Ya bagaimana tidak? Dari praktik trading “gelap” ini para afiliator itu berhasil meraup untung milyaran rupiah. Keuntungannya dipakai buat foya-foya, beli barang branded, jalan-jalan naik private jet. Sudah gitu flexing pula di media sosial.
Gimana nggak bikin geram. Ya nggak? Sudah dapat duit haram, bikin orang lain rugi. Trus pamer pula.
Sebenarnya saya memang nggak mengikuti kasus ini dari awal. Ya mau gimana lagi, saya toh nggak merasa berkepentingan karena nggak ikut-ikutan trading seperti itu.
Sebagai investor pemula yang masih sangat awam soal dunia investasi, saya lebih memilih berinvestasi pada produk investasi yang lebih low risk seperti obligasi atau reksadana pasar uang. Masih jauh lah kalau mau ikut trading gitu.
Saya sadar diri dengan kemampuan dan kapasitas ilmu soal produk-produk investasi, terutama trading saham. Takutnya kalau ikut trading malah stress sendiri.
Nah, saya baru perhatian ke kasus afiliator trading, setelah salah satu sahabat karib curhat tentang pengalamannya mengikuti trading ala-ala afiliator tersebut.
Begini ceritanya..
Sahabat saya, sebut saja namanya B. Maaf ya, namanya saya samarkan atas permintaan yang bersangkutan.
Si B ini mulai ikut afiliator trading karena diajak oleh seorang rekan. Dia diiming-imingi trading dengan cara mudah. “Katanya nanti akan ada agen yang kasih panduan gitu, kapan harus trading, lalu estimasi keuntungannya berapa. Pokoknya tinggal ngikut aja deh.”
Di grup afiliator itu, menurut B, investor terbagi-bagi menjadi beberapa tier tanam saham. Ada yang mulai dengan modal Rp 700.000, Rp 9 juta hingga puluhan juta. B memulai dari tier saham terendah yaitu Rp 700.000.
“Gue ambil yang paling rendah karena masih nggak terlalu yakin dengan sistemnya. Dan kalaupun nanti lost, anggap aja buang duit dah. Nggak rugi-rugi amat,” jelas B.
Singkat cerita, B pun bergabung dan menyetorkan Rp 700.000. Sebenarnya, saat itu dia diminta untuk mengajak teman-temannya yang lain buat gabung supaya bisa untung lebih besar. Tapi B menolak.
Setelah gabung, B mulai aktif memantau arahan yang diberi afiliator di grup telegram. Di grup itu, dia diberi info jenis saham yang harus dibeli, harus di hold berapa lama dan kapan harus jual.
Di dua minggu pertama, B langsung bisa dapat untung dua kali lipat. Dari modal awal Rp 700.000, berlipat jadi Rp 1,5 juta. “Saat itu, gue langsung tarik Rp 700.000 yang jadi modal. Pokoknya gue amanin dulu lah.”
Sisa keuntungan, digunakan lagi untuk memulai trading berikutnya. Kali ini keuntungan yang dia dapat lebih besar. Uangnya jadi Rp 2 juta.
B mulai mengajak kakak, adik dan seorang temannya untuk gabung di trading ini. Total ada 3 orang yang gabung dibawahnya. Saat itu, menurut B, grup afiliator yang dia ikuti ini makin gencar “buka kartu” tentang rahasia trading supaya bisa cuan lebih banyak.
“Sehari, bisa dikasih dua contekan buat trading. Lumayan sih untungnya. Karena bawa 3 orang, tiap trading gue bisa dapat 10 sampai 15 dolar per hari,” katanya lagi.
Saat itu, dia nggak mengalami kesulitan apa-apa setiap mau menarik uang. Hingga suatu hari, ketika mau mulai trading, sistem tetiba error. Aplikasi yang dipakai trading macet dan nggak bisa dipakai.
Mau komplain di grup telegram juga tidak bisa karena grup itu diatur untuk nggak menerima chat dari anggota grup. Kalau ditotal, kerugian B dan tiga orang yang dibawanya itu mencapai 16.000 dollar.
“Ya sudah hilang gitu aja. Waktu itu mau ngadu juga nggak tau harus kemana. Terpaksa direlain aja. Untungnya modal awal udah diamanin,” tutur B.
Jujur, saya sangat terkejut saat mendengar cerita B. Bukan semata karena nominal kerugiannya, tapi juga karena jumlah korban yang terperdaya lumayan banyak. Makanya, nggak heran kan kalau para influencer afiliator, seperti yang diciduk kemarin jadi bisa dapat untung milyaran rupiah gitu.
