6 Ide Bisnis Kreatif yang terinspirasi dari Drama Korea

Satu hal yang saya perhatikan dari anak-anak muda sekarang, adalah antusiasme mereka untuk berbisnis. 

Kadang saya suka takjub lho kalau lagi ngobrol sama anak-anak Gen Z, soal bisnis. Otaknya pada kreatif banget. Apa saja bisa dicuanin. Jadi admin fanbase bisa cuan, beli merchandise idol bisa diputar jadi cuan juga. 

Hal-hal yang kadang tak terbayangkan oleh anak milenial seperti saya. Wah, salut deh pokoknya. 

Biar begitu, saya nggak mau kalah dong dari mereka. Walau sudah jadi ibu-ibu, jiwa saya tetap muda. 

Saya yakin, kalau ada kemauan dan bisa berpikir kreatif, saya pun bisa punya bisnis seperti mereka. Yang modalnya nggak terlalu gede tapi bisa sustain dan terus putar uang. 

Saya pun mulai kepikiran beberapa ide bisnis yang menarik. 

Ide bisnisnya muncul saat saya nonton drama korea. Nah, jadi pecinta drama korea itu memang banyak manfaatnya. Selain menghibur hati, drama korea juga suka memunculkan inspirasi, salah satunya ya inspirasi ide bisnis ini.

Mau tahu ide bisnis apa yang saya dapat dari drama korea? Ini dia….. 

Alias agen perjodohan, alias mak comblang. Idenya terlintas gegara saya nonton drama Netflix, Remarriage & Desires. 

Drama ini berkisah tentang aksi balas dendam dan perselingkuhan yang melibatkan perusahaan perjodohan kelas atas bernama Rex. 

Bukan matchmaker sembarangan, Rex hanya melayani klien-klien status sosial tinggi, kebanyakan dari kalangan pebisnis dan pejabat negara. 

Uniknya, agensi perjodohan ini, menurut pengamatan saya, sangat logis dalam menjodohkan para kliennya. Jadi nggak asal mempertemukan A dan B gitu. Mereka juga meneliti bibit, bebet, bobot sehingga bisa memprediksi tingkat kecocokan dan kelanggengan pasangan. 

Menarik sih kayaknya, kalau bisnis begini diterapkan juga di kehidupan nyata. Soalnya saya sendiri beberapa kali diminta oleh teman buat mencarikan pasangan. 

Alias cleaning company. Sebenarnya ini bukan ide baru ya. Layanan seperti ini sudah lumayan banyak. Tapi setelah nonton drama Clean With Passion For Now, saya jadi kepikiran buat punya cleaning company ala ala perusahaannya Jang Sun Gyeol.

Perusahaan ini mengembangkan teknik pembersihan yang unik dan punya produk pembersih ampuh sendiri. Kayaknya menarik deh, soalnya saya juga suka bersih-bersih rumah.

Inspirasi ini datang gegara nonton Business Proposal dan film Extreme Job. 

Di drama Business Proposal, orang tua Shin Ha Ri punya resto ayam goreng dengan resep yang unik. Begitu pula di film Extreme Job. 

Pasar kuliner ayam goreng ini luas banget, peminatnya banyak tapi saingannya pun tak sedikit. Pun begitu, kalau kita membuat produk dan melakukan cara pemasaran yang menarik pasti punya peluang besar untuk berkembang. 

Ide ini terlintas gegara nonton Crazy Love yang dibintangi Kim Jae Wook dan Krystal Jung. Di drama ini, Krystal jung berperan sebagai Lee Shin A yang bercita-cita menjadi tutor. 

Untuk meraih mimpinya itu, ia melamar pekerjaan di perusahaan belajar privat GOTOP Education milik Noh Go Jin. Sayangnya, bukannya dipekerjakan sebagai pengajar, Shin A malah menghabiskan waktu setahun untuk bekerja sebagai sekretaris dari CEO-nya yang galak itu. 

Walau begitu, Shin A tidak menyerah dengan mimpinya dan dia mulai mengajar melalui channel youtube dan mendapat banyak respon positif. Ide bisnis ini cukup menarik, karena kebutuhan akan pelajaran ekstra terus meningkat. 

