Belajar Menjahit Fabric Bowl


Setelah sempat hiatus lama dari dunia jahit menjahit, pertengahan Februari silam akhirnya saya kembali bercengkrama dengan mesin jahit. Agak canggung sih rasanya. Maklum, pada dasarnya saya ini memang masih dalam tahap amatiran. Ditambah lagi hiatus berbulan-bulan dari kegiatan jahit menjahit membuat saya makin kikuk saat berhadapan dengan mesin jahit, benang, dan sekawanannya.

Awal mula reuni saya dan mesin jahit ini berawal dari informasi workshop yang digelar komunitas craft Kreasi Karya Kita, Solo. Komunitas crafter yang digawangi May, Nanul dan Ika ini memang rutin menggelar workshop jahit hampir setiap bulan. Selain dihadiri anggota komunitas, workshop mereka juga terbuka untuk umum lho. Makanya, project jahitnya dibuat yang sederhana sehingga mudah dikuti oleh pemula.

Workshop bulan ini digelar di Rumah Budaya Kratonan Solo. Saat saya datang, sebagian peserta terlihat sudah berkumpul dan bersiap untuk menjahit. Kalau dilihat sepintas sih, kebanyakan peserta tampaknya memang sudah terbiasa menjahit, mungkin hanya saya yang masih dalam tahap amatir. Rada minder sih sebenarnya, tapi nggak apa deh. Namanya juga masih belajar, kalau minder mulu kapan bisanya, ya nggak?



Jadi setelah mengisi daftar hadir, saya dipersilahkan memilih kit project. Oh iya, project workshop yang saya ikuti kemarin itu adalah menjahit fabric bowl. Fabric bowl ini berupa cover mangkok yang multifungsi, karena selain bisa mempercantik tampilan mangkok di meja makan, juga bisa untuk menahan panas juga. Pola fabric bowl juga nggak ribet, cuma persegi empat berukuran 24 x 24 cm. Bahan yang dibutuhkan juga nggak banyak.


Saya coba share sedikit ya tentang cara pembuatannya. Siapa tahu ada yang minat untuk membuat di rumah. Membuatnya cukup sederhana kok, kalau nggak ada mesin jahit, dijahit tangan juga masih bisa. Eh, tapi mohon dimaklumi ya kalau tahapan tutorial ini amat sangat seadanya. Maklum, amatiran. Hehehe...

Jadi pertama, siapkan dulu bahan dan alat yang bakal dipakai, antara lain;

  • Mesin jahit (optional)
  • Benang 
  • 2 lembar Kain katun berukuran 24 x 24 cm. Menurut tutor workshop Kreasi Karya Kita, Lusia Ika, untuk pemula disarankan menggunakan kain katun karena lebih mudah dijahit, tidak licin. 
  • 2 kain flanel berukuran 23 x 23 cm sebagai pelapis. Untuk project pemula ini, disarankan memakai pelapis flanel karena lebih mudah didapatkan dan lebih mudah dijahit. 
  • Gunting 
  • Penggaris dan kapur jahit/spidol 


Tahapan pembuatan

  • Untuk meminimalisir salah ukuran, sebaiknya potong bahan pelapis dan kain dalam ukuran yang sama terlebih dulu, yaitu 24 x 24 cm 
  • Satukan pelapis dan kain, lalu jahit diagonal. Setelah itu baru potong bahan pelapis/flanel menjadi ukuran 23 x 23 cm sehingga tersisa kampuh pada kain berukuran 1 cm. 
  • Di tiap sisi kain, tandai bagian tengahnya lalu tarik garis lurus sepanjang 5 cm ke bagian tengah kain. 
  • Dari titik tengah itu, tarik ke arah kanan dan kirinya masing-masing sepanjang 2,5 cm. Dan tarik garis lurus. Bagian ini nanti akan disatukan dan dijahit.


     
  • Tahap berikutnya, satukan bagian kain dengan kain, sehingga bahan pelapis berada di sisi luar. Jahit keliling pada bagian kampuh.

     
  • Usahakan jahitannya jangan terlalu dekat dengan bahan pelapis, agar lebih mudah dibalik. Sisakan sekitar 4 cm untuk membalik. Lalu, balik perlahan sehingga bagian kain yang bagus ada di sebelah luar dan pelapis di dalam. 
  • Tutup lubang bekas membalik dengan blind stich. Supaya lebih rapi, bagian luar juga bisa ditindas jahitan lagi. 
  • Selesai. 


Menurut saya sih, project ini amat sederhana. Membuatnya juga tidak perlu waktu lama. Sebagian besar peserta workshop kemarin rata-rata menyelesaikannya dalam waktu satu hingga dua jam saja, bahkan ada peserta yang berhasil menyelesaikan dalam waktu setengah jam.

Biar sederhana begitu, hasil karya ini tetap cantik lho. Mungkin itu karena pemilihan corak dan warna kainnya juga ya. Yang pasti sih project ini sukses bikin saya kangen berkutat dengan mesin jahit lagi. Rasanya seru lho bisa menjahit sendiri. Menurut Mbak Lusia Ika, project sederhana seperti fabric bowl ini juga bisa lho jadi peluang bisnis. “Saya pernah lihat di toko souvenir, fabric bowl seperti ini diharga Rp 30.000. Jadi sepertinya lumayan nih buat lahan bisnis. Menjahitnya tidak sulit, bahannya juga sederhana,” kata dia.

Wah, jadi penasaran nih kira-kira workshop bulan berikutnya bakal jahit apa lagi ya? Kayaknya saya minat nih buat ikutan lagi.

Semoga jadi tambah tahu.

2 komentar

  1. Boleh jg nih dipraktekin. Kebetulannkmaren iseng beli mesin jahit portable, hehe, mayan sih biar ecek2 drpd jahit tangan sy jg g bs rapi.

    Btw ditunggu sharing berikutnya ya

    BalasHapus