9 Hal yang Saya Kangenin dari Era 80 dan 90-an

Saya lahir tahun 1983. Jadi secara teknis, saya menjalani masa kecil di paruh waktu 80-an dan paruh waktu 90-an. Agak membingungkan sebenarnya, entah saya harus dikategorikan di kelompok yang mana, generasi 80-an atau 90-an?

Ya sudahlah. Toh itu bukan sesuatu yang penting buat diperdebatkan, karena saya tetap saja bisa menikmati masa kecil saya. Bahkan, keseruan masa-masa indah itu masih sering terkenang sampai sekarang.
waktu belum sekolah, tiap sore saya didandanin oleh ibu, pakai rok dan sepatu. 
Masa ketika saya menanti-nanti bel sekolah tanda istirahat berbunyi, karena itu berarti bisa beli pempek bu kantin, sambil minum limun dingin dan lanjut dengan main bentengan bersama teman-teman. Saya juga rindu masa ketika makan indomie mentah diam-diam di taman bermain di belakang rumah sepupu saya. Kami makan ramai-ramai, dan memang harus sembunyi-sembunyi, karena kalau ketahuan oleh Ibu atau Budhe, kami pasti kena omel.

“Makan mie mentah nggak bagus, nanti mie-nya meledak di dalam perut lho!” begitu kata orang tua kami. Hahahaha

Sebenarnya banyak sekali sih yang saya rindukan dari masa kecil, makanya untuk menyambut pertambahan usia saya di Maret mendatang, sekalian sajalah saya buat list tentang beberapa hal dari masa kecil yang selalu saya rindukan. Semua memang tidak mungkin diulang kembali, tapi tidak ada salahnya untuk selalu dikenang bukan?

1. Makan indomie mentah 

Saya sudah sebutkan sebelumnya bukan? Bahwa saya suka banget curi-curi kesempatan makan indomie mentah bareng sepupu. Itu juga karena hasutan sepupu saya sih, tapi tetap saja saya menikmati indomie mentah.
Iklan Indomie tahun 70-an. Di masa saya, kemasannya sudah beda. (sumber foto:ptspt.co.id) 

Cara makannya sederhana banget, setelah bumbu dikeluarkan lalu mie diremuk dan ditaburi bumbu. Dikocok-kocok terus dicamil deh. Waaaahhh enaknya. Terus dimakan ramai-ramai sambil main ayunan atau mainan lainnya. Sekarang udah nggak bisa lagi deh, karena sudah tua, saya harus membiasakan diri makan makanan yang lebih sehat. Jangankan mie mentah, konsumsi mie instan rebus saja sebisa mungkin dibatasi.

2. Nonton acara TVRI jaman dulu 

Waktu saya kecil, cuma ada satu stasiun TV, TVRI. Televisi nya juga masih TV tabung yang nggak ada remote-nya. Lagian remote juga buat apa ya? Wong channel- nya nggak bisa diganti ke yang lain. 

Ria Jenaka
Acara TV zaman itu bagus-bagus banget lho. Saya suka nonton Oshin, walau sebenarnya nggak terlalu paham jalan ceritanya. Lalu ada juga acara-acara komedi seperti Srimulat, Ria Jenaka. Di Hari Minggu, yang namanya nonton Unyil sudah jadi tontonan wajib deh. Saya suka banget dengan Pak Raden yang kumisnya tebel, dan suka ngomel-ngomel kalau ada yang ngambil jambunya. Pak Raden, suka kesal dengan Pak Ogah yang kerjaannya santai-santai di Pos Kamling, sambil minta duit. “Cepek dulu, Dennnn.” 

Srimulat

Nggak cuma suka dengan acara TV-nya, lagu Garuda Pancasila yang selalu diputar jelang Dunia dalam Berita aja saya tungguin kok. Saya baru tidur setelah selesai menyanyikan Garuda Pancasila. Nasionalis banget kan?

