Cinta Produk Lokal? Belanja di Qlapa.com

Dihadapan banyak orang, terutama orang-orang terdekat, saya kerap mencitrakan diri sebagai craft lover. Seorang pencinta kraf alias karya handmade. Bukannya mau sok. Tapi karya handmade, menurut saya, lebih bergengsi dibanding karya pabrik yang dibuat massal.

Itu sebabnya, meski masih tergolong amatir, saya berusaha untuk membuat kreasi handmade untuk dipakai sendiri. Tidak sulit mencari tutorial craft di internet. Berbagai tutorial, baik berbayar maupun gratisan bertebaran dimana-mana. Salah satunya adalah bulletin Craftalova Fabric Club (CFC). Media cetak yang dirilis oleh komunitas sewing crafter CFC. Buletin yang terbit triwulan ini memuat berbagai tutorial menjahit, tips menjahit, artikel tentang berbagai bahan dan alat menjahit dan tentu saja liputan kegiatan dan karya para anggota CFC.

Satu keuntungan untuk saya, sebagai salah satu anggota tim redaksi bulletin Craftalova Fabric Club, adalah mendapat tutorial gratis tiap kali bulletin ini terbit. Masalahnya, meski punya se-gambreng tutorial, saya toh tidak lantas serta merta bisa membuat semuanya sendiri. Ada banyak percobaan yang gagal. Ada banyak yang hanya sampai tahapan setengah jadi, dan akhirnya teronggok di sudut kamar. Berdebu, menanti sentuhan tangan crafter sejati.

Biarpun tidak bisa dibilang sukses sebagai crafter, kecintaan saya terhadap karya handmade tidak pernah surut. Saya ini memang rada sentimentil. Saya suka barang yang memiliki “cerita panjang” dalam pembuatannya. Saya suka barang yang menjadi wujud kecintaan seseorang pada passionnya. 

Kalau kita mau merunut kembali sejarah para leluhur, Nusantara ini sudah sejak dulu terkenal dengan tangan-tangan terampil. Nenek moyang kita terampil membuat berbagai benda dengan tangan mereka.

Lihat saja bagaimana mereka membuat keris. Seperti tidak cukup hanya dengan mencampur berbagai elemen logam untuk menghasilkan keris yang berkualitas tinggi, para pande itu bahkan juga menatahkan guratan pada karyanya sehingga menghasilkan relief yang cantik.

Sungguh kreativitas yang luar biasa. Di Indonesia, orang-orang membuat berbagai wadah makan dari batok kelapa, dari tanah liat dan dari bahan lain yang ada di sekitar mereka. Di tangan-tangan terampil ini, tidak ada barang yang terbuang percuma.

Makin modern, penghargaan dan kebiasaan membuat prakarya seperti ini pun perlahan memudar. Orang-orang kita mulai terbiasa menggunakan barang-barang produksi pabrik. Alasannya sederhana saja, lebih murah!

Toh meski begitu, semangat dan keahlian membuat prakarya ini tidak lantas punah begitu saja. Meski geliat seni kriya ini tidak sekuat puluhan tahun silam, masih ada saja pengrajin yang setia berkarya membuat produk handmade. Para pengrajin ini biasanya berkarya dalam kelompok-kelompok kecil dan tersebar di seluruh Indonesia.

Tapi mereka pun tidak lepas dari ancaman kepunahan lho. Kok bisa? Ya bayangkan saja, mereka harus berkompetisi dengan pabrik-pabrik besar untuk menggaet pembeli. Dari sisi permodalan, mereka tidak sekuat pengusaha besar. Dari sisi distribusi produk pun mereka tidak punya jalur distribusi seluas pengusaha besar itu. Tanpa dukungan dari kita, para pengrajin ini bisa langsung gulung tikar.

