Anak-anak sangat menggemaskan!
Punya anak yang menggemaskan, bikin kita gregetan ingin mendandani mereka sekeren mungkin. Hayooo bener nggak? Kalau saya sih begitu. Sejak hamil, saya sering kalap kalau lihat baju bayi dan anak yang lucu-lucu. Apalagi sekarang aksesoris dan fashion item untuk anak makin beragam dan makin kece. Duuuuh makin nggak tahan deh pengen dandanin Narend ala-ala selebgram kids gitu.
Tapi apa daya, semakin bertambah usia Narend semakin susah pula ia mendandani dia sesuai kehendak hati saya. Disuruh pakai fedora hat, dia menolak. Dipakaikan sepatu, dia ngacir. Jadi serba salah kan. Bahkan saat membeli sepatu pun, kami berdua sampai berdebat seru lantaran beda selera. Ampun deh anak zaman sekarang.
Lama- kelamaan saya belajar beberapa hal soal ini. Urusan mendandani dan padu padan baju anak memang perlu trik supaya dua belah pihak sama-sama nyaman dan terpuaskan. Kita puas karena si buah hati tampil keren sesuai selera kita, sementara anak juga tidak terabaikan keinginannya dan tetap berasa nyaman dengan outfit-nya.
Berikut do’s and don’ts padu padan baju anak yang saya rangkum dari pengalaman pribadi dan berbagai sumber.
#1. Don’ts : Memaksakan keinginan.
Photo by Steven Libralon on Unsplash |
Do’s : Kompromi.
Photo by London Scout on Unsplash |
Ada kalanya, anak ingin memakai kaos Tayo kesayangannya saat kita seharusnya memakai pakaian resmi karena harus ke kondangan. Apa yang perlu dilakukan? Buat saja perjanjian. Kaos Tayo boleh dipakai selama perjalanan ke lokasi, tapi saat sudah di tempat acara, si kecil harus mau berganti dengan baju yang lebih rapi dan pantas. Untuk saya dan Narend, kompromi seperti ini selalu jadi win win solution. Saya senang, Narend juga senang.
#2. Bahan
Do’s : Katun masih jadi pilihan bahan yang paling nyaman buat baju si kecil. Karena relatif lembut dan bisa menyerap keringat, sesuai untuk menemani anak yang memiliki segudah aktivitas.Don’ts: Bahan yang terlalu tebal seperti drill sebaiknya dihindari. Bahkan untuk pakaian resmi seperti blazer anak, akan lebih baik kalau kita pilih bahan yang lebih tipis tapi tetap terkesan resmi. Sebagian anak juga ada yang terganggu dengan bahan tile. Bahan ini biasanya dipakai untuk rok tutu. Lalu bagaimana kalau sesekali ingin tampil girly dengan rok tutu? Sebaiknya memang selektif memilih jenis kainnya. Sekarang ada bahan tile dengan kualitas tinggi yang lebih lembut. Atau bisa juga diberi lapisan katun di rok bagian dalam. Tapi kalau mau cara yang lebih mudah sih, bisa juga dengan memakai celana pendek yang nyaman sebelum memakai rok berbahan tile.
#3. Aksesoris
Tambahan aksesoris bikin dandanan anak lebih kece. Pilih aksesoris yang berwarna cerah namun simple. Seperti gatsby hat |
Don’ts : Sebaiknya hindarkan memakaikan perhiasan berharga pada anak. Misalnya saja kalung emas. Banyak resikonya. Bisa diambil orang jahat, bisa hilang karena terjatuh. Sebaiknya juga jangan memilih aksesoris yang bisa membatasi gerak anak. Oia, perhatikan pula bahan dan model aksesoris, jangan sampai terbuat dari bahan berbahaya atau memiliki bentuk yang bisa melukai anak.
#4. Sesuai Usia
Do’s: Outfit bernuansa colorfull adalah pilihan yang sesuai buat anak. Dunia anak identik dengan keceriaan terasa terwakilkan dengan outfit dengan beragam warna cerah. Pilihan fashion itemnya juga sebaiknya pilih yang simple pula. Misalnya t-shirt yang dipadu dengan rok tutu berwarna pastel untuk tampilan yang girly. Atau kaos dengan celana berbahan soft denim yang nyaman buat anak. Untuk tampilan yang lebih islami dan simple, gamis anak bagus juga untuk pilihan. Sekarang varian gamis anak makin beragam, dengan pilihan bahan yang nyaman tapi tetap colourfull.Don’ts : Pakaian ketat mungkin cocok untuk sebagian orang dewasa, tapi sebaiknya jangan pakaikan pakaian ketat untuk anak-anak karena hal itu akan mengurangi kenyamanannya. Pilihan fashion item yang terlalu dewasa seperti stocking jala atau sepatu ber-heels juga sebaiknya dihindari saja deh.
#5. Special Occasion
Photo by Myung-Won Seo on Unsplash |
Don’ts : Tidak perlu memakai aksesoris berlebih dan jangan pilih baju yang ketat. Kita tahu sama tahu lah ya, yang namanya pakaian resmi itu kan identik dengan pakaian yang rapi, kadang perlu terkesan elegan. Jenis pakaian seperti ini tidak selalu nyaman untuk anak. Makanya untuk baju anak di acara resmi sebaiknya pilih yang agak longgar, agar anak tetap nyaman bergerak sepanjang acara. Hindari juga pemakaian baju yang bertumpuk-tumpuk. Misalnya memakai kaos, lalu kemeja, lalu, vest, lalu blazer. Pilih saja kemeja yang sudah memiliki aplikasi vest supaya lebih ringkas.
Begitulah, pengalaman saya. Kalau ada yang punya saran soal Do’s & Don’ts padu padan baju anak, jangan segan untuk share di kolom komentar ya.
Semoga jadi tambah tahu.
Wah nyimak nih buat referensi makein anakku besok :D
BalasHapusKalo cewek lebih variatif ya jenis bajunya ya Mbak Wid~
Iya kalo cewe, model, motif dan bahannya banyak variasi. Seneng dandaninnya. Apalagi pake baju couple ama emaknya gt y..
HapusHahaha kaos tayo adalah kuntji dimana2...kira in cm Qut aja..
BalasHapusSeragam wajib disetiap momen anak laki2
Tayo emang luar biasa.. Dicintai dimana-mana y mak
Hapusnice post mb wid...jadi tambah tahu ;)
BalasHapus😆😆😆 makasi udah mampir y mbak. Kapan2 mampir lagi, biar jd tambah tahu.
HapusSi kakak skarang mah suka pilih sendiri apa yang mau dia pakai. Kalau belanja, aku sodorin, kalau dia nggak mau ya gak jadi. Sekarang berusaha jadi mamak yg nggak maksain kehendak hahahah kalo sama si kecil mah, aku masih pilihin.
BalasHapusTapi, benar yang namanya kompromi itu jalan tengah yang baik.
Sama mak, sekarang kalo beli baju jg utk narend jg aq minta dia pilih sendiri. Eh kukasih beberapa pilihan dl aih, abis tu dia yg milih. Drpd udah dibeliin, anaknya malah ga mau pake. Kan sayang y
Hapus