen tuh suka kaktus yg udah di-package semacam ini. Aku juga ngga bakat bercocoktanam, jadinya demen kaktus yg gampil perawatannya

    BalasHapus
  5. Varian kaktus di KaktusQuLucu beragam ya mbak. Beneran lucu, dari kaktus itu sendiri sampai pot gerabahnya. Aku jadi kepo IG nya, mau kukunjungi juga nanti.

    Tapi sebetulnya, aku sudah beberapa kali merawat kaktus, dan semuanya gagal, alias mati. Dulu pas liburan ke Lembang aku beli beberapa, sempat hidup normal, tapi 2 bulan kemudian tewas haha. Sepertinya aku harus belajar yang benar cara merawat kaktus.

    Nanti kalau mau beli lagi bisa order ke KaktusQuLucu itu ya, pengirimannya bisa pakai TIKI yang aman buat kirim-kirim tanaman :)

    BalasHapus
  6. Aku baru tahu nih kalau ada bisnis kaktus hias yang cantik seperti ini bisa dikirim dengan baik pakai TIKI. Kuatir kan kalau tanaman salah pengiriman bisa layu deh. Untung aja TIKI bisa semakin berinovasi dan ada kemudahaan pengiriman walau di rumah saja

    BalasHapus
  7. Aku suka tanaman mba. Tapi nggak bisa ngurusnya. Bener banget, kalau lagi penat itu terus lihat tanaman, rasanya lebih menenangkan gitu. Ngomong -ngomong itu kaktusnya unyu banget sih 😍 dan pengemasan tanaman hiasnya cantik banget 😍. Oh ya aku baru tahu ternyata tiki ada aplikasinya juga ya. Jadi lebih gampang kalau mau kirim kirim juga

    BalasHapus
  8. Betul sih kalau habis PJJ atau kepenatan lain itu asyik lihat yang hijau-hijau. Pilihan buat merawat kaktus ya oke, apalagi jenisnya banyak banget. Gak butuh macem-macem juga kan. Itu kaktusnya lucu-lucu juga

    BalasHapus
  9. Gemesin banget kaktus2 lucu ni ya. Ada promosi sampai 70% nih pembelian online. Iya TIKI itu udah jaminan banget deh untuk pengiriman maupun penjemputan paket. AKu sudah coba JEMPOL SDS loh dan praktis sekali. Suka pakai TIKI sejak lama aku pernah jualan baju tidur online kan dulu :)

    BalasHapus
  10. Aduuh lucu-lucu banget sih Mbak. Udah lama pengen koleksi kaktus tapi kadang malas nyarinya. Kalau pesan langsung begini ke toko online yang sudah tahu jadi cepet kan nggak usah mencari lagi, tinggal lihat-lihat dan pesan. Makasih aku coba ah lihat-lihat dulu mana tau banyak yang cocok mau negborong :D

    BalasHapus
  11. Wow, keren sekali bisnis kaktusnya mba Kartina Ika. Bisa menjangkau kemana-mana ya. Ekspedisi yang aman dan cepat adalah koentji yang support penuh bisnis ini ya. Sukses untuk mba Ika dan Tiki :)

    BalasHapus
  12. Aku sama kaya kak Wied niih..
    Gak kebeneran melulu kalau soal taneman. Selaluuu ada yang mati kalau sama aku. SEBEL.
    Hahhaa..

    Tapi aku kan kudu menghijaukan rumah..
    Jadi kemarin pas belanja di salah satu store, aku beli sukulen-sukulenan, alias sukulen palsu.

    Hehhee...banyak yang ngira itu asli saking miripnya.

    Aku jadi pengen coba melihara yang asli dari KaktusQuLucu.

    Dan kabar gembiranya, bisa dikirim ke Bandung yaa.. yaa..
    Aku ajuin proposal ke suami aah... Alhamdulillah anak-anak uda pada gede juga kaan.. Jadi gak bakalan mainin mainan mama yang cantik-cantik gemesin begini.

