Menyapih (lagi)

Menyapih itu benar-benar bikin wouuuuww. Setelah tragedi menyapih kemarin dulu, (Baca : Ternyata Menyapih itu Rasaya Wooouuw) yang bikin saya kapok menuruti cara menyapih orang-orang yang menggunakan ramuan pahit dan obat merah, belum lama ini saya terpaksa “memaksa” Narend berhenti nenen.

Ceritanya, gara-gara sembarangan makan, saya kena magh berat. Suakiitnya bukan main, sampai nggak bisa gerak rasanya. Dan Narend terpaksa tidur tanpa nenen. Malam pertama, saya sampai kagum dengan Narend. Nggak pakai rewel, nggak pakai nangis, dia bisa tidur sendiri.

Malam kedua, perut saya sudah mulai sembuh, Narend keliahatannya mulai paham kalau ibunya sudah agak baikan. Dia mulai manja, tapi masih bertahan tidur tanpa nenen. Malam ketiga, saya makin sehat dan Narend makin pinter karena tahu ibunya sudah lebih sehat dia berani minta nenen. Caranya hati-hati sekali.

“Ibu sakit ya?”
“Iya,”jawab saya.
“Sakitnya yang mana?”
“Yang ini,” saya menunjuk perut.
“Nggak nenen ya?”
“Iya. Ibu kan masih sakit. Nggak bisa nenen. Ibu kelonin aja ya,” saya mulai negosiasi. Meski kelihatan kecewa, Narend kelihatannya mau mengerti dan sukses tidur sendiri.

Hari keempat, saya mulai khawatir dan mencoba lebih perhatian terhadap Narend, Syukurlah bicaranya masih tetap lancar. Tapi kelihatan kurang bergairah. Kalau biasanya dia hampir tidak bisa diam dan selalu berbicara. Sekarang lebih banyak diam, duduk menggambar sendirian. Dan dia jadi lebih sensitive, nggak bisa ditolak sedikit langsung mewek. Amboiiii… Saya rada nggak tega juga tapi masih berusaha menguatkan hati dan tidak tergoda menawarkan nenen. Dan Narend mulai lebih berani minta nenen. Mungkin dia dah kangen banget pengen nenen.

“Ibu masih sakit ya?”
“Iya, Narend ibu kelonin aja ya,” kata saya.
“Narend nenen guling aja. Ibunya sakit,” kata Narend sambil balik badan dan memeluk guling, pura-pura lagi nenen. Saya cuma bisa tersenyum geli. Nggak lama kemudian Narend balik badan lagi dan tidur menghadap saya.
“Bu, guling sakit. Nggak bisa nenen. Kasihan. Narend nenen ibu aja ya.”
“Haaaaa….”

Ya ampun saya cuma bisa ngakak. Dan Narend pun kembali mencari nenen asli. Ah, ya sudahlah nak. Berhentilah saat kau sudah siap. Lumayan lah, sekarang Narend cuma nenen kalau mau tidur. Semoga bisa cepat disapih.

Tidak ada komentar