Tips Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan saat Haid

Saat haid, kebanyakan perempuan memang jadi lebih sensitif. Kadang jadi mudah marah, kadang jadi mager, kadang juga jadi tambah ribet. Wajar sih sebenarnya, karena saat haid, perempuan memang sedang struggle dengan perubahan hormon, nyeri perut dan rasa tidak nyaman di sekitar area kewanitaan.

Saya sendiri juga kerap mengalami hal itu saat haid. Memakai pembalut adalah hal yang sebenarnya sangat tidak nyaman dijalani, karena membuat area kewanitaan jadi lebih mudah berkeringat dan lembab. Tapi apa boleh buat tak banyak pilihan yang bisa diambil kan? Saya sendiri masih agak “ngeri” mencoba menstrual cup.

Kulit di area kewanitaan memang lebih sensitif, apalagi kalau sedang haid. Dalam kondisi normal derajat keasamaan (pH) vagina adalah 3,8 – 4.5, namun saat haid pH nya bisa naik. Kenaikan pH jadi kondisi asam, membuat bakteri baik di area kewanitaan menurun dan bakteri jahat meningkat. Hal inilah yang kerap membuat area kewanitaan jadi lebih rentan terkena infeksi. Akibatnya jadi terasa gatal, perih dan nggak nyaman.

Itu sebabnya, penting banget untuk selalu melakukan perawatan ekstra di area kewanitaan saat sedang haid.

Nah berikut ini beberapa tips sederhana untuk menjaga kebersihan area kewanitaan saat haid;

Bersihkan area kewanitaan dengan air mengalir dari arah depan ke belakang. Perhatikan baik-baik arah membasuh saat membersihkan vagina ya. Sebaiknya memang membersihkan dari arah depan ke belakang, agar kuman dari anus tidak masuk ke vagina. Akan lebih baik lagi kalau kita menggunakan air hangat suam kuku saat membasuh.
Setelah dibasuh, keringkan area kewanitaan dengan menggunakan tissue atau handuk lembut. Keringkan dengan cara menepuk-nepuk dengan lembut. Jangan digosok.
Jangan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat. Celana yang ketat akan membuat area kewanitaan jadi lebih mudah lembab dan sulit “bernapas”. Sebaiknya pilih celana dalam yang berbahan katun.
Kalau kita berolahraga atau kebetulan beraktivitas berat di luar ruangan yang mengakibatkan tubuh berkeringat, sebaiknya segera ganti celana dalam.
Rutin mengganti pembalut, setidaknya 4 jam sekali. Supaya lebih ramah lingkungan, ada baiknya kalau menggunakan pembalut yang bisa dicuci atau menstrual cup.
Kalau perlu, cukur atau potong pendek rambut kemaluan untuk mengurangi kelembaban di area tersebut
Gunakan sabun pembersih untuk organ intim kewanitaan yang diformulasikan secara khusus dengan antimikroba dan kombinasi ekstrak bahan-bahan alami. Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Sabun Sirih Ainie Manjakani.

Sabun Sirih Ainie Manjakani, merupakan produk lokal yang diproduksi oleh PT Sekawan Kosmetik Wasantara. Sebuah perusahaan skincare dan kosmetik yang berpusat di Sidoarjo dan berpengalaman selama lebih dari 30 tahun dibidang skin care, body care dan kosmetik.

Sesuai namanya, Sabun Sirih Ainie Manjakani memang mengandung ekstrak sirih dan manjakani yang telah dipercaya memiliki khasiat untuk merawat area kewanitaan.

Sirih, alias piper betle yang banyak tumbuh di Indonesia ini, sejak dulu sudah diyakini memiliki berbagai khasiat kesehatan. Nenek-nenek kita dulu seringkali memanfaatkan rebusan air daun sirih untuk membasuk area kewanitaannya. Selain itu rebusannya juga kerap diminum sebagai jamu untuk mengatasi masalah pencernaan, menyehatkan organ reproduksi dan mengatasi bau badan.

Sementara itu, buah Manjakani diklaim sebagai bahan alami yang berkhasiat untuk merawat area kewanitaan. Manjakani disebut mengandung gallic acid dan tannic acid yang bermanfaat sebagai zat antibakteri, merawat kesehatan kulit dan mampu mencegah infeksi jamur. Selain itu, Manjakani juga memiliki kandungan aktif seperti phenols, flavonoid dan steroid alami yang berfungsi sebagai zat anti radang.

Kemasan

Sabun Sirih Ainie Manjakani dikemas dalam botol plastik tebal berukuran 100 ml. Botolnya berbentuk sedikit pipih sehingga sangat handy dan nyaman untuk dipegang. Nggak seperti kebanyakan sabun pembersih kewanitaan lain yang memakai tutup flip top, Sabun Sirih Ainie Manjakani ini memilih pump sebagai aplikatornya. Langkah yang sangat saya apresiasi karena hal ini memudahkan kita untuk mengambil produk dengan takaran yang pas.

Desain botolnya sendiri cukup menarik dengan keterangan nama produk di bagian depan. Di bagian belakangnya tertera cara pakai, komposisi dan nomor POM.

Tekstur & Aroma

Tekstur Sabun Sirih Ainie Manjakani bisa dibilang cair. Tampilan produknya saat dibotol berwarna coklat bening, namun saat dituang terlihat bening. Mungkin karena warnanya sama dengan warna kulit ya.

Sabun ini tidak memiliki aroma khusus. Ada sedikit aroma lembut yang sangat samar. Kalau untuk hidung saya sih, malah nyaris nggak tercium.

Cara Pakai

Pemakaian Sabun Sirih Ainie Manjakani cukup mudah. Pertama, tuangkan sedikit sabun ke telapak tangan. Biasanya saya cukup pakai satu pump saja. Lalu busakan dengan air dan basuhkan ke area kewanitaan. Diamkan selama 1-2 menit, lalu bilas dengan air hingga bersih.

Saat haid, saya biasa memakai Sabun Sirih Ainie Manjakani ini 2 kali sehari. Hal yang paling saya suka dari produk ini adalah aromanya yang lembut, dan busanya yang minimalis. Rasanya seperti membasuh dengan air rebusan sirih asli, tapi lebih terkesan bersih.

Selama pemakaian, saya juga merasa lebih nyaman di area kewanitaan. Padahal biasanya, kalau haid, kulit di area kewanitaan saya jadi sensitif karena gesekan pembalut. Kadang jadi terasa gatal, perih dan nggak nyaman. Tapi selama memakai Sabun Sirih Ainie Manjakani ini, sama sekali tidak terasa gatal tuh.

Saya sih suka banget, karena sabun ini bekerja sesuai banget dengan klaimnya, yaitu membantu memberikan keharuman, kesegaran serta kenyamanan.

Semoga jadi tambah tahu ya