Yang bikin lebih woow lagi, sebagian besar korban sebenarnya bukan orang yang buta-buta amat soal produk investasi. Malah kebanyakan sudah punya pengalaman berinvestasi sebelumnya. Jadi harusnya bisa lebih logis lah dalam mempertimbangkan pilihan investasi.
Kok bisa ya tergoda dengan praktik yang nggak jelas gini?
Kalau menurut B, alasan ia tertarik mencoba karena iming-iming kemudahan dan keuntungan. “Tapi hati kecil gue masih agak ragu, makanya gue pasang tier paling kecil supaya kalau rugi nggak terlalu besar,” jelas dia.
Pun begitu, nggak sedikit juga korban afiliator trading yang gabung karena silau dengan jumlah keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Terdorong oleh keinginan itu, mereka nggak ragu untuk menanamkan modal lebih besar sampai menggadaikan rumah, merelakan seluruh tabungan, bahkan berhutang.
Kejadian-kejadian seperti ini nih yang bikin sebagian dari kita, terutama yang awam dan mau mulai investasi saham, berasa keder. Ya nggak?
Jadi maju mundur mau investasi.
Jadi sebenarnya perlu nggak sih kita berinvestasi?
Kalau pertanyaan itu ditujukan ke saya, jawabannya pasti sangat perlu! Kalau mau hidup nyaman di dunia modern yang notabene “digerakan” oleh uang seperti sekarang, investasi bisa dibilang adalah kebutuhan penting.
Betapa tidak, sekarang semua hal butuh uang. Mau sekolah, mau jalan-jalan, mau beli skincare, semua butuh uang.
Repotnya lagi, inflasi sebagai sebuah keniscayaan dalam sistem ekonomi modern, membuat nilai uang menurun dari tahun ke tahun. Kalau 20 tahun lalu saya masih bisa makan enak dengan uang Rp 5.000, sekarang uang segitu paling-paling hanya bisa buat beli krupuk.
Makanya, investasi itu penting.
Investasi memberi kita kesempatan untuk mengembangkan dana supaya harta kekayaan kita nggak tergilas inflasi.
Saya sendiri sebenarnya sudah sejak beberapa tahun lalu mulai melakukan investasi.
Tapi ya balik lagi, sebagai pemula yang nggak berani ambil resiko besar, investasi saya masih pada produk investasi kategori low dan medium risk, seperti reksadana pasar uang, dan obligasi.
Sempat menimbang-nimbang buat berinvestasi saham, tapi tahu-tahu munculah kabar afiliator trading yang bikin nyali saya ciut lagi.
Keberanian saya buat investasi saham baru muncul lagi beberapa minggu terakhir, setelah saya mendapat pencerahan dari beberapa teman yang berinvestasi di “jalur yang benar”.
Investasi saham itu nggak menakutkan kok, kata mereka, asalkan kita memilih platform dan lembaga keuangan yang legal, dapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dari pengalaman kemarin, gue belajar, kalau mau investasi, salah satu hal utama yang harus diperhatikan adalah legalitas lembaganya,” saran B.
Selain itu, sebagai investor, kita juga harus mau membekali diri dengan pengetahuan mengenai produk investasi. Misal nih, kalau mau beli saham ya harus mau juga belajar tentang analisa fundamental dan analisa pasar.
Jangan sampai, belum apa-apa sudah nyerah saat baca laporan keuangan. Mau cuan ya harus mau usaha dan mau belajar. Itu pun dengan catatan belajar di tempat yang benar.
Nah, salah satu tempat kita buat belajar sekaligus mulai praktik investasi dengan cara yang benar adalah Investasiku.
Apa itu Investasiku?
Investasiku adalah platform sekuritas yang diluncurkan oleh PT Mega Capital Sekuritas yang terdaftar dan diawasi OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini berada dibawah naungan CT Corp yang punya lini bisnis diberbagai bidang.
Kalian pasti tahu atau setidaknya pernah dengar tokoh dibalik CT Corp, yaitu Chairul Tanjung yang merupakan salah satu konglomerat Indonesia.
Di Investasiku, kita nggak hanya bisa berinvestasi saham, platform ini juga menyediakan beberapa produk investasi lain seperti obligasi dan reksadana, yang cocok buat investor pemula.
Cara daftarnya gampang kok.