Ada banyak alasan kita harus membeli produk handmade karya anak bangsa. Berikut ini saya tuliskan beberapa poin :

  1. Bergengsi. Tiap karya handmade memiliki ke-khas-an. Tidak ada satu karya handmade yang sama persis satu sama lain. Menggunakan produk handmade, sama artinya kita memiliki barang langka. Bisa menaikkan gengsi dan standar selera seni kita. 
  2. Bisa dibuat sesuai keinginan. Banyak produk handmade dibuat customize, sesuai kebutuhan dan keinginan pembelinya. Ini erat kaitannya dengan poin pertama, memiliki barang yang tidak dimiliki oleh orang lain. 
  3. Menumbuhkan industri kreatif. Membeli produk handmade sama saja dengan memberi semangat dan suntikan “modal” kepada para pengrajin untuk lebih giat berkarya. Makin banyak orang yang membeli produk handmade, makin banyak juga orang yang dilibatkan untuk membuat produk handmade. Itu artinya, makin banyak pengrajin yang lahir dan seni kriya itupun kian lestari. 
  4. Mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah. Seperti saya sebut sebelumnya, para pengrajin produk handmade tersebar di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan dan membeli karya mereka, para pengrajin ini bisa sejahter tanpa harus merantau ke kota besar. Pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut pun otomatis terdongkrak. Efek dominonya, tingkat urbanisasi semakin kecil dan kota tidak akan over-populated. Hal ini akan berimbas pada makin kecilnya kesenjangan ekonomi dan boleh jadi bisa berdampak pada menurunnya angka kriminalitas. 
Panjang kan efek domino yang bisa dicapai dengan membeli produk handmade? Pemerintah saat ini kelihatannya juga makin concern dengan industri kreatif ini lho. Mungkin mereka juga sadar bahwa industri kreatif bisa jadi jalan keluar ditengah pesimisme pertumbuhan ekonomi. Pun, industri kreatif, khususnya seni kriya juga bisa jadi identitas dan cara orang Indonesia untuk unjuk gigi di hadapan masyarakat dunia.

Biar begitu, sebagai pecinta karya handmade, sulit bagi saya untuk mengoleksi karya-karya pengrajin dari seluruh Indonesia. Berat di ongkos. Misalnya nih, saya ingin membeli tenun Ende asli, apa lantas untuk memilikinya saya harus terbang dulu kesana? Bisa sih kalau beli di kota, tapi harganya boleh jadi berlipat ganda, karena harus melalui tangan kedua, ketiga, dan seterusnya. Terlalu panjang rantai penjualannya.

Nah kalau harganya mahal begitu, makin sedikit dong orang yang mampu membeli produk handmade. Ditambah lagi, tingginya produk handmade juga tidak bisa dinikmati oleh pengrajin. Sebaliknya, keuntungan besar justru diraup oleh para distributor itu. Wah, kalau begini terus bisa berdampak buruk juga buat para pengrajin ya.

Makanya, saya antusias banget waktu tahu mengenai Qlapa.com. Qlapa bisa dibilang sebagai rumahnya produk handmade Indonesia. Marketplace ini menampung ratusan produk handmade, dari para pengrajin di seluruh Indonesia. Asli! Produk-produknya dijual langsung oleh pengrajin , tanpa melalui tangan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Jadi harga produk, bisa dipastikan lebih murah.

Nah inilah beberapa alasan, kita kudu belanja produk handmade Indonesia di Qlapa.com

  1. Marketplace ini merupakan karya anak bangsa. Jadi Qlapa.com memang dijalankan dengan semangat dari Indonesia, oleh Indonesia, untuk Indonesia. Wuuuiiihh, nasionalis banget deh. 
  2. Varian produk handmade yang tersedia sangat banyak. Mulai dari pakaian, kuliner, skincare, kosmetik, pernak pernik rumah, hingga radio handmade. Pembeli bisa melacak barang yang diinginkan dengan menelusuri kategori produk yang tersedia. Saya sendiri sudah ngincer produk-produk skincare dan kosmetik yang dijual di Qlapa nih. 