    BalasHapus
  13. dengan layanan jempol ini asik banget sebab support buat jualan online yah. bunga katus emang lagi hits lagi yah. saya dulu suka nanamnya sebelum nikah, emang enak karena gak perlu disiram tap hari

    BalasHapus
  14. Iya ya, sejak pandemi tanaman hias banyak yang suka. Kaktus ini gemes gemes banget ya, bisa jadi alternatif hadiah atau hampers... mantap nih TIKI, bisa jemput paket, jadi kita nggak perlu lagi keluar rumah

    BalasHapus
  15. Duh kaktusnya lucu amat sih. Cocok jga buatku nih. Ga ribet kayaknya dan ga bikun geli karena anti ulat dan cacing. Ga bikin jerit-jeritan sih tapi bisa bikin freeze, mikir keras gimana nyingkirinnya hahaha. Males sama gatal atau geli kalau melata di kulit hiiiiy... Bisa jadi pajangan cakepdi kamar di samping laptop yang setia menemani kesibukan Makmin :)

    BalasHapus
  16. Lucu banget ya kaktusnya dan tentunya dengan berbisnis perlu kerjasama ekspedisi yang amanah dan semakin terpercaya untuk mengirimkan paket

    BalasHapus
  17. wah iya, sekarang banyak yang jualan kaktus lucu lucu seperti ini ya mbak
    dan pastinya klo dikirim onlien, pilih ekspedisinya ya TIKI Aja

    BalasHapus
  18. Ihhh.. Aku yang selalu kepoin kaktus-kaktus luci milik mbak Ika. Seneng ajah lihatnya.
    Ternyata TIKI ekspedisi mudah untuk pengantara barang2 yg butuh perhatian besar Y

    BalasHapus
  19. Kenapa ya aku pelihara kaktus gagal mulu. Malah jadi busuk karena keseringan kusiram hiks. Tapi kaktus di kaktuslucu emang bikin pingin diadopt deh. Hehe. Alhamdulillah sekarang tiki layanannya makin berkembang ya. Drive thru gitu cocok banget buat masa pandemi menghindari kerumunan. Layanan jempol apalagi, seller enggak perlu repot keluar rumah dan anter barang. Jos deh!

    BalasHapus
  20. Kyaaa gemes kaktusnya pas kapan saya juga beli Kak. Ini termasuk usaha yang menjanjikan banget loh. Ak pas beli paling murah 10k. Kalau online ternyata bisa ya dikirim by toko keren

    BalasHapus
  21. Suamiku suka nanem kaktus soalnya katanya nyirmanya dua pekan sekali cocok untuk kantor hahaha.

    BalasHapus
  22. Duh aku naksir kaktus sama potnya...Lucu banget ya... Btw kalo pake TIKI emang pas deh pesanan tanaman kita diperlakukan dengan sangat baik

    BalasHapus
  23. Ahaha iya nih kyknya kaktus cocok buat yang kurang teaten menyiram bunga dengan rutin ya krn kalau lupa nyiram pun msh hidup
    Senengnya kalau bisa melihat peluang jd usaha kyk gini
    Aku pernah punya kaktus eh mati haha
    Kapan2 jd pengen deh melihara kaktus lg

    BalasHapus
  24. Seru banget kaktus dam sukulen mba Ika. Memang harus kreatif ya di jaman pandemi ini sehingga bisnis online dapat dijalankan dengan aman dan nyaman bersama TIKI

    BalasHapus
  25. Kaktus ini jadi varian tanaman yang jadi kegemaran baru temen-temen kantorku Mak. Kayanya sekarang karena lebih sering WFH, jadi banyak temen yang cari kegiatan atau hobi baru, salah satunya dengan mulai budidaya kaktus ini. Kaget aja pas tau2 udah punya usaha sampingan sendiri. Kerjaan beres, hobi pun tersalurkan. Asik bangetttt!

    BalasHapus