Saat nonton drama Today’s Webtoon, saya jadi teringat lagi impian lama saya untuk punya perpustakaan komik sendiri. Saya suka banget baca komik, dan sempat koleksi banyak buku komik sebelum buku-buku itu rusak saat disimpan di rumah Ibu. 

Dulu, saat saya kuliah, ada banyak banget tempat persewaan komik. Tapi ya bentuknya seperti swalayan gitu. Kita pilih dan sewa komik yang mau kita baca lalu pulang.

Tapi Kafe Komik seperti yang dimiliki oleh keluarga On Ma-Eum itu beda. Di Kafe komik kita bisa membaca dan menghabiskan waktu. Dengan tempat baca yang nyaman, yang juga menyediakan makanan dan minuman yang bisa dipesan serta disantap sambil baca komik. 

Ide ini terinspirasi dari drama Lovestruck in the City. Dalam drama itu, tokoh utama wanitanya, Lee Eun Oh merintis sebuah perusahaan pemasaran yang diberi nama O3. 

Ia melayani perusahaan lain yang membutuhkan strategi pemasaran untuk mempromosikan produknya. Bisnis ini tidak membutuhkan modal terlalu besar, tapi mensyaratkan kreativitas dan jejaring yang luas. 

Itu tadi enam ide bisnis yang terinspirasi dari drama korea. Kebanyakan sih nggak membutuhkan modal terlalu besar. 

Apalagi di era digital seperti saat ini, ada banyak biaya operasional yang bisa terpangkas karena tergantikan oleh teknologi. 

Misalnya saja, kebutuhan bangunan kantor yang nggak lagi jadi syarat mutlak di dunia bisnis masa kini. Kita bisa menggaet pelanggan melalui website dan berinteraksi dengan mereka melalui media sosial. 

Kemajuan, perkembangan dan eksistensi binis kita justru lebih ditentukan dari seberapa kreatif dan adaptatif kita dalam menyikapi perkembangan zaman. 

Dan satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah pelayanan yang sepenuh hati, atau istilah lainnya service excellence yang kita berikan kepada pelanggan. Sehingga mereka loyal dengan produk dan jasa yang kita sediakan. 

Seperti yang dilakukan JNE.

Perusahaan yang sudah malang melintang dan berpengalaman 32 tahun di bidang ekspedisi ini selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik buat pelanggannya. Jadi, jangan heran kalau perusahaan lawas ini tetap tak tergeser posisinya, meski belakangan banyak muncul pesaing di bidang serupa. 

Malah, 23 Agustus 2022 silam, JNE kembali meraih penghargaan. Kali ini JNE berhasil menyabet dua kategori Penghargaan Indonesia Markplus Festival 2022 Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). Yaitu kategori Industry Marketing Champion Semarang Solo 2022 dan Sales Person of The Year. 

Penyerahan penghargaan Industry Marketing Champion Semarang Solo 2022 dilakukan oleh Founder dan Chairman MarkPlus, Corp, Hermawan Kartajaya kepada Head Regional Jateng-DIY JNE, Marsudi. 

Sementara itu, penyerahan penghargaan Sales Person of The Year dilakukan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi kepada Head of Sales Corporate JNE Semarang, Roky Daniar Amiruliyanto. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara itu, sempat menyampaikan agar para pemasar terus produktif melahirkan solusi bisnis yang inovatif, dan membangun kolaborasi antara industri, pemerintah, dan komunitas. 

Selain itu, Ganjar juga menekankan pentingnya menjaga value di tengah pasar yang kian kompetitif. Dalam kesempatan serupa, Marsudi juga menyampaikan terima kasih kepada para pelanggan yang selalu memberi kepercayaan kepada JNE. “Penghargaan ini sebagai apresiasi sekaligus motivasi baik untuk marketing JNE maupun Roky Daniar Amiruliyanto yang mendapat predikat Service Person of The Year,” kata dia. 

Semoga jadi tambah tahu ya.