3. Goggle V dan Ksatria Baja Hitam

Yang mengalami masa kecil di tahun 80-an pasti tahu Google V. ini semacam power ranger-nya Jepang gitu. Malah ini sudah ada dulu sebelum power ranger. Dulu, Bapak sering meminjam kaset VHS nya di persewaan video di kompleks perumahan kami.
Sumpah! Untuk ukuran anak kecil zaman dulu, Google V itu keren banget. Mereka punya pesawat yang bisa bergabung dan berubah jadi robot yang akan melawan monster suruhan makhluk luar angkasa yang ingin menguasai bumi. Pola berantemnya pasti sama. Di awal-awal pertempuran Google V bakal kewalahan karena monsternya kuat. Lalu mereka akan mengeluarkan semacam tembakan yang tersembunyi di lengannya gitu, tapi ternyata monster masih kuat berdiri. Klimaks-nya robot Google V mengeluarkan pedang dan membelah si monster. Monster kalah dan meledak, bumi pun kembali damai. Saya dulu paling suka episode monster semangka yang punya kemampuan mengubah manusia jadi pohon, dan monster hiu, yang kalau nangis, airmatanya berubah jadi bom.

Di tahun 90-an, saya juga ikut tergila-gila dengan Kotaro Minami, si Ksatria Baja Hitam. Gantengnya nggak ketulungan. Jagoan lagi. Tapi kurang suka sama motornya, Si Belalang Tempur itu, bentuknya aneh sih. Tapi buat teman-teman cowok, justru Si Belalang Tempur ini yang keren. Yah begitulah, beda selera.

4. Kaset Sanggar Cerita

Waktu kecil, Bapak sering mendongeng untuk saya. Tapi karena saya banyak mau, dan selalu menuntut cerita baru. Bapak akhirnya kewalahan. Ibu lah yang kemudian berinisiatif untuk membelikan kaset Sanggar Cerita. Sanggar Cerita seperti sandiwara radio, ada pembaca narasi dan dialog tokoh-tokohnya.
sumber foto : tokopedia/maktabah-alazhar

Kalau mendengarkan Sanggar Cerita, saya rasanya seperti masuk ke dalam cerita deh, sambil membayangkan saya disana. Beberapa cerita yang paling saya suka antara lain kisah Kancil, Buaya dan Kerbau, Kisah Keong Emas, Klenthing Kuning, Kisah Si Rambut Tiga, dan sebenarnya masih banyak lagi sih, tapi saya lupa judulnya. Rajin mendengarkan Sanggar Cerita setiap hari banyak manfaatnyalho, saya jadi belajar untuk bercerita secara runut. Setiap kali selesai mendengar kisah Sanggar Cerita yang baru, saya pasti menceritakan kembali ke Bapak, Ibu, Adik dan teman-teman di sekolah. Malah waktu TK, saya berkali-kali diminta ke depan kelas untuk bercerita oleh guru. Ih berasa keren, karena teman-teman saya suka dan antusias mendengarkan.

5. Kartun anak RCTI

Tahun 90-an, mulai muncul televisi swasta. Kartun anaknya bagus-bagus dan sungguh tak terlupakan. Doraemon, Candy-candy, Sailor Moon, Saint Seiya, dan masih banyak lagi. Yang sampai sekarang masih bisa ditonton sih Doraemon ya. Yang lainnya tinggal bisa dikenang.

6. Camilan jadul yang harganya super murah

Saya sungguh merindukan masa ketika bisa membeli permen hanya dengan Rp 25,-. Waktu itu, bawa uang Rp 100 bisa beli permen 4 buah, Chiki bungkus kecil atau es lilin rasa coklat. Kalau bawa uang 500 malah bisa beli bakso atau pempek. Duuuh enaknya masa itu.
sumber foto: bacaterus.com
Camilan anak masa saya kecil dulu, seingat saya nih, enaknya minta ampun. Ada Anak Mas, krip-krip, permen susu, permen jahe, es gabus, es tung-tung. Oia, ada lagi permen gojek kalau ga salah namanya. Permen yang ada tangkainya itu lho, biasanya rasa buah-buahan. Padahal rasanya biasa aja, tapi entah kenapa waktu masih SD berasa keren aja ketika jalan sama teman se-genk sambil makan permen gojek. Maklum saya alay tahun 90-an. Kalau sekarang diinget lagi, rasanya malu.