  3. Terpercaya. Semua produk yang dijual melalui proses kurasi yang ketat dari tim Qlapa.com. Mereka perlu memastikan bahwa produk yang masuk merupakan kreasi asli Indonesia, bukan produk impor. Selain itu tim Qlapa juga harus memastikan bahwa penjual adalah pengrajin itu sendiri, bukan distributor , agen atau reseller. 
  4. Kemudahan bertransaksi. Belanja produk handmade asli Indonesia, cukup dengan install aplikasi, atau melalui website. Klik produk yang diinginkan. Beberapa produk bahkan bisa customize sesuai keinginan kita. Pembayaran mudah dan terpercaya melalui sistem rekening bersama. Jadi lebih aman. 
  5. Harga lebih murah, karena langsung dari pengrajin. 

Jadi bagaimana? Masih enggan membeli produk handmade karya anak bangsa? Duh jangan dong. Daripada buang-buang uang membeli produk impor dan hanya akan memperkaya para pengusaha kaya itu, lebih baik kita ikut partisipasi menumbuhkan industri kreatif di Indonesia. Produk handmade karya Indonesia juga nggak kalah kok kualitasnya.

Percayalah, suatu saat nanti, kita juga yang akan merasakan dampak positifnya.

Semoga jadi tambah tahu y

15 komentar

  1. wuih, cantik2 banget. kebanyakan handmade ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya handmade. Dan yg jelas produksi indonesia asli... Saya jg kesegsem berat ama produk2 di qlapa

      Hapus
  2. Hasil jahit sendirinya keren banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan deh mbak, buat dipakai sendiri. Hehehe

      Hapus
  3. makaasih sharingnya, memudahkan ya dg qlapa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.. Mo beli karya perajin diberbagai pulau tinggal klik klik aja. Beres. Murah lagi..

      Hapus
  4. Wah Mak Wied, aku baru tau lho kalo Mak Wied tu termasuk tim redaksi buletin craft gitu.. Dan baru tau juga kalo Mak Wied suka bikin-bikin..

    Iya lho, untung ada Qlapa ya, jadi ngga sulit nyari produk handmade yang unik.. Penjual juga ngga perlu repot bikin website sendiri untuk memajang produk jualannya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahhhh baru tau? Tuh kan mak Arin nggak perhatian ama aku. Hiks hiks.

      Hapus
    2. Aku taunya pas di Solopos doang..huhu.. atau aku pikun ya? 😆

      Hapus
  5. Eh, kami tuh punya bakat mak. Aku suka sama style dirimu yang pakai pashima buat outer yang dililit-lilit itu. Kreatif
    Cuma butuh tekun aja sih biar makin terasah.
    Produk Qlapa bagus-bagus, naksir beberapa barang. Sayang belum bisa beli, anggaran mudik sudah melambai-lambai..#tsurhaaat hahaha

    BalasHapus
  6. Eh, kami tuh punya bakat mak. Aku suka sama style dirimu yang pakai pashima buat outer yang dililit-lilit itu. Kreatif
    Cuma butuh tekun aja sih biar makin terasah.
    Produk Qlapa bagus-bagus, naksir beberapa barang. Sayang belum bisa beli, anggaran mudik sudah melambai-lambai..#tsurhaaat hahaha

    BalasHapus
  7. Aku baru tau ada marketplace ini. Thanks infonya mbak, aku juga jadi tertarik nih jual di sini. Kebetulan dulu aku juga suka bikin macem2

    BalasHapus
  8. Dan handmade it lbh awet mak. Aq jg sukak.

    BalasHapus
  9. Kapan itu lihat produk2 yang dijual di qlapa dan amaze loh, cakep2 banget. Unik pula

    BalasHapus
  10. aku naksir tas rotan di qlapa, Mak... bagus banget... handmade kie menurutku awet, bagus, dan unik

    BalasHapus