Langkah pertama, unduh aplikasi Investasiku yang tersedia di playstore dan Appstore. Atau kalian bisa langung klik banner di bawah ini.
klik gambar untuk mulai berinvestasi dan mendapat bonus menarik |
Kedua, buat akun dengan mengisi data yang diminta. Selanjutnya kita akan diberi kode OTP untuk mengaktifkan akun.
Ketiga, lanjutkan dengan membuat rekening dana nasabah (RDN). Pada tahapan ini kita hanya perlu mengisi data personal, dan mengirimkan foto KTP. Pastikan fotonya terang dan jelas supaya bisa terbaca sistem ya.
Keempat, setelah data awal terverifikasi, kita perlu melanjutkan ke verifikasi biometric dengan mengirimkan foto diri. Usahakan fotonya yang jelas, latar belakang polos, jangan pakai kacamata atau topi.
Setelah itu kita tinggal menunggu proses pembuatan RDN. Prosesnya nggak terlalu lama kok. Tapi berdasarkan pengalaman kemarin butuh waktu seharian karena saya baru melakukan verifikasi biometric malam hari.
Tahapan pembukaan RDN ini bisa kita pantau juga di aplikasi. Dan kalau sudah selesai, kita akan dapat notifikasi via email.
Nah kalau RDN sudah jadi, kita bisa mulai berinvestasi. Aplikasi Investasiku ini user friendly banget. Tampilannya simple, dengan ilustrasi menarik. Kita bisa mulai memantau grafik saham-saham populer di aplikasi ini.
Eh tunggu dulu, sebelum memutuskan beli saham jangan lupa buat mempelajari dulu dasar-dasar berinvestasi yang tersedia di aplikasi Investasiku. Ada dalam bentuk artikel, podcast dan juga video, tinggal pilih aja yang paling nyaman buat disimak.
Jadi, hayuklah kita mulai investasi yang benar. Mulai dari platform investasi yang benar, pengetahuan investasi yang benar, sistem yang benar dan harus konsisten.
Bagaimanapun semua butuh proses, dan investasi selalu ada resiko. Pahami dulu cara kerja dan resikonya supaya kita bisa mengambil langkah yang tepat.
Semoga tambah tahu dan selalu cuan.
Selalu ada yang nackal di dunia investment ini ya mbaaa
BalasHapusselain para "sultan kw" yg demen flexing itu, aku masih inget cerita ttg Jouska, FinPlanner yg juga merugikan nasabahnya gegara investasi ga jelas jugaaa
so, sudah pasti kita kudu pilih platform investasi yg kredibel ya mbaaa
Investasi kalau bisa memang dilakukan sejak masih muda ya, tentunya harus belajar dan punya pengetahuan terlebih dahulu tentang investasi yang ingin dilakukan. Jangan sampai investasi di tempat yg abal-abal.
BalasHapusWah bisa nih nyoba investasi di Aplikasiku yg sdh terdaftar di OJK, pastinya aman, ya.
Wah, asiknya generasi zaman now bisa mengalokasikan dananya melalui aplikasi InvestasiKu. Ternyata caranya mudah ya tinggal unduh saja dan resgistrasi ikuti langkah2nya. Iya dong kita mesti waspada dengan berbagai investasi, cek dulu sudah sah atau belum dari OJK :) Nice sharing.
BalasHapusSelama ini aku kalau punya uang lebih menginvestasikannya dalam bentuk tabungan/deposito. Belum pernah ciba saham karena belum paham caranya.Tetapi dengan bergabung di investasiku sepertinya nanti dibantu ya
BalasHapusAku pun pengen selalu cuan, untuk bisa begini harus tahu ilmunya terlebih dahulu ya mbak. Belajarnya bisa dilakukan di InvestasiKU.
BalasHapusOoo jadi gitu ya sistemnya si trading abal-abal itu ya mbak. Pertama si B dapat keuntungan, 2 kali lipat dari modal awal. Kedua, dapat keuntungan lagi, jadi yang awalnya ragu akhirnya penasaran untuk dapat untung lebih besar lagi. Mulai deh ajak teman/sodara, ternyata sistemnya error tanpa tahu kemana harus mengadu
Saya termasuk orang yang masih awam dalam dunia investasi ya jadi untuk sekarang ini saya mencoba untuk mempelajari dan memahami dasar-dasar berinvestasi dari membaca beberapa artikel. Poin ini "Pahami dulu cara kerja dan resikonya supaya kita bisa mengambil langkah yang tepat" sangat penting banget ya
BalasHapusInevstasi memang harus hati hati dan perlu dipelajari dengan teliti ya mbak jangan sampai hanya tergiur keuntungan. Ngeri juga dengar cerita mbak soal investasi bodong yang ngerugiin teman mbak. Semoga gak ada korban lagi ya.