7. Dolanan tradisional

Yang seangkatan sama saya pasti juga pernah main dolanan tradisional seperti congklak, bekel, lompat karet, engkleng, petak umpet, gobak sodor, benteng, dan main gambaran. Saya nggak terlalu jago main congklak atau bekel sih. Kayaknya saya memang bermasalah di motorik halus deh, tapi kalau main lompat karet boleh lah di adu. Sekarang masih suka kangen deh main lompat karet, tapi udah emak-emak gini siapa yang mau diajakin main ya?
sumber foto: merahputih.com
Gobak sodor dan Benteng juga permainan yang paling sering dan suka saya mainkan bersama teman-teman. Enaknya main gobak sodor atau Benteng nih karena kita mainnya bisa benar-benar ramai-ramai ama anak cowok juga. Jadi tambah seru. “Kenang-kenangan” dari main Benteng di kelas 4 SD bahkan masih ada sampai sekarang. Bisa ditengok dari bekas luka di lutut saya. Waktu itu, saking asyiknya main Benteng di area parkir sekolahan yang baru jadi, saya terpeleset sisa pasir dan jatuh terseret. Robeklah kedua lutut saya, dan terpaksa diantar oleh guru ke Rumah Sakit.

8. Nintendo dan Gamebot

Eh benar nggak ya nulisnya gamebot. Ada yang bilang aslinya gameboy tapi karena lidah Indonesia, kita jadi nyebutnya gamebot. Saya dulu punya satu gamebot helicopter, warnanya hijau. Setelah itu muncul Nintendo, saya juga ikutan main. Tapi nggak sampai ketagihan sih, soalnya kalah mulu.
Gembot ini persis seperti punya saya. tapi berhubung punya saya sudah hilang, saya ambil fotonya dari kacamatawa.blogspot.co.id

Game nintendonya juga waktu itu masih sedikit, paling-paling Mario bros, golf atau bilyard. Walaupun nggak jago, tapi tetap saja sekarang saya kangen main Mario Bros jaman dulu.

9. Film silat Return of the Condor Heroes

Judul indonesianya Kembalinya Pendekar Rajawali, sebagian orang malah mungkin lebih kenal film Yoko. Sebelum booming dan diputar di Indosiar, saya sudah nonton serial Yoko  karena ibu tergila-gila dengan serial ini. Dulu, Ibu meminjam serial ini di persewaan video dekat rumah. Ditonton marathon semalaman, dan itupun diulang-ulang. Saya masih kecil dan masih suka tidur dikeloni ibu, jadi mau tidak mau saya pun ikut menonton serial ini meski tidak terlalu memahaminya, apalagi waktu itu di dubbing bahasa inggris. Oia, serial ini sudah di remake beberapa kali, tapi yang saya paling suka tetap versi 1983yang diperankan oleh Andy Lau.

sumber foto : tvtime
Setelah Yoko diputar di Indosiar, baru saya nonton sampai tuntas. Yoko nya keren, Bibi Liong yang cantik dan jago kungfu sungguh bikin saya jatuh cinta. Kadang saya nonton beramai-ramai dengan sepupu-sepupu yang usianya nyaris sepantaran. Setelahnya, kami suka bermain kung fu ala ala, menggunakan jurus-jurus Yoko, seperti “Jurus Memikirkan Kekasih” itu. Atau jurus pengemis utara, ketua kelompok pengemis yang terkenal dengan senjata andalannya, “Tongkat Penggebuk Anjing”. Ilmu pedang Hati Gadis Suci dari perguruan Kuburan Kuno juga sering kami coba. Hahaha

Sebenarnya sih, daftar ini masih bisa lebih panjang lagi tapi nanti pada bosen bacanya, ya nggak? 

Saya masih suka kangen juga nonton film-film Indonesia era 80-90 an. Waktu itu film Indonesia yang diproduksi temanya variatif. Kalau komedi ada Warkop , untuk horror jelas film-film Suzanna lah. Tapi ada juga yang bertema drama komedi seperti Kejarlah Daku Kau Kutangkap, film drama juga banyak banget dan kualitas aktingnya keren-keren banget, seperti Selamat Tinggal Jannette. Film remaja seperti Lupus juga bagus.

Sampai sekarang masih suka antusias deh kalau ada film era itu yang diputar lagi. Masa kecil memang masa-masa yang indah buat dikenang.
Masih kelas 2 SD dengan potongan rambut bob yang ngehits pada masanya
Jelang pertambahan usia saya bulan depan, saya pengeen banget bisa mengulang sedikit saja kenangan-kenangan masa kecil saya itu. Sekedar untuk menyegarkan mood supaya lebih semangat menjalani pertambahan usia sih.

Kalau kalian, apa yang paling dikangenin dari masa kecil? Terutama di era 80-90 an. Share dong. Nanti kita bikin daftar baru, hal yang paling dikenang generasi 80-90 an. Oke?!

Selamat bernostalgia……….

