Inilah Daftar Hadiah yang Saya Siapkan untuk Diri Sendiri


Sebagai manusia, saya punya begitu banyak peran. Ya jadi anak, jadi kakak, jadi istri, jadi ibu, jadi sahabat, jadi murid. Dan tentu saja, masih banyak lagi peran sosial lainnya. Jadi tolong deh, jangan tanyakan siapa orang yang paling saya sayangi di dunia ini. Karena itu bikin saya pusing, bimbang, galau.

Tentu saya sangat sayang kepada anak saya, begitu juga kepada bapak dan ibu saya. Saya juga sangat menyayangi adik saya. Dan disaat bersamaan juga mencintai suami. Pun, saya juga tidak pernah merasa kehabisan sayang buat teman-teman saya. Bahkan kepada mesin jahit pun saya sangat sayang. Jangan sampai cuil sedikit deh. Bisa nangis bombay deh. Oia, mesin jahit itu saya beri nama, Chandler Bing!

Jadi, kalau dipikir-pikir lagi, siapa orang yang paling saya sayangi. Mungkin saya perlu mulai belajar untuk menyayangi diri saya sendiri. Bukan menyayangi dalam artian sempit ya. Dimana semua keinginan saya harus terpenuhi tanpa memikirkan pihak lain. Tapi menyayangi dalam artian yang lebih luas. Belajar untuk lebih mendengarkan nurani, peka dengan alarm tubuh. Harus diakui, dari sekian puluh tahun saya hidup, baru belakangan saya sadar bahwa saya terlalu jahat pada diri sendiri.

Ada satu masa, atas nama ambisi, saya memaksa tubuh ini untuk bekerja diluar batas kemampuannya. Saya kira dengan begitu bisa bahagia. Tapi ternyata tidak!

Di lain waktu, atas nama kemalasan dan nafsu, saya biarkan tubuh saya mengonsumsi beraneka makanan tak sehat secara berlebihan. Saya tidak penuhi kebutuhan tubuh untuk berolahraga. Saya jahat sekali!

Dan sepanjang ingatan saya, jarang sekali saya melakukan hal yang benar-benar saya inginkan atau saya sukai. Nyaris sebagian besar hidup saya, saya bekerja untuk mendapat pujian atau mendapat pengakuan dari pihak lain. Terlalu dangkal hidup saya ini.

Kadang, saya merasa seperti dikejar-kejar target, yang sebenarnya dibuat sendiri, Sungguh konyol. Alhasil, kadang saya jadi stress sendiri. Dan kalau sudah begitu, orang-orang terdekat saya mungkin bisa jadi sasarana pelampiasan. Ironis, karena mereka adalah orang-orang yang sangat saya sayangi. Duh, jangan sampai saya membuat mereka terluka, karena saya sendiri tidak punya cukup kasih sayang untuk diri sendiri.

Jadi mungkin sekarang waktunya untuk sedikit menarik diri, merenung dan membayar “hutang” kepada diri saya sendiri. Mungkin, dengan cara begitu saya bisa me-recharge kembali stok kasih sayang dalam diri saya. Sehingga cukup banyak untuk dibagi-bagikan kepada yang lain.

Apakah memberi kado untuk diri sendiri bisa jadi langkah awal yang indah dan baik untuk memulainya? Mungkin saja!

Maka, saya mulai membuat list. Barang-barang apa yang layak saya beli untuk hadiah buat diri sendiri. Meluncurlah saya ke situs elevania.com. Disana ada banyak barang yang bisa saya pilih sebagai hadiah. Kalau boleh jujur, terlalu banyak malah. Saya jadi agak bingung memilihnya. Komplit dari fashion, sampai mainan edukasi, kebutuhan bayi dan anak, barang elektronik, gadget, alat olahraga, aksesoris motor hingga voucher restaurant.

Satu hal yang menyenangkan memilih barang di elevania.com adalah harganya yang terhitung lebih murah dibanding barang serupa yang dijual di tempat lain. Metode pembayarannya juga banyak pilihan. Bisa melalui transfer bank, ATM, Kartu kredit dan Debit Online, Internet banking, E-money, Indomaret atau POSpay atau bisa juga dicicil melalui KreditPlus.

Nah, cukup realistis kan kalau saya memilih hadiah di situs ini? Sebagai ibu rumah tangga, perhatian saya ternyata langsung tertuju pada berbagai perlengkapan rumah tangga. Semua untuk membantu meringankan tugas domestik, yang banyak menyita waktu. Berikut wishlist hadiah saya. Mungkin tidak akan langsung dibeli semuanya saat ini. Tapi kalau ada rejeki, siapa tahu kan?

1. Mesin Cuci 

Dari sekian banyak pekerjaan domestic, mencuci saya anggap sebagai pekerjaan yang paling banyak memakan waktu. Maklum, saya masih pakai cara manual untuk mencuci. Harus direndam dulu, dikucek satu persatu, dibilas berkali-kali, diperas, baru deh dijemur. Bikin capek dan rasanya ngabisin waktu banget. Apalagi kalau ketepatan mencuci sprei. Wah pegalnya! Jadi jelas sudah, mesin cuci langsung saya tempatkan di posisi pertama, hadiah yang bakal saya beli buat diri sendiri.

2. Microwave 

Namanya juga emak-emak, meski nggak jago masak atau bikin kue, saya senang mencoba hal baru. Membuat camilan enak buat anak saya. Pasti bisa kebantu banget kalau punya microwave.

3. Vacuum Cleaner 

Punya alergi debu, berarti harus usaha ekstra untuk membersihkan rumah. Pekerjaan yang ini juga nggak ada putusnya. Membersihkan kasur dan sudut-sudut rumah tuh lumayan bikin pegal. Kadang, kalau dah terlalu capek saya biarkan saja debu menumpuk disana. Tapi ya itu tadi, kudu siap dengan konsekuensinya. Bersin-bersin seharian. Ah, kalau punya vacuum cleaner pasti enak.

4. Sepatu jahit 

Meski nggak jago jahit, dan belum bisa dikategorikan sebagai crafter, saya suka menjahit. Makanya, satu set sepatu jahit ini saya anggap sebagai hadiah yang tepat buat menemani Chandler, Sang Mesin Jahit saya tercinta itu.

5. Eco Air Fryer 

Iya iya, harusnya saya kurangi makan gorengan. Nggak baik buat tubuh, katanya mau sayang ama diri sendiri? Tapi sebagai orang Indonesia, rasanya kok nggak afdhol kalau nggak menyantap gorengan. Paling nggak sekali seminggu deh. Eh, tapi katanya kalau pakai Eco Air Fryer ini kan hasil gorengannya lebih sehat ya, karena nggak pakai minyak goreng.

So, itulah wishlist hadiah yang ingin saya berikan untuk diri sendiri. Terlalu berlebihan? Nggak juga ya. Sesekali memberi hadiah buat diri sendiri, saya rasa masih cukup sehat. Kalau kamu, bisa pilih hadiah buat diri sendiri, kira-kira mau kasih hadiah apa?

2 komentar

  1. Minta suami aja mbak wid buat beliin semua itu. Jadi temanya suami kasih hadiah istri hahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.. beda feel nya mak..kalo beli sebagai hadiah diri sendiri tuh rasanya lebih bahagia gt..

      Hapus