BalasHapusHuuuuu, ramai yaa dunia percuanan gegara afiliator trading, mereka mengajarkan kita semua untuk lebih hati2 dalam hal berinvestasi. Nah Investasiku ini bisa jadi pilihan untuk mereka yang mau memulai invest, aman dan memudahkan kita mewujudkan tujuan financial kita.
BalasHapusDengan membaca ulasan di blog ini jadi tahu sistem kerja tradding yg lagi viral itu.
BalasHapusUntung tidak pernah tergoda dg iming2 cepat dapat banyak untung.
Betul sekali pastikan investasi di lembaga yg terdaftar dan aman. Cek dulu kredibilitasnya.
Saya banget, enggak berani investasi yang berisiko tinggi... Asyik nih, ada aplikasi investaku, membantu banget buat belajar dan praktik investasi...
BalasHapusmeresahkan ya afiliator yang mengambil uang, makanya perlu banget mengetahu dengan detail aplikasi yang aman untuk investor pemula
BalasHapusInvestasi mah yang jelas2 aja ya Mak... Temennya suami ada yang ikutan trading dan buat bangun rumah, tapi skrg pembangunan macet di tengah jalan. Ngomongin investasi, di grup tele itu ada loh tahu2 di masukkan grup, titip uang sekian jadi sekian,mirip kayak arisan online yang ternyata penipuan. Temenku banyak yang kena nih...
BalasHapusSebagai orang yang memang gak paham investasi, rasanya memang aku butuh banget nih panduan yang lebih mudah. Apalagi ini bisa di install di smartphone ya mak, jadi tinggal pantau dari hp saja.
BalasHapusIya jangan langsung mau dapat return yg gede tanpa tahu resikonya. Karena sesuai hukum alam, besar penghasilan, besar pula resikonya ya
BalasHapusSekarang ini emang banyak yg melirik produk investasi ya mbak
BalasHapusDan dengan adanya InvestasiKu ini memudahkan pemula untuk melakukan investasi
Kasus afiliator kemarin itu memang beneran bikin heboh ya. Untung akhirnya ketahuan jadi orang-orang nggak ada yang ketipu lagi sama Trading ilegal itu
BalasHapusaku kan sebagai pemula yg mau belajar untuk invstasi, kayaknya sih mau untuk coba investasi reksadana di InvestasiKu, mmang harus tetap pertimbangkan soal prfil risikonya ya
BalasHapusAlhamdulillah ya mbak sekarang makin mudah untuk berinvestasi karena ada investasiku. Dari dulu sebenearnya pengen banget berinvestasi tapi bingung harus bagaimana, sekarang dah ada investasiku ya, semakin mudah dan terpercaya
BalasHapusPerlu banget bimbingan karena sebagai investor pemula selain gak punya pengalaman, juga belum mantap dalam menetapkan jenis investasi yang paling pas dan mudah dilakukan.
BalasHapusIya, gemas banget sama afiliator begini, membohongi para investor yang lugu dan pemula banget, mending investasi di tempat yang legal dan aman, dilindungi OJK ya..
BalasHapuskalau untuk sekarang aku berinvestasi emas di aplikasi gitu dan juga ada salah satunya lagi. Nah, yang ini juga bikin tertarik mba..jadi pingin tahu lebih lagi siapa tahu cocook makasih ya mbba
BalasHapusMelihat banyaknya platform investasi yang lg marak, kt kudu memilih platform yang tepat, salah satunya yg pnh kucoba jg adalah InvestasiKu
BalasHapusAku juga pengen investasi tapi selalu maju mundur. Khawatir kalau ketipu. Iya juga ya harus cek dulu lembaganya legal atau tidak. Plus investasi pakai uang sisa. Kayaknya ini wajib ya. Nggak usah sampai gadiakan rumah atau mobil. Bahkan sampai hutang gara2 tergiur keuntungan.
BalasHapusAku tuh soal investasi suka bingung, pertama bingung pilih investasi mana, kedua bingung nyari uang dinginnnya....hahaha. Jadi jatuhnya awaamm aja terus.
BalasHapusMakasih udah nulis soal Investasiku, jadi tahu ada platform yang memudahkan pemula seperti aku. Penting buat pahami dulu cara kerja dan risikonya ya supaya nggak salah langkah.