27 komentar

  1. Wahahaha....hobi banget dulu makan indomie mentah. Nostalgia banget ya..
    dalam kenal mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suka makan indomie mentah jg? Hahahaha enak y. Salam kenal jg. Makasih sudah mampir

      Hapus
  2. Wahahaha....hobi banget dulu makan indomie mentah. Nostalgia banget ya..
    dalam kenal mak

    BalasHapus
  3. Haha, dulu aku kalau buat mie cuma direndam air panas saja (kayak pop mie gitu)

    BalasHapus
  4. Wah iki koyo jamanku mbien mak, wkwkwk.
    Nonton tv cuma tvri, hitam putih pula tv nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita kan hampir seangkatan mak hehehe. tapi aq nontonnya udah berwarna ding..

      Hapus
  5. generasi 90an memang ngangenin, yaa aku enggak kenal Google V Mak.. heheh

    argh, kids zaman now manna tahu yah rasanya main mainan tradisional... tahunya mah gadget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Google V bagus lho. menurutku lebih asyik daripada power ranger lah. Iya ya kids zaman now nggak tau mainan tradisional, atau jangan2 karena kita emak2nya yang nggak mengenalkan?

      Hapus
  6. makan indomie mentah tuh suka aku lakuin klo pas tarawehan mba rame2 ngumpul dishaf belakang hahaha..kenangan banget :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kangen masa2 itu ya. susah keulang lagi deh masa indah begitu

      Hapus
  7. Jajan krip krip masih ada gak ya, jadi pengen nyari niiiih :D
    Btw, Bibik Lung sekarang gimana ya kabarnya? Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih ada yang jual online lho. tp aq nggak pernah beli, sukanya minta. Hahahaha

      Hapus
  8. Untuk ngobatin kangen..aku suka beli mie kripkrip online..
    Cara makannya, dimasukin semua ke mulut, terus diemut..kwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah kok diemut?? pasti suka gurih2nya itu. aq sih sukanya langsung kunyah2 gitu.

      Hapus
  9. Waaa Kotaro Minami, Bibi Lung, Yoko, Sailormoon, bikin kangeeen semua..

    Aku masih nonton Kamen Rider sih sekarang, karena anak-anakku suka. Lagunya Yuni Shara, OSTnya Yoko juga masih suka aku dengerin. Hihihi.. itu lagu intronya epic banget. Kalo denger iklannya sampe bikin lari-larian deketin TV. ������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaaa. suka kangen liat tuksedo bertopeng. Eh, di TV lokal di magetan dulu ada siaran ulangnya Yoko versi Andy Lau.

      Hapus
  10. Qiqiqiqiqi, makan sarimi mentah dulu terkenal buanget. Krip krip jajanan paling sering kubeli, ya ampun itu gurihnya nendang banget.

    BalasHapus
  11. aduuhh... aku suka krip-krip, suka sanggar cerita anak, suka dengerin drama di radio. Berasa keren semua ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aq dulu punya koleksi sanggar cerita banyak, tapi hilang waktu pindahan ke Jawa. aduuhhh sedihnya

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. aku taunya nomor 6 ke atas. Google V? jangan-jangan inspirasi nama google itu dari acara ini ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha bisa jadi. Tapi beda nulisnya sih. Satunya google, satu lagi goggle hehehe

      Hapus
  14. Sekaramg sih rindu jajanan jaman dulh, seperti anak mas, coklat jago, wafer superman. Walaupun sudah diproduksi ulang, rasanya udah beda.

    Kalo dolanan jadul yaa hampir tiap sore main itu. Kalo sekarang udah ga pernah liat anak-anak kampung mainan dolanan jadul --"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hooh, kenapa jajanan jadul yg sekarang rasanya agak beda y. Tp kadang ttp beli jg.Cm karena pengin nostalgia aja. Sebenarnya masih pengin lompat karet sih.... Sayang sekarang susah cari tanaj lapang. Nggak kayak jaman dl.

      Hapus
  15. Google V dan film-film sejenisnya, dulu saya nggak tahu kalau film itu di-dubbing ke bahasa Indonesia. Saya kira mereka memang bisa bahasa Indonesia. Baru pas udah gede, tau kalau itu dubbing-an hehehe... .

    Saya juga doyan banget itu makan indomie mentah dikremes, hasutan kakak-kakak. Sembunyi-sembunyi pastinya. Trus sekarang kualat, anakku doyan makan mi mentah huff.. .

    Seru emang ya inget-inget jaman dulu itu.

    BalasHapus